Visit

337 105 10
                                    

🔒Berisi tentang kehaluan Author seorang
🔒Ada beberapa hal yang mungkin tidak masuk diakal tapi masuk diakal haluan aku
🔓Tokoh-tokoh dalam cerita ini adalah milik Ken Wakui seorang

Hari ini, Chifuyu akan mengunjungi makam Baji, makam sahabat masa kecilnya hingga dirinya menjadi remaja.

Setiap hari Selasa Chifuyu selalu mengunjungi makam Baji. Kebiasaannya ini telah ia lakukan sejak ia menjadi pemilik toko hewan, yang sekarang menjadi miliknya.

Biasanya Chifuyu akan meminta saran dan juga mendoakan Baji di alam sana. Walaupun Chifuyu tahu betul bahwa Baji sudah tidak bisa mengobrol dengannya tapi setiap Chifuyu mencurahkan kekesalan dimakam Baji maka suasana hatinya akan kembali normal.

Chifuyu mencari-cari keberadaan Kazutora guna mengajaknya untuk berziarah ke makam Baji.

Namun ia tidak menemukan batang hidup Kazutora disetiap ruangan yang ada di tokonya.

Mungkin dia sedang keluar, pikir Chifuyu sebab tadi Kazutora sudah datang ke toko.

Tak lama kemudian Kazutora masuk kedalam toko sambil menenteng sebuah tong sampah kecil.

Chifuyu yang sedang duduk dibelakang kasir langsung menanyai Kazutora. "Dari mana?" Tanya Chifuyu.

"Habis buang sampah. Nih tong sampahnya." Kazutora menaruh tong sampah kecil itu ditempat awalnya didekat kasir.

"Hei."

Kazutora menatap Chifuyu dengan tatapan bingung. "Ada apa?"

"Apa kau mau ikut denganku mengunjungi makam Baji?"

Wajah Kazutora menjadi pucat dan sedetik kemudian dia langsung berjalan mundur tanpa ia melihat kemana arah jalannya.

Chifuyu segera bangun dari kursinya lalu berjalan kearah Kazutora dengan tergesa-gesa. "Hei, kau kenapa?" Chifuyu terus mengikuti Kazutora. "Hei." Chifuyu meraih lengan Kazutora tepat saat Kazutora hampir menabrak sebuah rak besi yang digunakan sebagai memajang kalung-kalung anjing.

Chifuyu dan juga Kazutora terjatuh diatas lantai. Kazutora menimpa tubuh kecil Chifuyu, bukannya protes Chifuyu pun segera memeluk Kazutora guna memenangkannya. "Semua tidak akan kenapa-kenapa. Semua baik-baik saja." Ujar Chifuyu berusaha menenangkan Kazutora sambil mengelus kepala Kazutora dengan pelan. Kazutora membalas pelukan Chifuyu dengan cukup erat.

Chifuyu sepertinya bisa menebak bahwa trauma masa lalu Kazutora belum hilang sama sekali. Sehingga saat dirinya mengajak Kazutora untuk mengunjungi makam Baji, Kazutora langsung ketakutan bukan main.

Saat Kazutora sudah cukup tenang, Chifuyu berusaha untuk mengajak dirinya untuk mengobrol.

"Kazutora, apakah kau pernah mengunjungi makam Baji setelah pemakamannya?" Chifuyu menatap Kazutora dengan serius.

"Belum. Aku selalu takut saat aku mengunjunginya aku akan teringat akan kematiannya dan juga aku tidak ingin bertemu denganmu karena aku takut sekali hanya akan membuatmu kesal lalu kita berdua akan bertengkar lagi seperti saat itu." Kazutora mengatakan semuanya dalam sekali nafas, membuat dirinya sekarang ngos-ngosan seperti orang baru saja berlari maraton.

"Ah... Sekarang kau tidak perlu mengkhawatirkan tentang masalah antara kita berdua. Karena aku ingin meminta maaf karena saat itu langsung berteriak kepadamu." Chifuyu menatap Kazutora dengan tatapan bersalah.

Sungguh sejak lama Chifuyu ingin sekali meminta maaf kepada Kazutora. Namun saat itu ia juga tidak mengetahui keberadaan Kazutora.

Kazutora menatap datar kearah tembok, menghindari pertemuan antara matanya dan juga mata Chifuyu.

"Apa kamu ingin mengunjungi Baji?" Tanya Kazutora.

"Iya. Aku melakukan hal ini setiap hari Selesa jadi hari ini aku akan mengunjungi Baji," jawab Chifuyu.

Kazutora menatap wajah Chifuyu dengan tatapan datar. "Baiklah aku akan ikut mengunjungi Baji," ujar Kazutora walaupun sebenarnya dirinya masih tidak mau mengunjungi makam sahabatnya itu namun melihat wajah Chifuyu yang seperti mengharapkan agar dirinya ikut akhirnya ia mengiyakan permintaan Bos nya ini.

Chifuyu mengukir sebuah senyuman diwajahnya. "Ah, senangnya... Baiklah hari ini kita akan tutup lebih awal."

Kazutora menanggapi perkataan Chifuyu dengan sebuah anggukan.

Saat langit sore sudah menunjukkan tanda-tanda sebentar lagi dirinya akan berubah menjadi malam. Chifuyu menyuruh Kazutora untuk menutup toko.

Saat dipastikan bahwa pintu sudah dikunci, Chifuyu naik keatas motornya. "Ayo naik." Kazutora pun mengikuti perkataan Chifuyu, ia naik ke jok belakang motor milik Chifuyu.

Suasana sore yang padat akibat banyaknya orang kerja yang pulang pada pukul itu membuat perjalanan mereka terasa sangat lama.

Saat sampai ke pemakaman, Kazutora segera turun dan menunggu didalam pemakaman sedangkan Chifuyu memarkirkan motornya ditempat yang telah disiapkan alias parkiran.

Saat telah memarkirkan sepeda motornya, Chifuyu segera menghampiri Kazutora yang sudah menunggu dirinya.

Tak butuh waktu lama untuk menemui makam Baji.

Chifuyu menaruh sebuah mie goreng didepan nisan Baji. Lalu menyatukan kedua telapak tangannya untuk berdoa. Sedangkan Kazutora menatap nisan Baji dengan mata yang mulai berlinang air mata.

Betapa pengecutnya dirinya tidak ingin menemui sahabat masa kecilnya sekaligus cinta pertamanya.

Setelah Chifuyu menyelesaikan doanya, ia segera memutar badannya lalu menepuk pelan punggung Kazutora. "Ayo, do'akan lah Baji-san. Jangan menangisinya saja." Ucap Chifuyu sambil tersenyum kepada Kazutora.

Kazutora pun mengangguk lalu melakukan apa yang tadi Chifuyu lakukan. Kazutora berdoa didalam hatinya agar Baji ditempatkan ditempat yang paling baik atas sana. Kazutora pun juga meminta maaf atas apa yang ia lakukan pada hari itu.

Chifuyu menatap punggung Kazutora dengan tatapan datar. Ia tahu bahwa Kazutora pasti masih menyukai Baji dan dia hanya teman kerja atau mungkin Kazutora malah menggapnya hanya sebagai bos.

⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣

🎐 Tidak menerima yang namanya plagiarisme. Hanya menerima leader yang jujur ataupun reader yang diam-diam menghanyutkan. ♡( ◡‿◡ )

🎐 Entah kenapa ide untuk book ini sedang lancar jaya (¯▿¯)

Cuarta Vez Te AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang