Mutia. berjalan menuju kelasnya, di perjalanan sudut pandang Mutia sangat sinis, membuat semua orang yang melihat kearahnya. Tanpa berbicara sedikitpun, Mutia langsung berjalan dengan cepat tanpa melihat kearah depan.
"Kenapa masalah, makin rumit aja," ucap Mutia yang terlihat prustasi.
Namun teman datang menghampiri, membuat suasana di sana sedikit berisik.
"Mut, udah lu gak usah mikirin dia," ucap Raffa sambil menepuk pundak.
"Gue tau ini berat, mut. Secarakan Aldi saudara lu," kata Aulia sambil memeluknya.
"Gue udah pusing sama masalah ini, btw ini gak ada guru?" tanya Mutia dengan menatap kearah meja guru.
"Katanya ada rapat, jadi hari ini free," kata Rafael.
"Yaudah, gue izin ke toilet bentar ya," kata Mutia berjalan keluar kelas.
"Hati-hati mut," kata Aulia dengan tatapan tajam.
Di kelas Ilham. Kelas itu sedikit rame, karena semua guru sedang mengadakan rapat di ruang kepala sekolah. Tetapi kelas itu sedang pada mengobrol santai.
"Gue gak abis pikir sama kak Aldi, biasa-biasanya dia nampar kak Mutia yang notabenenya saudaranya sendiri," ucap Ali sedikit emosi dan heran.
"Gue gak nyangka, kalau kak Mutia sama kak Aldi itu saudara. Secara sifat mereka yang sangat beda jauh," kata Gilang membuat mengangguk.
"Gue juga mikir kayak gitu sih, tapi aneh gak sih, kak Aldi itu kenapa bisa benci segitu sama Ilham?" tanya Sabrina yang menatap lekat Ilham.
"Entah lah pusing, kenapa masalah kayak gak pernah abis deh," ucap Kirana sambil menggeleng kepala.
"Saya mau ke perpustakaan dulu ya," ucap Ilham kepada semuanya.
"Iya ham," kata Gilang.
"Ham. Gue ikut ya, gue takut kak Aldi nyakitin lu lagi?" kata Ali sambil menatap Ilham.
"Gak usah kok, saya bisa jaga diri." ucapnya.
Mutia berjalan menuju kamar mandi, namun langkah kakinya tertuju menuju perpustakaan sekolah. Membuat Mutia berhenti sejenak.
"Kenapa bisa sampai ke perpustakaan ya?" tanya Mutia heran.
"Mungkin, karena gue banyak pikiran. Udah gue balik ke kamar mandi.
Mutia berputar arah menuju kamar mandi. Di dalam perpustakaan sedang banyak siswa yang di sana, termasuk Ilham yang sedang fokus membaca buku disana.
"Sepi banget," kata Ilham sambil melihat sekitar.
Memang di perpustakaan mempunyai peraturan untuk tidak berisik saat di perpustakaan. Namun bau tak sedap itu muncul dari ruangan ini.
"Bau apa ya?" ucap Ilham heran.
Semua yang berada disana di buat kebingungan mencium bau ini. Mereka seperti berhamburan untuk mencari jalan keluar, namun perpustakaan itu sudah di penuhi oleh asap yang begitu tebal.
"Banyak asap lagi, jangan-jangan ada yang terbakar di belakang," ucap Ilham yang sedang mencari jalan keluar.
Namun entah apa yang di pikiran oleh Mutia, dia kembali lagi menuju perpustakaan. Dan bener saja, di perpustakaan sudah banyak asap.
"Gue harus nyelamatin mereka," ucap Mutia sambil berlari kedalam
Dengan keadaan penerangan yang cukup kurang jelas, dan asap yang cukup banyak membuat Mutia susah untuk bernafas.
"Lebih baik kalian keluar dari sini," ucap Mutia berteriak.
"Tapi kak," ucap salah satu orang disina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just for you [HAMPIR END]
Novela JuvenilWAJIB FOLLOW SEBELUM BACA HAI GAIS CERITA BARU Terdapat geng yang bernamaThe Bachelor's terdiri dari Aldi, ridho, Reno Ketua geng itu bernama Aldi. Mereka sangat angkuh dan sombong terlebih Aldi yang bisa di bilang cowok terkeren di SMA Argantara. ...