Perbedaan itu adaIni sudah jam 16.00 Vani belum pulang kerumah,dia disini di danau yang sangat sepi dan indah, jarang yang mengetahui tempat ini karena memang berada di dekat hutan yang jarang orang masuki.
Vani merenungi nasibnya, tidak ada yang bisa dia salahkan, takdirnya terlalu kejam untuk dia terima,namun ini yang namanya takdir tidak bisa diubah.
Vani malas pulang kerumah,dia tidak ingin pulang ke neraka itu, entah mengapa orang yang tinggal satu rumah dengannya yang biasa disebut keluarga itu sangat jahat.
Namun Vani tidak punya tujuan lain selain ke rumah itu,dia tidak mungkin berdiam diri di sini, dengan berat hati Vani melangkahkan kakinya meninggalkan danau yang indah ini.
Setelah 20 menit berjalan Vani sampai di depan rumahnya, rumah yang lebih pantas disebut neraka, Vani bertanya-tanya apa yang akan terjadi ketika dia membuka pintu mewah itu?
Tanpa menunggu lama Vani masuk kerumahnya,sepi sepertinya tidak ada orang.
Vani menuju kamarnya, sesampainya dikamarnya Vani sangat terkejut melihat baju nya yang berantakan.
"Apa yang terjadi?" batin Vani
"Brak" suara pintu dibanting.
"Lu darimana aja? pulang sekolah langsung ngelonte gitu? dapat uang berapa lu?" tanya Vanessa,kakak kedua Vani yang hanya berjarak satu tahun.
"Apasih Vani gak gitu yah," jawab Vani
"Udah berani ngejawab yah kamu!"
"Plak!!" satu tamparan berhasil mengenai pipi cantik Vani,kini pipi cantik tersebut memerah.Vani hanya diam, menunggu sampai mana kakaknya itu dapat bertindak.
Sang kakak yang yang merasa dipermalukan langsung berlari keluar dari kamar Vani.
"Ternyata cuman bisa nampar doang, kok dia gak seperti ayah yah yang sampai mukul mungkin belum cukup umur," Vani terkekeh kecil.
"Tamparan kak Vanessa gak terlalu sakit,tapi kasian juga my pipi,merah kan aduh untung cantiknya gak hilang," ucap Vani seraya memberi salep ke pipinya.
Setelah selesai dengan urusan pipinya Vani segera merapikan baju yang tadi terhambur.
"Ya Allah capek juga gini, pengen mati aja."
Vani membutuhkan kurang lebih satu jam untuk merapikan baju dan seluruh kamarnya,Vani lupa bahwa hari ini dia baru sekali makan,Vani memutuskan untuk mencari makanan di dapur,Vani menghentikan langkahnya saat dia mendengar keluarga bahagia sedang makan malam bersama.
"Gak jadi deh makannya besok aja,"ujar Vani seraya berjalan kembali menuju kamarnya.
Vani membuka handphone miliknya, terlihat beberapa pesan dari Aura dan Tika,namun ada pesan dari nomer yang tidak dia kenal.
+62315262****
P
Bsk gw jmpt
Serlok
Biar gw tw rmh lu"Ini siapa sih, pesannya juga disingkat-singkat mana gw paham apa yang dia maksud,gila ni orang,"ucap Vani
+62315262****
P
Bsk gw jmpt
Serlok
Biar gw tw rmh luSiapa
Aksa
Ngapain lu jemput gw

KAMU SEDANG MEMBACA
kita
Teen Fictionkisah kita yang dipertemukan oleh takdir Apakah takdir akan menyatukan kita atau hanya sekedar membuat kita bertemu? Ketika 1 wanita bertemu dengan 2 lelaki,dimana keduanya mempunyai sifat berbanding terbalik.tidak ada yang bisa tau bagaimana perasa...