Bagian Kesebelas
Mendengar suara teriakan, Pian yang sudah menaiki anak tangga sampai atas, lekas berlari menghampiri Gio.
Pian berdiri di samping Gio. Otomatis, keduanya melihat bagaimana Yuri berusaha menutupi tubuhnya yang hanya berbalut pakaian mini.
"Tutup matamu, bodoh!" Ucap Gio menutup mata Pian, tapi tidak dengan matanya sendiri.
"Ish, biarkan aku melihat pemandangan indah ini, setidaknya sekali seumur hidup" ujar Pian menepis telapak tangan Gio.
"Pergi kalian berdua, pergi!" Teriak Yuri melempar beberapa barang, dan tangan satu nya masih berusaha menutupi tubuhnya.
"Pergi!" Teriak Yuri kembali
"Biasa saja kali, lagian kamu masih pakai pakaian, 'kan?" Jawab santai Pian dengan senyum nakalnya.
"Jess, tik!" Yuri memanggil kedua sahabatnya.
"Gadis mu sangat..."
Gio menampar pelan mulut Pian yang berbisik di telinga nya.
"Ma-maaf. Semua ini tidak seperti yang kau pikirka . Ini adalah idenya..."
"Gio. Ya ini ide Gio. Kamu tahu, dia kan penggemar berat mu" Pian yang langsung memotong ucapan Gio dengan membalikkan fakta.
Gio melotot pada Pian.
"Apa kau sudah gila?! Jelas-jelas ini adalah idemu."Pian mengulum senyumnya tanpa bersalah.
"Sudah kuduga. Pria seperti kalian, terutama kau (menunjuk kasar Gio) adalah pria berotak kotor!" Tegas Yuri
"Kamu salah paham.." Gio berusaha menjelaskan
"Ini bukan salah paham. Untuk apa kalian capek-capek naik ke atas balkon kamar ku, jika bukan untuk mengintip, ha!" Teriak Yuri
Gio menatap Yuri dengan bersalah. Berjalan mendekat ke arah jendela Yuri yang terbuka.
"Aku mohon, jangan salah paham tentang semua ini. Aku bisa jelaskan, mengapa kami bisa datang kemari" tuturnya lembut
"Jangan mendekat. Aku bilang, jangan pernah mendekat!" Yuri mencegah langkah Gio dengan nada tinggi dan ekspresi kesal nya.
Gio berhenti tepat di depan jendela tersebut.
"Baiklah. Tapi, sumpah demi apapun kami tidak berniat untuk mengintip atau yang lainnya. Kami datang hanya ingin bergabung dalam pesta kalian. Itu saja.." jelas Gio lembutYuri mengerutkan dahinya.
"Bagaimana kau tau tentang pesta kami?""Pian memberitahuku. Dia tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian. Dan ku pikir, tidak ada salahnya jika kami bergabung. Terlalu bosan untuk berada di rumah. Bukankah kita sudah menjadi teman?" Ujar Gio
"Tunggu dulu, kapan kita berteman?" Ucap Yuri
Gio tersenyum
"Bagiku, kita sudah berteman"Yuri menarik selimut dan menutupi tubuhnya.
"Terserah. Sekarang cepat pergi dari balkon kamar ku, dan pergi dari rumahku!" Yuri mengusir Gio"Kami tidak akan pergi. Tujuan kami berpesta" sahut Pian
Yuri menatap tajam kedua pria itu. Sedangkan Gio menatap bola mata Yuri dengan dalam.
"Aku bilang pergi!!!!!" Yuri berteriak sangat keras
"Tidak, tidak, tidak, kami tidak akan pergi" bantah Pian
Tiba-tiba Jessy dan Tika datang dengan membawa seember air. Mereka berlari ke arah jendela, dan langsung menyiramkannya pada Gio dan Pian.
Yuri terkejut.
"Jessy, Tika, apa yang kalian lakukan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/270338162-288-k420978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet TwoRis - JJK✔️
Novela Juvenil(Update Sabtu) Menjadi anak bungsu yang dijaga ketat oleh keempat Abang nya yang super posesif, membuat Yuriska Adijaya merasa hidupnya banyak aturan. Mencoba beberapa kemoterapi di Surabaya untuk kanker hati nya yang tak kunjung sembuh, Giorisaldo...