🔒Berisi tentang kehaluan Author seorang
🔒Ada beberapa hal yang mungkin tidak masuk diakal tapi masuk diakal haluan aku
🔓Tokoh-tokoh dalam cerita ini adalah milik Ken Wakui seorang
•
•Saat matahari sudah terbit membuat seluruh kota menjadi terang akan sinarnya. Kazutora bangun dari tidurnya saat sinar matahari yang masuk lewat kaca jendela menusuk matanya.
Kazutora menatap sekelilingnya dan mendapati bahwa dirinya sedang tidak ada dikamarnya. Menyadari ia semalam tidur dikamar Chifuyu, Kazutora pun bergegas kembali ke kamarnya.
Namun saat Kazutora kembali ke kamarnya ia sama sekali tidak menemukan sosok Chifuyu ataupun tanda-tanda pemuda itu habis tidur dikamarnya.
Mulai dari sperai yang terpasang rapih, tirai jendela kamarnya yang terbuka lebar membuat cahaya matahari masuk kedalam kamarnya.
Kazutora pun segera menuju ke dapur berfikir bahwa ia akan menemukan sahabatnya disana.
"Chifuyu-?" Kazutora melihat seisi dapur kosong tidak ada sosok Chifuyu disana.
"Chifuyu?!" Kazutora meninggikan nada suaranya membuat seisi rumah penuh dengan suara Kazutora.
Kazutora mengecek ke segala ruangan yang ada di rumah namun tidak menemukan sosok pemuda yang ia cari dimana pun.
"Aneh," gumam Kazutora. Karena biasanya kalau pun Chifuyu ingin keluar rumah untuk suatu hal pasti Chifuyu akan membangunkan Kazutora hanya untuk memberi tahukan hal itu.
Kazutora yang tidak terlalu memikirkan hal-hal yang buruk, dengan santai pergi ke kamar mandi untuk bersiap bekerja di toko hewan milik Chifuyu. Berhubung sekarang ini ia sudah sembuh.
Tidak butuh setengah jam untuk Kazutora bersiap untuk bekerja. Ia segera meninggalkan rumah selepas ia selesai menggunakan seragam tokonya. Tidak lupa Kazutora mengunci pintu rumah agar tidak ada orang yang masuk kedalam rumah saat dirinya dan Chifuyu sedang pergi.
Saat Kazutora sampai di toko ia melihat Chifuyu sedang melayani seorang wanita yang sedang menggendong kucing.
Kazutora masuk kedalam toko dan itu membuat Chifuyu dan juga wanita tua itu melihat kearah pintu masuk toko secara spontan.
Kazutora hanya memberikan senyuman yang ramah kepada wanita tua itu sebelum ia segera pergi kedalam gudang untuk merapihkan beberapa barang mengingat hari ini adalah hari pengiriman barang ke toko.
Saat bel pintu toko berbunyi dan sudah tidak terdengar suara wanita tua itu. Kazutora segera keluar dari gudang untuk menemui Chifuyu.
"Hey hey Chifuyu, kenapa tadi kamu ninggalin aku rumah sendirian? Apa karena hari ada pengiriman barang makanya kamu buka lebih awal dari biasanya?" Tanya Kazutora. Namun Chifuyu sama sekali tidak merespon semua ucapan Kazutora, membuat Kazutora sendiri terheran-heran melihat Chifuyu.
"Chifuyu apa kamu sakit?" Kazutora mencoba memegang jidat Chifuyu menggunakan telapak tangannya namun Chifuyu langsung menepis tangan Kazutora dengan kasar.
"Apaan sih! Aku baik-baik saja. Kamu kembalilah ke pekerjaan dan jangan ganggu aku," ujar Chifuyu sambil setengah membentak Kazutora.
Kazutora spontan kaget mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Chifuyu.
"Ahh hahah baiklah." Kazutora pun segera pergi kedalam gudang.
Saat Kazutora sudah menghilang dari hadapannya Chifuyu hanya bisa memaki dirinya sendiri.
