🖤 Hopeless 🖤

117 27 10
                                    

Irish membuka matanya ketika matahari menyalurkan hangatnya dari kaki perlahan naik ke atas hingga mengenai wajah nya.

Rasanya ia ingin tidur lagi seharian ini, ia mengatur posisinya kembali dan mencoba menutup matanya kembali.

"Kau sudah bangun?" Ucap seseorang lalu memeluk tubuh Irish dari belakang perlahan.

Irish kembali merasakan merinding yang tadi malam, suara familiar itu jelas suara Vince, pria yang tadi malam terasa begitu asing dengan sosok mengerikan.

Dan.., bukannya tadi malam dia pergi begitu saja melalui jendela itu? Pikir Irish.

"Tidur mu nyenyak?" Vince kembali bertanya karena tidak mendapat jawaban dari Irish.

Irish mengangguk, ia tidak tahu perasaan macam apa ini, entah kenapa ia merasakan ketakutan tentang seseorang yang sedang memeluknya saat ini, tapi ia suka dipeluk seperti itu apalagi itu Vince.

"Sudah jam berapa ini?" Tanya Irish memastikan.

"Jam 11." Jawab Vince singkat, Irish kaget dia bangun siang sekali, biasanya dia selalu bangun jam setengah 6 pagi dan sudah mulai beraktivitas.

"Astaga aku telat." Ucapnya lalu berusaha bangkit dari sana, namun..

"Ahh! Auuh.." Desah Irish saat merasakan sakit dibagian paha dekat selangkangan nya.

"Pelan-pelan, kau butuh sesuatu? Biar aku ambilkan." -Vince

"Aku harus bekerja." -Irish

"Kau kan sedang cuti selama 2 hari." -Vince

"Huh?" Irish teringat bahwa ia sudah mengambil cuti selama dua hari dengan alasan kesehatan nya, padahal sebenarnya ia hanya ingin menghabiskan waktu bersama Vince.

Vince bangkit dari ranjang dengan bertelanjang dada lalu membawa nampan yang berisikan roti dan susu yang tadi di siapkan oleh pelayan yang sengaja di panggil pagi ini.

"Ayo, kau harus makan sesuatu agar tenaga mu kembali terisi." -Vince

Vince membantu Irish duduk perlahan di kasur lalu menyodorkan susu tersebut kepada Irish.

Irish mengambil susu itu dan meneguknya seperti orang yang benar-benar kehausan, ditambah lagi tanpa alasan ia merasa sangat canggung bersama Vince saat ini.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" -Vince

"Hm? Tidak ada." -Irish

"Mencoba berbohong?" -Vince

"Hanya.." -Irish

"Kau melihat ku tadi malam?" -Vince

Bibir Irish seketika beku, mencoba memandang ke arah lain namun Vince langsung membuka suaranya.

"Kau takut padaku?" -Vince

Irish menggeleng pelan.

"Kelihatannya begitu?" -Vince

Irish menelan ludah nya canggung.

"Tidak." -Irish

Vince secara mendadak mendekati Irish dan menempatkan dirinya tepat dihadapan Irish dengan tangan nya menopang di kedua sisi kasur dimana Irish duduk.

Jantung Irish hampir copot rasanya, ia menunduk sambil mencoba menenangkan diri, tapi entah kenapa air matanya malah berlinang keluar dan nafasnya mulai terdengar tidak beraturan.

Ia teringat sosok mengerikan yang ia lihat tadi malam, ia sungguh hampir pingsan melihat Vince dengan rupa yang seperti itu.

"Hei?" Vince sedikit terkejut melihat Irish yang mendadak menangis.

𝓢𝓮𝓬𝓻𝓮𝓽 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂 𝓸𝓯 𝓽𝓱𝓮 𝓼𝔀𝓪𝓷 |𝓥𝓻𝓮𝓷𝓮|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang