Who

26 2 0
                                    

Waktu tak terasa sudah menunjukkan siang hari saat ini, yang dimana jadwal kelas Haechan akan dilaksanakan. Dirinya sudah siap sedaritadi dan kini sedang menunggu jemputan seseorang yang akan mengantarnya.

Masih tersisa tiga puluh menit lagi kelasnya akan dimulai. Dan sebenarnya perjalanan dari rumah ke kampusnya tidak terlalu jauh, makanya dia tidak terlalu terburu-buru.

"Belum dateng juga sayang?" Ten yang baru saja keluar dari kamar, langsung saja menghampiri Sang Anak yang masih berada di ruang tengahnya, menunggu seseorang.

"Belum Ma, kayaknya bentar lagi. Tadi baru jalan katanya."

"Oh oke deh."

Tak berselang lama terdengar dering ponsel Haechan dan langsung saja diangkat oleh dia. "Oke tunggu bentar! Echan pamit dulu sama Mama."

Setelah panggilan terputus Haechan pamit kepada Mama nya dan langsung pergi menuju gerbang rumahnya untuk menghampiri orang yang sudah menunggunya disana.

"Jangan lari, nanti jatuh." Seseorang yang duduk di atas kap mobil tersebut segera memperingati Haechan yang terlihat berlari kearahnya.

"Hehe, Kak Mark udah lama?"

Benar, seseorang yang akan mengantarnya tersebut adalah Mark. Kekasih Haechan.

Yang ditanya hanya tersenyum lalu mengusak rambut kekasihnya karena tidak bisa menahan gemas. Tak lupa mencuri satu kecupan dari bibir manis yang selalu jadi candunya "Gak kok bear, Kakak nyampe gak lama."

Haechan yang tersipu karena perlakuan Sang kekasih segera mengalihkan pembicaraan.

"O-ouh okedeh ayok berangkat. Nanti kita telat."

"Hahaha.. you first bear." Mark segera membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Haechan untuk masuk. Baru setelahnya Mark masuk dan duduk di kursi kemudi.

Mobil kemudian perlahan meninggalkan kediaman Haechan, di perjalanan mereka mengobrolkan hal-hal ringan seperti.

"Udah sarapan?" Mark bertanya

"Udah kok, tadi Mama masak." Jawab Haechan

"Baguslah, Kakak juga udah tadi. Bubu pulang soalnya."

"Oh?! Bubu udah pulang dari rumah nenek?"

"Udah kemarin malem, dijemput Daddy. Katanya kondisi nenek udah membaik jadi Bubu bisa pulang."

"Syukurlah."

Ya Bubu yang mereka bicarakan merupakan Ibu dari Mark dan sahabat dari Ten Mama nya Haechan. Sebuah kebetulan kedua anaknya bisa menjalin hubungan tanpa campur tangan mereka. Karena sebelumnya mereka berniat ingin menjodohkan kedua anaknya jika nanti sudah besar, eh ternyata kedua anaknya sudah kenal bahkan sebelum diperkenalkan oleh mereka.

Baguslah.

"Kak.. hari ini cuma satu kelas kan?"

"Iya, tapi udahnnya Kakak harus nyari bahan buat skripsi."

"Eh udah mulai? aku kira masih nanti."

"Hm, kalau gak dicicil dari sekarang takut keteteran jadi mulai aja dari sekarang."

"Kakak mau cari dimana?"

"Kalau referensi di perpustakaan kampus gak ada, kayaknya Kakak bakal ke perpustakaan kota deh, biar makin banyak referensi."

"Oke aku temenin kalau gitu."

"Kelas mu hari ini berapa, gak cape nanti?"

"Cuma dua kok, gak papa. Kan Kakak juga gak cape kalau anter jemput Echan."

"Because you are my priority, bear."

"Aduh maaf pak, saya gak suka keju."

Mendengar itu Mark tertawa dan mencubit hidung Sang kekasih dengan kedua jarinya. "Bisa aja kamu."

"Aw sakit Kak ih, lepas! Echan gak bisa nafas." Dia berusaha melepaskan jepitan kedua jari itu dari hidungnya. Karena emang sakit hey!

"Gak mau." Balas Mark sambil fokus dengan kemudinya.

"Ih awas! itu tuh fokus lagi nyetirnya nanti nabrak."

"Yaudah kamu Kakak gigit aja yah." Barucap demikian sembil melepaskan cubitan nya dari hidung yang kini memerah.

Melihat itu dia terkekeh, oh astaga semoga dia tak goyah dengan Haechan yang imut dengan hidung yang kini memerah. Memang segala sesuatu yang dilakukan Haechan akan selalu terlihat lucu dimatanya, walaupun diam juga Haechan tetap lucu!

"Kayak badut ih idung Echan." Ucap Haechan saat melihat hidungnya pada kaca dashboard mobil sembari mengusap hidungnya.

"Bener hahaha, Kakak turunin di lampu merah ya nanti, siapa tau kamu bisa dapet uang kalau jadi badut."

"Aku gebuk kalau Kakak bener turunin aku."

"Kakak cium kalau kamu beneran gebuk."

Sangat menyenangkan kan hubungan keduanya.

TBC

_____
adem ayem dulu (~ ̄³ ̄)~

_Rin🥀

LeithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang