Annyeong!
Author kembali. Share ke siapapun ya supaya banyak yang baca. Dan jangan lupa vote, komen follow nya my💜
.
.
.Bagian Kesepuluh
Orang-orang yang melihat Yuri terpeleset pun tertawa pelan.
"Giorisssss!!!" Teriak Yuri kesal bercampur malu.
Sedangkan Tika dan Jessy hanya diam dan menahan tawa melihat posisi sahabatnya itu terjatuh dengan sangat lucu.
"Kenapa diam saja. Bantu aku!" Ucap Yuri memprotes
"Hati-hati neng, makanya" sahut salah seorang.
Yuri melihatnya hanya sekilas karena malu. Jatuh di tengah-tengah banyaknya orang, membuat Yuri benar-benar malu.
Dan pria yang dikejar olehnya sampai terjatuh, entah ada di mana. Sudah tak terlihat lagi.
Brukh
Jessy dan Tika ikut terpeleset karena lantainya benar-benar masih licin. Baru di pel oleh petugas."Kenapa tidak ada tanda lantai basah jika baru di pel!" Oceh Jessy memegang bokongnya yang sakit.
'Semua ini gara-gara adik kelas tidak sopan itu. Semenjak kehadirannya, hidupku selalu sengsara' gerutu Yuri dalam hati
"Abang.. Riri kangen" ucap Yuri seraya menangis layaknya anak kecil. Tak memperdulikan rasa malu yang harus ia tanggung.
"Ayo, berdirilah"
Suara tak asing itu membuat Yuri terkejut. Ia melihat sebuah tangan kekar menghampirinya untuk membantunya berdiri.
"Bang Jin..." Ujar Yuri terpotong saat melihat seseorang itu adalah Gio
Keduanya saling menatap. Tatapan Gio sangat dalam nan penuh arti. Senyum manis pun terukir di bibir Gio. Namun Yuri, ia memandangnya datar, serta mengerutkan dahinya.
"Gak usah!" Ketus Yuri menepis tangan Gio yang ingin menolongnya
Yuri berdiri dengan sendirinya.
"Gak usah sok peduli. Kamu puas, 'kan?""Puas kenapa?"
Yuri menarik napas panjang, lalu menghadap Gio yang statusnya adalah adik kelasnya
"Kau puas membuat dia menyalahkanku. Dan kau pasti sangat puas membuatnya sangat membenci diriku. Balas dendam mu terpenuhi. Dasar pengadu!"
Gio yang tak tahu apa yang dimaksud oleh Yuri, dua hanya diam dan berpikir.
"Tunggu dulu, maksudmu apa. Dia siapa? Siapa yang menyalahkanmu?" Tanya Gio
"Pikir sendiri!" Tegas Yuri menatap tajam Gio, lalu pergi
Jessy dan Tika ikut menyusul Yuri. Gio masih terdiam di tempatnya, berpikir dan menatap kepergian gadis itu.
"Siapa yang dimaksud olehnya. Siapa yang sudah menyalahkannya?" Pikir Gio
***
Yuri dan kedua sahabatnya dalam perjalanan menuju mall. Mereka berpikir akan mengadakan pesta kecil-kecilan untuk bertiga nanti malam. Berhubung rumah Yuri sepi, mereka akan bebas melakukan apapun nanti malam.
Tapi jujur, baru berapa jam Yuri tidak bertemu dengan empat abangnya, ia sudah sangat merindukan mereka. Biasanya, mereka sangat kompak untuk menjemput adik bungsunya itu pulang sekolah. Tidak pernah terlewat satu moment tanpa kehadiran empat Abangnya. Dan hari itu, Yuri ditinggal di rumah sendiri. Namun, di sisi lain, ia merasa bebas tanpa aturan. Terlebih, gadis itu meminta seluruh pekerja untuk libur sementara hari itu tanpa memberitahu empat Abangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/270338162-288-k420978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet TwoRis - JJK✔️
Roman pour Adolescents(Update Sabtu) Menjadi anak bungsu yang dijaga ketat oleh keempat Abang nya yang super posesif, membuat Yuriska Adijaya merasa hidupnya banyak aturan. Mencoba beberapa kemoterapi di Surabaya untuk kanker hati nya yang tak kunjung sembuh, Giorisaldo...