"Kenapa bodoh. Kenapa kamu berkata dengan nada yang seperti itu," ujar Chifuyu menyalahkan dirinya sendiri.
Semenjak melihat foto Baji di lemari Kazutora, Chifuyu merasa bahwa ia harusnya menjauhi Kazutora daripada ia harus menerima kenyataan bahwa ia kalah saing dari mayat.
Walaupun Baji sudah tidak ada tapi Kazutora masih mencintainya hingga hari ini, membuat Chifuyu tidak habis pikir.
Namun walaupun ia tahu bahwa ia harus menjauhi Kazutora dirinya sama sekali tidak punya niatan untuk membentak Kazutora seperti tadi.
"Tenang Chifuyu. Tenang. Dia adalah sahabatmu," gumam Chifuyu berkali-kali seperti sedang membaca sebuah mantra.
Disisi lain Kazutora yang masih kaget dengan perkataan Chifuyu yang bisa dibilang cukup kasar tadi membuat perasaan tidak tenang sekaligus sedih.
"Apa aku membuat kesalahan?" Tanya Kazutora pada dirinya sendiri. "Tapi walaupun aku membuat kesalahan, kesalahan apa yang ku perbuat?"
Kazutora terus-menerus menanyakan hal yang sama pada dirinya sembari mengingat-ingat kejadian kemarin.
Hingga jam istirahat sudah tiba Kazutora dan Chifuyu sama sekali tidak mengobrol dari tadi pagi.
Chifuyu terus-menerus sibuk dengan majalah sambil sesekali merapihkan barang-barang yang telah diambil oleh pembeli tapi tidak jadi dibeli sedangkan Kazutora sedari tadi hanya ada didalam gudang.
Kazutora sama sekali tidak berani untuk keluar mengingat suasana hati Chifuyu yang sepertinya sedang buruk.
Saat Chifuyu yang sedang membaca majalah melihat sebuah resep masakan ia baru ingat bahwa saat dirinya pergi dari rumah duluan ia sama sekali tidak membuatkan Kazutora makanan.
Chifuyu bergeges mengambil dompetnya dan pergi ke toko sebelah untuk membeli sebungkus nasi dan lauk pauk untuk Kazutora.
Beberapa saat setelah Kazutora mendengar bel pintu toko berbunyi, pintu yang menghubungkan gudang dan juga dalam toko terbuka dan terlihatlah sosok Chifuyu yang masuk kedalam gudang sambil membawa kantong plastik berwarna putih transparan memperlihatkan isi yang ada didalam kantong plastik yang dibawanya.
"Untukmu," ujar Chifuyu sambil menyerahkan kantong plastik itu kearah Kazutora.
"Apa ini?" Tanya Kazutora sembari menerima kantongan yang disodorkan pada dirinya.
"Makanan. Kamu pasti belum makan kan dari pagi? Makanya ada membelikanmu makanan dan juga lauk untuk kau makan," jawab Chifuyu.
"Terimakasih," ucap Kazutora sambil menunjukkan senyum ramahnya kepada Chifuyu.
"Ya ya. Makan. Setelah itu lanjutkan pekerjaanmu, kalau memang pekerjaanmu telah selesai kamu bisa pulang duluan," ujar Chifuyu sambil pergi dari dalam gudang.
Kazutora hanya menatap pintu yang perlahan tertutup dengan sedih.
"Sepertinya memang ada yang salah," gumam Kazutora.
⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣
🎐 Tidak menerima yang namanya plagiarisme. Hanya menerima leader yang jujur ataupun reader yang diam-diam menghanyutkan. ♡( ◡‿◡ )
🎐Double update sama chapter selanjutnya (ditunggu aja, lagi diketik soalnya sama aku)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuarta Vez Te Amo
FanfictionCuarta Vez Te Amo adalah bahasa Spanyol yang artinya "Keempat kalinya aku mencintaimu". Baji, Chifuyu, dan Kazutora adalah teman semasa kecil. Sedari kecil Chifuyu selalu mengikuti dua sahabatnya kemana saja mereka pergi, namun alasan lebih tepatnya...