6 - Salah Orang

39 3 1
                                    

Kenapa harus pulang sih?  Kenapa ngga lama-lama aja di rawatnya?  Rutuk Aish yang melempar selimut yang tertata rapi menutupi kaki jenjangnya di kasur miliknya.

***

Di dalam kelas Aish, semuanya ramai seperti biasa. Dengan langkah kaki yang belum pulih sempurna Aish melangkahkan kaki masuk ke dalam ruang kelas. Berpasang-pasang mata tertuju akan kedatangan Aisha saat itu. 

Keena yang berlari dengan senyum merekah dibibirnya, ia menghampiri Aish yang masih berdiri ditengah pintu dengan langkah yang tertahan oleh tatapan teman-temannya. "Aish,  lo kenapa udah masuk? Bukannya masih sakit. Lihat nih wajah kamu.  Masih lebam begini. " sapa Keena dengan kebiasaannya kalau mulai ngomong, nerocos kek rem blong.

"Udah, ga apa kok Keen. Bosan juga dirumah mulu. " jawab Aish dengan mengambil kembali langkahnya yang sempat terhenti dan di ikuti Keena dengan berlagak memapah Aish. 

Dengan sambutan yang merindu dari sahabat Aish, membuat kesan seperti mendapati hal hilang kembali lagi.

Tiiing

Dering ponsel Aish yang ada dalam genggamannya menyadarkan Aish dalam obrolan bersama teman-temannya.

Dilihatnya layar ponsel dan Aish mengambil langkah meninggalkan sahabatnya tanpa memberi penjelasan apapun.

"Mau kemana lo? Baru juga duduk." tanya Eja yang semula duduk di depan Aish.

"Iya, Aish.  Mau kemana? " lanjut yang lain.

Tanpa memperdulikan sahabatnya, Aish fokus dengan jalan di depannya dan tak menghentikan langkahnya.  Hanya membalas "Ada urusan" dan Aish pun hilang dibalik pintu.

Sahabatnya hanya saling tatap dan mengembalikan posisi seperti sebelum Aish datang. 

"Aish, kenapa ya?  Kek ada yang nggak beres. " pikir Keena yang masih duduk dengan tangan menyangga kedua pipinya. 

"Kenapa lo? " tanya Abi yang baru saja datang.

"Apaan sih lo." sinis Keena membalas dengan tatapan sedikit memutar bola matanya malas.

"Ih,  santai kali." balas Abi yang menarik kursi dan meletakkan tas di atas meja. Namun tiba-tiba Keena menarik pergelangan tangannya.  Sontak itu membuat Abi membalikkan wajahnya ke arah Keena duduk.

"Lo, tahu nggak sih. Kalau Aish deket sama Baheen?" tanya Keena dengan wajah yang penuh tanya.

"Ya, mana gue tahu si Keen. Emang ada urusan apa?  Lo juga suka sama Baheen?" dengan gerakan meletakkan lengannya di atas meja Keena dan menatapnya. 

"Ya, nggak lah." jawab Keena yakin.

"Ya,  terus apa Keena sayang? " tanya Abi.

"Idih, apaan sih. Gue kan cuma nanya doang kali." disela sambil berfikir "Tadi itu, Aish kaya dapet pesan gitu. Dan anehnya, Aishnya langsung pergi gitu aja tanpa kasih tahu mau kemana." jelas Keena.

Abi pun menarik wajahnya dari dekat Keena. Dan mengitarkan pandangnya seperti sedang mencari jawaban di langit-langit kelas. "Emmm, maksud lo Aish dapet pesan dari Baheen?" tanya Abi yang kembali menatap Keena. 

"Ya, nggak juga Bi.  Soalnya muka Aish berubah setelah lihat pesan yang baru masuk." jawab Keena dengan gugub.

"Bisa jadi orang yang nggak suka sama Aish.  Kaya waktu, dimana Aish hilang kemarin. Palingan juga diajak ketemuan biar nggak lapor ke BP, mungkin." sambung Amen yang menghampiri meja Keena.  Dan itu membuat Eja, Cellin, dan Dara nimbrung.

Mereka pun saling memikirkan apa yang sudah dikatakan oleh Ameen.  Karena memang ada benernya. Kalau iya, kenapa Aisha ngga ngomong ke sahabatnya. 

Baheen AdelouahidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang