🍃 The Truth 🍃

133 20 4
                                    

Setelah hari hari menyenangkan itu selesai, Vince dan Irish kembali ke istana begitu masa bulan madu mereka selesai.

Irish kembali sibuk dengan pekerjaan nya sebagai ratu dan Vince juga mulai ikut sibuk dengan beberapa pekerjaan barunya sebagai seorang pangeran di negeri itu.

Meski demikian, Irish dan Vince semakin erat saja, pekerjaan tidak jadi alasan untuk membuat mereka menyia-nyiakan kesempatan untuk bersama.

Walaupun kamar di pisah, mereka tetap saya sering tidur di ranjang yang sama, entah Vince yang pindah atau Irish yang tiba-tiba sudah terbangun di ranjang Vince.

Hari hari mereka begitu indah dan seperti sangat lancar, terkadang Irish sedikit takut dengan hubungan yang begitu tenang ini, tapi ia yakin itu karena anak yang ia kandung juga.

Ia yakin sekali bahwa bayi di kandungan nya ini punya sesuatu yang dapat menghangatkan hubungan nya dengan siapapun.

Belum lagi masalah politik dan lain lain tentang negara ini semakin membaik, sama seperti kedatangan Vince dulu, anak ini mirip ayahnya yang punya energi luar biasa.

Sangking luar biasanya, terkadang Irish serasa hendak sekarat jika mual datang dan sakit kepala yang tiba-tiba menyerang nya.

Sore ini seperti biasa, semuanya berkumpul untuk minum teh, menghabiskan waktu bersama, tertawa, bermain game seru, dan bercerita tentang masa lalu yang begitu tenang.

Irish begitu lega melihat June yang sudah mulai ceria lagi, meski mungkin ia tidak akan pernah membuka hatinya kepada siapapun lagi.

Jeanette tiba tiba memutuskan untuk pulang, terasa agak sepi karena beberapa saat ini ia selalu bersama disini, namun ya dia seorang putri yang tidak mungkin bisa lama lama meninggalkan negerinya.

Ketika semua orang sibuk sendiri, Irish memilih untuk keluar untuk melihat lihat keluar dan menikmati senja yang hendak menggelap.

Saat ia sedang dalam perjalanan menuju taman, sebuah suara yang tidak asing menyapanya.

"Yang mulia" -Valery

Ternyata itu kakaknya Vince, belakangan ini ia sering datang untuk bertemu dengan Vince.

"Oh? Kau disini?" -Irish

"Ingin bertemu dengan adikmu?" -Irish

"Tidak.., aku ingin bertemu dengan mu." -Valery

"Dan.., keponakan kecil ku.." Valery tersenyum manis.

Irine mengangguk ragu, "Aku hendak pergi ke taman, kau mau ikut?" -Irish

"Tentu." -Valery

Irish berjalan ke taman, Valery mengikuti nya dari belakan dan memperhatikan Irish yang terlihat begitu cantik bahkan dari belakang, ia mengerti kenapa adiknya itu jatuh cinta, bahkan ia sendiri diam diam mengagumi sosok Irish.

Begitu sampai di taman Irish sibuk memetik bunga mawar yang ada di taman nya, hari ini tiba tiba ia ingin mandi dengan kelopak bunga itu.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Valery tiba-tiba.

"Maaf?" -Irish

"Menikah dan mengandung anak dari bangsa angsa." -Valery

"Oh.." Irish terkekeh kecil namun sedikit heran dengan pertanyaan itu.

"Menakjubkan." -Irish

"Dengan mengejutkan kehidupan ku setelah bertemu Vince ternyata jauh lebih berwarna." -Irish

Valery menatap Irish yang sibuk memetik bunga dengan satu alisnya yang terangkat.

"Oh, hati hati.., kau bisa terkena duri nya, biar aku melakukannya untuk mu." Valery mengambil alih pekerjaan Irish.

𝓢𝓮𝓬𝓻𝓮𝓽 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂 𝓸𝓯 𝓽𝓱𝓮 𝓼𝔀𝓪𝓷 |𝓥𝓻𝓮𝓷𝓮|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang