8

33 22 0
                                    

Hari ini, Changmin harus menggantikan Sunwoo untuk sekolah. Setelah hasil pemeriksaan kemarin, Sunwoo harus lebih beristirahat, ia harus lebih banyak minum obat. Sunwoo berjanji kepada Changmin, untuk beristirahat full, dan akan kembali menjadi dirinya seperti biasa.

Changmin sendiri agak takut, karena ia tidak mau rahasia mereka terbongkar. Ia bingung bagaimana harus menjadi Sunwoo. Changmin sadar dirinya sangatlah berbeda dari Sunwoo. Dirinya yang begitu pemalu, sedangkan Sunwoo sangatlah aktif dan memiliki pesonanya sendiri.

Ditengah lamunannya, bahu Changmin seperti dirangkul seseorang, membuatnya sedikit kaget.

“Sunwoo, hari ini main lagi ga? Apa masih izin? Gimana kabar saudara lu?” Tanya salah satu teman Sunwoo, membuat Changmin mendadak membisu, bingung ingin menjawab apa.

“M-maaf, hari ini ga bisa lagi ya, gua harus pulang awal, sekali lagi maaf ya.”

“Gapapa, santai aja. Cepat sembuh ya buat Kakak lu.”

Mereka pun pergi meninggalkan Changmin sendiri, Changmin pun bernafas lega, dirinya selamat. Untuk menghabiskan waktunya, Changmin segera menuju perpustakaan untuk membaca beberapa buku, walau ia sempat tersesat, tapi ia akhirnya sampai menuju tujuannya.

◍◍◍

Beberapa hari pun berlalu, Sunwoo kini sudah bisa kembali bertukar dengan Changmin, menurut hasil pemeriksaannya, Sunwoo masih terbilang baik-baik saja, tetapi tubuhnya perlahan-lahan mulai melemah.

Sunwoo berusaha menutup rasa sakitnya dengan senyumannya yang cerah. Sunwoo juga tak ingin memberi tahu Changmin, bahwa dirinya semakin melemah. Ia tidak mau membuat Kakaknya khawatir, dan tidak mengizinkan dirinya untuk kembali bertukar seperti sebelumnya.

“Kak, aku pergi dulu ya, terimakasih udah mau gantiin aku beberapa hari kemarin!” Changmin hanya tersenyum, dan mengelus rambut adiknya. “Hati-hati, jangan memaksakan diri.”

Sunwoo hanya membalas Kakaknya dengan sebuah anggukan, ia pun segera keluar dari rumah sakit dan menuju halte.

Di lain sisi, Chanhee kini sedang berdiri di depan gerbang sekolah, menunggu akan kedatangan Sunwoo. Belakangan ini ia tidak bisa fokus berpikir dan hanya terus mengkhawatirkan dirinya, ia merasa seperti adik kelasnya itu berubah karena ada masalah. Chanhee tak ingin membiarkan Sunwoo sendirian.

Sunwoo yang telah sampai dan berjalan menuju gerbang, merasa kaget ketika melihat Chanhee berada di depan gerbang, sembari menutup matanya, seperti tertidur. Sunwoo hanya tersenyum, mendekati seniornya itu, dan membenarkan rambut Chanhee yang sedikit berantakan.

“Halo Kak, selamat pagi,” Bisik Sunwoo, yang tentunya berhasil membangunkan Chanhee, dan reflek langsung memukul Sunwoo, untungnya Sunwoo berhasil menghindari pukulannya. “Hampir aja ya Kak, hehehehe.”

Chanhee seperti tak mempercayai matanya. Sunwoo yang beberapa hari ini selalu menghindarinya, kini sudah kembali seperti biasa. Ya, ini Sunwoo. Ini Sunwoo yang Chanhee kenal. Tanpa Chanhee sadari, ia kini memeluk Sunwoo. Sunwoo tentunya kaget, ia sangat tidak mempersiapkan diri untuk ini, wajahnya sangat memerah. “K-kak?”

Chanhee pun langsung tersadar, ia sadar bahwa kini ia sedang memeluk Sunwoo. Chanhee langsung mendorong Sunwoo, kemudian berlari menuju kelasnya sambil menutup wajahnya yang sudah sangat merah seperti tomat.

“GUE TADI NGAPAIN ANJIR????!!!”

◍◍◍

Bel sekolah berbunyi, tanda waktu kelas berakhir. Sunwoo membereskan barang-barangnya dan langsung keluar dari kelas tambahannya itu, terburu-buru ingin bertemu Kakaknya. Ia sangat senang. Hari ini adalah hari keberuntungannya.

Ketika Sunwoo berada di lorong kelasnya, tiba-tiba ia merasa sakit. Perutnya sedikit nyeri, ditambah ia merasa sedikit lelah dan pusing. Sunwoo menahan rasa sakit perutnya, ia memeluk erat perutnya sambil berjongkok. Darah mengalir pelan dari hidungnya. Sunwoo merasa tidak kuat, ia harus bisa kembali ke rumah sakit sebelum orang-orang melihat keadaannya, ia tidak boleh ketahuan.

Dengan sekuat tenaganya yang tersisa, Sunwoo mengambil hpnya dan menelpon nomor darurat. Panggilan menandakan masuk dan kemudian langsung diangkat oleh orang yang di telpon Sunwoo. Sunwoo segera menepi ke sebuah ruangan kosong dan berbisik ke hpnya.

“K-kak..... s-sak..it.”

◍◍◍

Kevin sedang berjalan-jalan di lorong rumah sakit. Ia berniat untuk menjenguk Kakak Chanhee, sembari membawa parcel buah. Ketika ia hampir sampai ke kamar Kakak Chanhee, Kevin melihat sesosok pria ber-hoodie sembari menggotong seseorang yang sepertinya sangat familiar bagi Kevin, menuju ke kamar yang tidak jauh dari kamar Kakaknya Chanhee.

“Loh, kayak... kenal. Siapa ya?”

Kevin pun mencoba melupakan kejadian tadi, dan langsung masuk ke kamar Kakak Chanhee. Kedatangannya disambut dengan Kak Younghoon yang masih terbaring dan Chanhee yang tertidur sambil bersandar di kasur Kakaknya itu. Kevin hanya menggelengkan kepalanya, dan menaruh parcel ke meja.

“Chanhee....” Panggil Kevin pelan, sambil mengelus rambut Chanhee. “Aku menyukaimu.”

◍◍◍

Graduation [ SunNew ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang