HUJAN [2] LEA

3 1 0
                                    

"Sip anak-anak sebentar lagi bel pulang, kalian boleh membereskan buku kalian dan bersiap-siap pulang" kata Pa Isak guru Bahasa Indonesia.

"Baik Pak" jawab sekelas.

"Yasuda bapak keluar ya, kalian baru boleh keluar saat sudah bel pulang. Assalamu'alaikum" sambung Pa Isak.

"Waalaikumsalam Pak"

Kringg kringg kringg... pelajaran haru ini telah selesai.

Semua murid berbondong keluar kelas. Tidak bagi Lea juga Raya. Mereka lebih suka keluar terakhir saat mulai sepi.

"Ayo le, ud sepi" ajak Raya.

Mereka pun keluar kelas dan berjalan menuju parkiran. Raya yang di jemput mama nya, sedangkan Lea yang memilih pulang sendiri. Entah naik ojol atau jalan kaki. Karena jarak rumahnya tidak terlalu jauh juga.

"Le! Bareng ga?" tawar Raya.
"Gausa Ray, mendung pengen jalan aja" jawab Lea sambil menunjukan deretan gigi nya yang rapih.
"Huft.. Yauda gue duluan ya, jangan keseringan juga le. Ntar lo sakit, yang ngurusin bawel, dahh lee!" ledek Raya sambil melambaikan tangannya.

"Dahh!" jawab Lea, juga melambaikan tangan sembari tersenyum kekeh.

Hari ini memang mendung karena sudah masuk bulan hujan.
Dan ini adalah hal yang paling Lea suka.

"Makasi matahari ud mau ngumpet di balik awan" gumam Lea menatap ke atas, lalu berjalan keluar pekarangan sekolah.

"Lama ni turunnya, kan aku nungguin kamu hujann... " rengek Lea kecil sambil menatap awan.

HUJAN

"Woi bukannya itu cewe tadi ya?" tanya seseorang pada orang yang ada di kursi sebelahnya.

Orang yang di sebelahnya pun mendongak melihat ke arah yang di tunjuk temannya.

Ada cewe yang sedang duduk di halte bus sambil menatap langit.

"Yauda jalan ya" kata Dias. Orang yang duduk di kursi supir.

"Tunggu" tahan Al. Orang di sebelah Dias.

Tak lama hujan turun.

Lea pov

"Hujan... Lea ud lama nunggu loh. Ko baru turun? Kenapa? Bosen ya liat Lea nangis? Jangan bosen ya, Lea takut kalo ga ada hujan nanti siapa yang nutupin Lea nangis?" kata Lea dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.

Lea pun berjalan keluar halte, membiarkan seluruh tubuhnya di basahi oleh air hujan. Karena itu adalah kebiasaan sekaligus kesukaan seorang Zheelea Rynaka.

"Hujan... hari ini Lea kena labrak sama orang yang ga jelas, sakit banget hati Lea di bilang pelacur" Lea pun mulai mengeluarkan air matanya. Menumpahkan rasa sedihnya.

"hiks... hiks... Lea ga tau apa apa, tapi kenapa Lea di bilang gitu ya? Lea punya salah ya? Kenapa cewe-cewe di sekolah Lea selalu nge jauhin Lea? Padahal kenal aja ngga Lea ahaha" isak sekaligus kekehan Lea.

"Raya belum sepenuhnya tau tentang gue. Dia ga tau kalo gue sering kena bully lebih parah dari yang dia bayangin. Gue ga bisa ngasi tau dia karena cuma dia yang gue punya. Gue ga mau dia khawatir sama gue. Cukup dia yang udah ngejaga gue kalo gue sakit. Maafin gue ray. Hiks... Hiks... " Lea kembali terisak dan menumpahkan air mata kesedihannya pada hujan.

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang