Oh iya, pertama mau ngucapin Happy #1Yearswithstillwithyou
Jangan lupa follow dulu akun author, terus Tap tombol bintang, spam coment juga ya!
Gimana, semangat gak buat baca gemasnya tingkah #IuKook ( YuGio)?
Skuy!
Happy Reading 😚
.
.Bagian kedua
"Dasar cowok aneh!" Gerutu Yuri berjalan disekitar bandara untuk mencari abangnya yang terpisah darinya tadi.
Yuri berhenti sejenak untuk mengatur napas. Matanya melirik keseluruh sudut bandara dengan penuh harap.
"Gimana ceritanya aku bisa terpisah sama bang Ogi, ini semua gara-gara cowok tadi!" Gumamnya menyalahkan Gio yang tadi tidak sengaja menabraknya.
Ogi sudah bersama Jino, dan keduanya nampak panik saat tak kunjung menemukan Yuri.
Jino memukul Ogi karena menurutnya ia yang tidak becus menjaga Yuri.
"Gimana sih, Abang nyuruh kamu jemput sekalian ajak Yuri. Kenapa bisa terpisah?! Kalau adik kita kenapa-kenapa bagaimana?" Ocehnya pada Ogi
Ogi yang sifatnya dingin, namun hari itu terlihat jelas wajah paniknya. Ditambah, Jino terus memarahinya.
"Maaf bang, tadi Yuri ada di belakang, tapi gak tahu kenapa tiba-tiba dia gak ada" jelasnya
Jino memutar malas bola matanya, kemudian melanjutkan pencariannya.
Beberapa saat berkeliling namun tak membuahkan hasil, Jino dan Ogi menyadari sesuatu.
"Yuri bawa handphone tidak?" Tanya Jino
Ogi mengangguk. Dan keduanya saling tatap dengan mata melotot.
"Telepon Yuri!" Ucap Jino dan Ogi bersamaan.
"Astaga, kenapa gak kepikiran."
Ogi langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Yuri.
Entah mengapa hari itu mereka melupakan bahwa mereka hidup di zaman modern, dimana semuanya serba canggih. Mendadak, handphone pun mereka lupakan.
Karena handphone-nya berdering, Yuri tersentak kaget dan menjawab telepon dari Ogi, abangnya.
"Halo, bang?"
"Dimana kamu sekarang!" Ogi menanyainya tanpa basa-basi.
Yuri menoleh sekeliling dan memberitahu dimana ia berada. Setelah memberitahu lokasinya saat itu, ia langsung mengakhiri teleponnya.
Jino dan Ogi bergegas menyusul Yuri. Dan ketika tiba di tempat Yuri berada, Jino berlari langsung memeluk adik kesayangannya itu.
"Adek bontot Abang.." ucap Jino dalam nada kecemasan seraya mengelus rambut Yuri yang berada di pelukannya.
"Maafin Yuri, bang."
"Gak kok, bukan Yuri yang salah, bang Ogi yang gak becus jagain Yuri" sahut Ogi yang merasa bersalah.
Yuri melepaskan pelukannya dari Jino, lalu menghampiri Ogi serta meraih kedua tangannya.
"Jangan salahkan diri Abang. Yang terpenting, Yuri bisa bertemu abang-abang kesayangan Yuri lagi" tuturnya tersenyum.
"Dasar bontot" kekeh Ogi mendorong sedikit kepala Yuri.
Yuri tersenyum lebar. Ia pun berada di tengah dan menggandeng lengan kedua abangnya. Insiden kecil itu membuat Yuri lebih sadar, bahwa abang-abangnya sangat sayang dan peduli padanya. Rasanya menyesal telah berkata pada Tuhan, 'mengapa aku diberikan Abang seperti mereka'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet TwoRis - JJK✔️
Fiksi Remaja(Update Sabtu) Menjadi anak bungsu yang dijaga ketat oleh keempat Abang nya yang super posesif, membuat Yuriska Adijaya merasa hidupnya banyak aturan. Mencoba beberapa kemoterapi di Surabaya untuk kanker hati nya yang tak kunjung sembuh, Giorisaldo...