"Hei bocah, mau pergi bersamaku?" ajak pria asing yang baru saja si bocah temui.
"Kau siapa?"
"Aku? Entahlah, aku juga tidak tau siapa diriku" iris hazel itu menatap langit biru yang begitu luas.
"Aneh" bibir kecil si anak bergumam.
"Apa?" pandangan di alihkan ke bocah bersurai hitam.
"Kenapa jawabnya tidak tau?" anak berusia 6 tahun itu mendongak guna melihat pria tinggi di hadapannya.
"Banyak tanya" ia terkekeh saat sang bocah kembali bertanya.
Melihat wajah kebingungan sang bocah, pria tinggi itu berjongkok menyamakan tinggi mereka. Ia tersenyum tulus, manis, tidak tau mengapa senyuman si pria menyentuh hati bocah di hadapannya. Jika di lihat dengan jarak yang lebih dekat, tampak paras rupawan di wajahnya.
"Begini saja, anggap aku sebagai penculik. Ikutlah denganku, maka luka-luka itu akan ku obati" jarinya menunjuk pada beberapa luka lebam yang ada di sekitar tubuh sang bocah.
"Kau ingin meminta tebusan pada orang tuaku? Mereka tidak akan mau membayarku untuk kembali" jawaban yang begitu polos mengiris hati Hanma.
Sebelum ia menjawab, kepalanya menggeleng "aku hanya ingin dirimu, tidak ada yang lain. Aku bisa jamin hidupmu akan lebih baik jika ikut bersamaku" telapak tangannya ia buka lalu menyodorkannya ke si anak.
"Siapa namamu?" tanyanya lembut.
"Namaku Kisaki Tetta" netra abu itu melirik tangan yang memiliki tato.
"Biarkan aku memanggilmu Tetta di kehidupan kali ini" Hanma bergumam dengan senyuman tipis.
"Tetta, maukah kau ikut dengan penculik ini?"
Beberapa detik anak itu berpikir, kemudian meletakkan telapak tangan kecilnya di atas tangan yang lebih besar.
"Aku mau"
Jawaban singkat, namun sangat di nanti oleh Hanma. Dirinya tak perlu memikirkan cara lain agar Kisaki mau ikut pergi dengan dirinya.
"Mulai sekarang, perjalanan kita akan panjang Tetta"
Pria berumur 18 tahun itu menggendong Kisaki lalu meletakkannya di pundaknya.
Rasa penasaran dan bingung masih menyelimuti, bahkan sekarang Kisaki tak peduli nasib kedepannya. Ia hanya ingin bebas dari rumah, pergi kemana saja asal tidak pulang kembali ke rumah. Mungkin pria aneh ini akan memperdaya dirinya, ataupun lebih buruk. Kisaki tidak masalah dengan itu semua, tawaran yang di berikan mungkin tidak bisa di percaya begitu saja. Namun melihat senyuman sang penculik yang begitu teduh, rasanya ingin sesekali ia mempercayai orang lain. Kali ini, Kisaki hanya bisa menyerahkan takdirnya pada Tuhan, bagaimana buruknya kehidupan di masa mendatang.
.
.
.
Bersambung...
30/11/21
KAMU SEDANG MEMBACA
Stockholm Syndrome [HanKisa]
Fanfiction[Tamat] Perjalan hidup pemuda bernama Hanma Shuji yang menculik bocah berumur 6 tahun. Tinggal di sebuah rumah bersama seorang nenek dan merawat Kisaki di sana. Dengan waktu yang tidak ketahui, Hanma berusaha menyelamatkan bocah itu dari masa lalu...