9 - Sakit

33 3 0
                                    


Pagi, 06.30....

"Kak, Aish sekolah ya hari ini. Dah bosen dirumah. " ucap Aish yang menghampiri Ifel duduk di depan televisi.

"Serius? Baru 1 hari kamu ngga masuk, kan ngga apa juga kalau hari ini istirahat lagi dirumah. " balas Ifel memandang adiknya yang sudah siap dengan seragam lengkap dengan jaket kulit seperti biasa.

"Nanti Aish ketinggalan materi lah kak. Aish berangkat ya. Dadah kakak" jawabnya sambil mencium pipi sang kakak.

"Mau bawa motor? No, no, no. Lepas jaket Aish. Kakak anterin kesekolah. Ga bole nolak. Dah ayok. Kakak ambil kunci dulu. " balas Ifel lalu berdiri dan mendorong Aish ke depan pintu.

Tanpa menjawab Aish tersenyum miring, sedikit tak setuju apabila di antar ke sekolah, enak bawa motor sendiri bisa cepet sampainya. Gapappa deng itung-itung pamer kakak ganteng kesekolah. Senyum tipisnya menatap Ifel yang menghampirinya dari dalam membawa kunci mobil di tangannya.

"Kenapa senyum kaya gitu? "

"Hehehe, gapapa kak. "

"Yaudah, ayok. "

"Bi, Aish berangkat di anterin Kak Ifel. Assalamualaikum. " teriak Aish sambil berjalan keluar.

"Wa'alaikumussalam, hati-hati ya neng, den"
Jawab Bi Ning jauh dari dapur.

***
12 IPA 1

"Keen, Aish kenapa kemarin ngga muncul ya. Bahkan aroma parfumnya aja ga kecium ma hidung gue." tanya Abi.

"Sakit."

"Jangan cuek-cuek gitu kali neng. Abang nanya baik-baik loh. " sahut Amen.

"Yang penting gue jawab kali."

"Dih, modus aja si Abi sok-sokan nanyain Aish padahal pengen ngobrol aja ma Keena, iya kan? " ledek Eja dan diikuti tawa anak-anak yang ada di kelas.

"Apaan lo Ja? Cemburu lu? " balas Abi.

"Jangan harap ya, " jawab Eja kembali memalingkan pandangnya.

"Udah gue turun dulu, Aish masuk sekolah hari ini. " sambung Keena berdiri dari duduk dan meraih ponsel di meja.

"Gue ikut. Yuk "ucap Eja dan mengajak Celine dan Dara.

Keena mengangguk dan mereka berempat berjalan keluar kelas.

Sampai di luar tepat dengan Ifel menghentikan mobil didepan gerbang sekolah dalam.

"Kak, thank you. Dah anterin Aish."

"Iya, sama-sama. Dah sana masuk. Temen-temenmu dah nungguin tuh."

"Oke kak, dahh. Assalamualaikum."
Aish kembali mencium pipi sang kakak.

"Omo, omo. Parah, cowo mana ini yang sama Aish. Tumben ga bawa moge tercintanya, malah di anter ama cogan. " celetuk Dara dengan melihat ke arah Ifel dan Aish.

"Bisa ni jadi yang ke 2 gue. " sambung Eja.

"Ngaco lo. Itu kakak kandung Aish." sahut Keena dan berjalan menghampiri Aish yang turun dari mobil.

Setelha turun, Ifel menoleh ke arah gadis-gadis itu dan memberi senyum ga ada obat asli dan melaju keluar gerbang.

"Gue meleleh, OMG. Senyumannyaaa" ucap Eja dengan tubuh menggayut ke belakang menabrak Dara yang sama seperti Eja, Terpesona.

"Gimana? Baikan? Badan lo dah aman-aman aja kan?" tanya Keena yang memeluk lengan Aish erat-erat.

"Gue ga bakal pingsan kali Keen. Sehat ni." jawab Aish sambil membenahi tas di pundaknya.

Baheen AdelouahidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang