HUJAN [5] DIA

2 1 0
                                    

"Jadi dia itu Lea?" tanya gue.

"Iya, dia Lea. Zheelea" jelas Fahri.

"Risa" lanjut Al.

"Dia lagi" keluh Fahri.

"Gue ke kepsek"

"Iya, thanks Al" jawab Fahri yang sudah tahu pasti bahwa Al akan melaporkannya.

HUJAN

"Fahri" panggil petugas uks.

"Saya bu?" tanya Fahri. Yang masih setia duduk si depan uks menunggu Lea sadar.

"Iya, Lea sudah sadar. Kamu di suruh masuk sama Lea. Dia mau ngomong" jelas petugas uks. Bu Ari.

"Oh baik bu" kata Fahri lalu segera menghampiri Lea yang ada di dalam uks.

"Le" panggil Fahri saat melihat mata indahnya Lea sedang terpejam.

"Eh ri" sahut Lea lalu segera mendudukan tubuhnya dan bersandar.

"Kenapa?" tanya Fahri yang sudah duduk di kursi samping ranjang Lea.

"Makasih ya, kalo gaada lo tangan gue udah putus kali sekarang hahaa" kata Lea sambil terkekeh melihat tangannya yang sudah biru-biru.

"Oh ya terus lo apain si Risa?" tanya Lea.

"Udah di laporin. Tapi belum tau bakal di keluarin atau cuma di skors le" jelas Fahri.

"Oh ya Le" lanjut Fahri.

"hmm?"

"Yang nolongin lo bukan gue Le"

"Ha? Terus siapa?" tanya Lea heran.

"Al"

"Al?"

Sudah jelas Lea tidak akan tahu siapa Al itu walaupun Al anak pemilik sekolahan.

"Iyalah lo ga tau le. Lo ga bakal kenal. Kan lo di kelas terus. Gimana mau kenal. Yakin gue mah lo ga apal nama seangkatan IPS kan pasti" ledek Fahri.

"hehe... tau aja lo" jawab Lea sambil terkekeh dan sedikit memukul tangan Fahri.

"Emang Al siapa ri?"

"Al anak IPS-2. Dia anak pemilik sekolah loh le haha" jawab Fahri agak meledek.

"Ha?? Yang bener lo ri?" tanya Lea tak percaya.

"Bener lah ngapain gue bohong"

"Huwaaaa gue takutt" ringis Lea.

"Santai aja kali le"

BRUKK

Pintu uks di buka dengan kencang.

"LEAA?!!? LO GAPAPAA??!!! NGGA GUE GA YAKIN LO GAPAPA!! HUWAA LEAAA!!" teriak seseorang yang kalian pasti sudah tahu siapa dia.

Ya, Raya.

Raya berlari dan langsung memeluk Lea yang masih duduk di atas ranjang uks.

"Rayyy, lepass udahh. Gue gapapa" kata Lea sambil mengelus punggung sahabatnya itu.

"Gimana gapapa leee!! Itu jidat lo ada perban. Bibir lo luka. Tangan lo??" kata Raya dengan tangannya yang menangkup kedua pipi Lea dan beralih ke tangan Lea.

"Biru-biru. Kurang ajar emang anak setan. Masa sahabat gue dibuat kaya gini?? Huwaaaa" kata Raya sembari memeluk Lea kembali.

"Rayy udah ah. Ga malu tuh sama ketu" kata Lea sembari menunjuk Fahri menggunakan dagunya.

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang