Irish membuka matanya ketika matahari menyalurkan hangatnya dari kaki perlahan naik ke atas hingga mengenai wajah nya.
Rasanya ia ingin tidur lagi seharian ini, ia mengatur posisinya kembali dan mencoba menutup matanya kembali.
"Kau sudah bangun?" Ucap seseorang lalu memeluk tubuh Irish dari belakang perlahan.
Irish kembali merasakan merinding yang tadi malam, suara familiar itu jelas suara Vince, pria yang tadi malam terasa begitu asing dengan sosok mengerikan.
Dan.., bukannya tadi malam dia pergi begitu saja melalui jendela itu? Pikir Irish.
"Tidur mu nyenyak?" Vince kembali bertanya karena tidak mendapat jawaban dari Irish.
Irish mengangguk, ia tidak tahu perasaan macam apa ini, entah kenapa ia merasakan ketakutan tentang seseorang yang sedang memeluknya saat ini, tapi ia suka dipeluk seperti itu apalagi itu Vince.
"Sudah jam berapa ini?" Tanya Irish memastikan.
"Jam 11." Jawab Vince singkat, Irish kaget dia bangun siang sekali, biasanya dia selalu bangun jam setengah 6 pagi dan sudah mulai beraktivitas.
"Astaga aku telat." Ucapnya lalu berusaha bangkit dari sana, namun..
"Ahh! Auuh.." Desah Irish saat merasakan sakit dibagian paha dekat selangkangan nya.
"Pelan-pelan, kau butuh sesuatu? Biar aku ambilkan." -Vince
"Aku harus bekerja." -Irish
"Kau kan sedang cuti selama 2 hari." -Vince
"Huh?" Irish teringat bahwa ia sudah mengambil cuti selama dua hari dengan alasan kesehatan nya, padahal sebenarnya ia hanya ingin menghabiskan waktu bersama Vince.
Vince bangkit dari ranjang dengan bertelanjang dada lalu membawa nampan yang berisikan roti dan susu yang tadi di siapkan oleh pelayan yang sengaja di panggil pagi ini.
"Ayo, kau harus makan sesuatu agar tenaga mu kembali terisi." -Vince
Vince membantu Irish duduk perlahan di kasur lalu menyodorkan susu tersebut kepada Irish.
Irish mengambil susu itu dan meneguknya seperti orang yang benar-benar kehausan, ditambah lagi tanpa alasan ia merasa sangat canggung bersama Vince saat ini.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" -Vince
"Hm? Tidak ada." -Irish
"Mencoba berbohong?" -Vince
"Hanya.." -Irish
"Kau melihat ku tadi malam?" -Vince
Bibir Irish seketika beku, mencoba memandang ke arah lain namun Vince langsung membuka suaranya.
"Kau takut padaku?" -Vince
Irish menggeleng pelan.
"Kelihatannya begitu?" -Vince
Irish menelan ludah nya canggung.
"Tidak." -Irish
Vince secara mendadak mendekati Irish dan menempatkan dirinya tepat dihadapan Irish dengan tangan nya menopang di kedua sisi kasur dimana Irish duduk.
Jantung Irish hampir copot rasanya, ia menunduk sambil mencoba menenangkan diri, tapi entah kenapa air matanya malah berlinang keluar dan nafasnya mulai terdengar tidak beraturan.
Ia teringat sosok mengerikan yang ia lihat tadi malam, ia sungguh hampir pingsan melihat Vince dengan rupa yang seperti itu.
"Hei?" Vince sedikit terkejut melihat Irish yang mendadak menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓢𝓮𝓬𝓻𝓮𝓽 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂 𝓸𝓯 𝓽𝓱𝓮 𝓼𝔀𝓪𝓷 |𝓥𝓻𝓮𝓷𝓮|
Fantasía𝑇𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑦𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑗𝑢𝑗𝑢𝑟 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 ℎ𝑎𝑙 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘 𝑎𝑘𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑚𝑢𝑙𝑢𝑡𝑛𝑦𝑎.. 𝑇𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎 𝐴𝑦𝑎ℎ 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 ℎ...