Menuju Ending!

201 29 8
                                    

Hallo temn teman yang udah nungguin part ini apakah masih ada?hehe.Jadi sebelumnya aku minta maaf ya karena udah mogok update,soalnya kemarin emang lagi sibuk banget.Hari ini aku bakal update 2 kali,dan itu bener bener bakal ending hari ini juga karena yang part satunya lagi udah aku tulis tinggal aku publish aja nanti malam.

Aku mau minta vote nya boleh ngga?hehe,aku cuma pengen tau sebenarnya ada berapa sih yang selama ini ngikutin cerita aku sampai part ini.Karena kadang tuh angka yang baca udah banyak banget tapi kok yang vote cuma belasan doang😁

Ini juga tinggal 2 part lagi,kalau nggak masalah buat yang baca ini nanti vote 2 part itu ya.Cuma itu aja kok permintaanku🤗makasih buat semuanya yang udah nyempetin baca ini yaaaa,lop you banyak banyakkk











































Maniknya memandangi seluruh isi kedai kecil itu dengan senyuman kecil.Masih sama,ternyata waktu 5 tahun yang berlalu tidak mengubah banyak hal,kedai yang dulunya selalu ramai pengunjung bahkan kini semakin ramai,hanya saja ada sedikit perubahan desain bangunan yang di ubah menjadi sedikit modern.

Kaki jenjang itu melangkah lebih jauh ke dalam kedai,mendudukkan dirinya di kursi yang berada di paling sudut,sedikit jauh dari keramaian.Rintik rintik hujan menimbulkan aroma yang khas pada malam itu,sedikit mengingatkannya kepada kenangan yang telah lalu.

Jika kita terlahir kembali, jika kita mencintai kembali.

mari tak melakukan hal seperti ini lagi.

mari tidak terlalu sering bertemu.

mari tidak terlalu banyak berharap.

mari tidak membuat banyak janji.

jadi meski kita berpisah.

kita bisa saling melepas tanpa memendam banyak luka.

mari hanya membuat kenangan bersinar yang bisa kita lupakan.

di hati masing-masing.

Irene menghembuskan nafasnya pelan.Sekeras apapun dia mencoba mengikhlaskan laki laki itu pergi,semakin gencar pula semesta mengerahkan segala cara untuk membuatnya kembali mengingatkannya.

Kepalanya mendongak ke atas langit langit,maniknya memejam."Banyak sekali hal yang selalu mengingatkanku padamu.Kalau seperti ini terus bagaimana bisa aku melupakanmu,Suho?"gumamnya.

Ting!

Lonceng tua itu pun juga tidak berubah,suaranya sangat khas di pendengarannya.Irene menoleh ke arah kaca besar di sisi kirinya,menajamkan penglihatannya untuk melihat siapa orang yang baru saja datang.

"Lihat,semua orang terlihat sangat mirip denganmu."Gumam Irene.

Akhir akhir ini Irene selalu memimpikan Suho.Bahkan setiap orang yang tidak sengaja berpapasan dengannya pun tiba tiba parasnya berubah menjadi Suho.

"Kalau seperti ini aku benar benar bisa gila."Irene melipat kedua tangannya di atas meja lalu menelungkupkan kepalanya sembari menunggu pesanannya datang.

Sincere Life || SureneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang