9. Hidup Gio tak lama lagi

29 5 2
                                    

Hallo anyyeong semuanya.. author kembali. Vote dan spam komen ya. Ajak temen kalian juga buat baca dan dukung cerita ini😊

Bagian Kesembilan

"ad-ada apa ini?" Ucap Gio gugup saat Ogi mencengkram kuat kerah bajunya seraya melotot padanya.

Yuri tersenyum puas di belakang dengan melipat kedua tangannya di atas dada.

'Bagaimana pembalasanku. Bukankah ini adalah episode yang sayang untuk dilewatkan?' batinnya puas menatap Gio ketakutan.

"Kau yang sudah membuat adikku di hukum serta di jatuhkan martabatnya di depan semua orang!" Teriak Ogi menekan

Gio melirik Yuri, lalu memberanikan diri untuk menatap Ogi.

"Membuatnya telat?"

"Jangan berbohong!" Ogi menyentak dan langsung memukul keras pipi Gio.

Mereka terkejut terutama Yuri. Ia tidak menyangka Ogi akan melakukan hal yang tak sesuai ekspektasi nya.

"Bang Ogi?" Lirih Yuri terkejut

Gio tersungkur di lantai toilet. Siswa yang hendak keluar pun kembali masuk ke dalam toilet melihat keributan itu.

"Bang, jangan memukul anak orang sembarangan" ujar Jeje merasa kasihan pada Gio

Ogi tak menanggapi Jeje.
"Bangun kamu!" Teriak Ogi kembali dan menarik kasar Gio agar berdiri dan menghadapnya.

Gio meringis kesakitan. Pinggiran bibirnya pun memar akibat pukulan dari Ogi.

"Siapa kau berani mengganggu adik kami. Dia adalah aset berharga di keluarga kami. Tidak ada yang bisa mengganggunya ataupun membuatnya terluka. Dan kau.."

Bugh!

Pukulan keras kembali Ogi lontarkan untuk Gio.

"Awh" Gio meringis

Yuri merasa sangat bersalah. Ia kini menjadi ketakutan sendiri.

"Bang Ogi.." ucapnya sangat pelan.

Gio diam. Tak menjawab ataupun melawan. Padahal bisa saja Gio membela diri. Dia tidak bersalah, Yuri memang terlambat.

Dalam rasa sakitnya, Gio menyempatkan untuk menatap Yuri dengan lemas. Yuri membalasnya dengan tatapan penuh rasa bersalah.

Gio tersenyum padanya. Gadis itu heran.

'Kenapa dia tersenyum padaku. Padahal, aku sudah membuatnya dipukuli oleh bang Ogi?' batin Yuri heran

"Yak! kau pengecut!" Ogi dalam puncak kemarahannya.

"Bang Jino, tolong hentikan bang Ogi. Anak itu bisa mati di tangannya" ujar Juna berbisik pada Jino

Tidak ada jawaban dari Jino. Pria itu diam dan menatap Gio yang tengah babak belur di tangan Ogi.

"Bang Jino, hentikan bang Ogi" pinta Juna

"Ri, adegan yang mengembangkan, bukan?" Bisik Tika

Yuri tersenyum kaku. Bola matanya terus mengarah pada Gio.

 Bola matanya terus mengarah pada Gio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet TwoRis - JJK✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang