Hallo!! Apa kabar??
HUJAN
Sekarang hari jum'at. Sekolah Lea selesai jam 1.
Sekarang sudah pukul 12.45.
"Le, nanti mau bareng?" tanya Raya.
"Boleh deh, tapi ke toko buku aja ya. Gue mau beli buku" pinta Lea.
"Oke"
Kring... Kringg... Kringg... Jam pelajaran hari ini telah usai.
"Ayo Le!" ajak Raya.
"hmm"
Saat di koridor Lea lagi-lagi di pusingkan dengan segerombolan anak cewe sekolahnya. Lea malas karena pasti saat dia lewat ia akan di cemooh oleh mereka. Padahal tujuan mereka bergerombol bukan karena Lea. Tapi tetap saja itu hal yang harus bagi mereka untuk mengganggu Lea.
"Duh, males gue ray, balik dulu aja yu" ajak Lea.
"Udah gausa Le, kalo kaya gitu terus lo kapan mau berani sama mereka?" tanya Raya.
"huft.. yauda ayo, tapi untuk sekarang gue diemin dulu mereka ya Ray. Lo juga gausa ngomong apa-apa" perintah Lea.
"Iya bawel. Ayo" Raya menarik pergelangan Lea.
"Misi-misi" kata Raya pada mereka.
Dan di jawab dengan tatapan remeh. Lea hanya bisa menunduk.
Tapi sebelum itu ia menangkap Al yang ada di sana.
Rupanya Al yang membuat cewe-cewe ini berkumpul.
Bagaimana tidak. Al habis selesai main basket. Dengan rambut yang basah dan baju ketekan gitu.
"Al?" batin Lea.
Saat Lea melewati perkumpulan itu ia merasa sangat sesak.
Woi awas pelacur lewat.
Kasi jalan.
Awas nyentuh, ntar ketularan lagi lo jadi pelacur.
Al dan Lea saling menatap diam.
"Bener-bener tu nenek lampir sekolahan kita. Ga ada otak" kata Raya saat sudah ada di dekat mobilnya.
"Sttt, udah ayo"
Mereka pun keluar pekarangan sekolah.
Al menatap kepergian mobil itu dari jauh.
"Makasih ya Ray, maaf gue ngerepotin" kata Lea saat sudah sampai di toko buku.
"Apaan si lo, ngga ah. Mau gue temenin?" tanya Raya.
"Gausah gue bisa sendiri elah" jawab Lea.
"Yauda gue pulang ya! Bye Lea sampe ketemu hari senin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN
Teen Fiction"jangan marah sama hujan. Lea ga suka. Apalagi kalo Al yang ngomong"