Chapter: 7

1.4K 117 27
                                    

Hola ketemu lagi dengan TNC Disini! Yok sebelum baca tolong tekan bintang dipojok kiri bawah ya, dan komen sesuai barisan keinginan kalian! Vote kalian semangatku! Dan komen kalian semangatku juga!

Pagi ini cantik sudah siap dengan seragam sekolahnya. Waktu menunjukkan jam 6 pagi, tidak biasanya cantik jam segini baru siap. Mungkin, cantik kelelahan semalam membaca setengah diary ayunina.

Berjalan keluar menuju ruang makan yang berada di lantai bawah. Seluruh keluarganya sudah duduk rapi, mereka sarapan dengan roti selai.

Mama yang melihat cantik tiba, tersenyum lembut dan menyuruh duduk disampingnya. Sedangkan papa dan dua abangnya sudah memulai makan tanpa menunggu cantik. Memang sialan.

"selamat pagi mamaku!" sapa riang cantik, mencium pipi kanan dan kiri mamanya.

"selamat pagi juga anakku cantik!" balas mama dengan riang, tak lupa mencium pipi kanan dan kiri cantik.

"nih roti selai coklat udah mama siapin dan susu coklat. Kamu habisin semua ya sayang" mama menaruh dua lembar roti selai coklat kepiring cantik dan menaruh susu samping piringnya.

"makasih ma." cantik memakan dengan khidmat.

"nanti malam ada acara makan malam dengan beberapa kolega bisnis, kalian semua harus hadir. Jaga image hirawan yang selalu harmonis dan bahagia." ujar papa, makanan papa sudah habis dimakan semuanya.

"terutama kamu cantik. Jangan buat saya malu!" tegas papa.

"cantik gak bakal malu-maluin. Tenang aja." balas cantik dengan santai.

"pa, vanya boleh dibawa kan? Dia pacar aku loh" tanya kaivan.

"boleh dong. Dia kan calon mantu papa, akan papa banggakan dia nanti." ujar papa.

"yang malu-maluin itu dia bukan cantik. Dia bukan keluarga hirawan, hanya parasit aja dia ngikut" ujar mama, mamandang sinis suaminya dan anaknya.

"jaga mulut kamu yu! Dia sudah ku anggap anak perempuanku!" marah papa.

"memang benar kok, dia hanya mempermalukan kita. Pastinya dia nanti caper sana sini. Sok baik,sok polos,sok lemah lembut." ujar mama.

"kalian gak ingat? Sebulan lalu dia di ajak ke ulang tahun kantor eh, dia nya buat masalah. Udah senyum senyum mulu, caper. Sampai dia jatoh dengan heboh. Merusak suasana aja tangisan lebaynya." lanjut mama.

"ayu! Kamu keterlaluan berbicara seperti itu! Tidak seperti wanita berpendidikan kamu."

"gak punya otak ya? Kalo gak berpendidikan aku gak bisa mempunyai banyak bisnis. Bahkan, kalau aku cerai pun dengan mu gak akan buat hidup aku menderita jadi miskin."

"mama jahat ngomong gitu tentang vanya, dia pacar aku ma." ujar kaivan.

"buka mata kamu, mana yang jahat mana nggak."

"yuk sayang mama antar kesekolah, nanti mama jemput lagi. Kita akan ke butik membeli mu gaun yang indah untuk nanti malam." ajak mama, cantik hanya menurut dan berjalan berdampingan dengan mama menuju mobil.

***

Cantik melambaikan tangan ke mama nya. Berbalik badan berjalan masuk ke sekolah.

BRAK

"ups sorry tik, gue sengaja." ujar bella.

"hihihi. maksud lo itik bel?" ujar tia.

"kasihan, sakit ya? Tuh lutut nya berdarah" ujar sindy.

Cantik mengepalkan tanganya, dia tidak terima disandung kaki nya sampai dia jatuh terjerembab.

Transmigrasi Navya CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang