.
.
PART TWELVE
.
.
Haechan murung terus dari tadi pagi, kalau di tanya hanya akan menggeleng saja, bahkan setelah istirahat di kantin ia hanya mengaduk-aduk makanannya, padahal biasanya kalau soal makan dia yang nomor satu.
"Haechan kenapa?" eh, tumben gebetan si Haechan ini peka. Mark menatap Haechan penuh tanda tanya, Haechan balas menatap Mark dengan tatapan lesunya "Aku baik-baik saja" jawab Haechan kemudian.
"Kita gak bego Chan, jelas kamu ada masalah, ceritain dong, mungkin kita bisa bantu" sahut Jeno yang lalu di angguki oleh yang lainnya.
Haechan menatapi teman-temannya satu persatu, setelah itu ia menghela nafas berat sebelum bercerita.
"Kalian kan tau cuaca akhir-akhir ini sedang panas-panasnya, dan kulkas di rumah sedang rusak total, begitupun dengan AC, hanya ada kipas angin. Aku udah minta eomma atau appa buat benerin, tapi jawaban mereka sama 'gak ada uang' setelah itu aku malah di marahin. Aku banyak makanlah, biaya sekolahku udah beratlah, bla bla bla aku harus gimana?"
Setelah itu Haechan menunduk lesu, Jaemin dan Seungmin di kanan-kiri Haechan memeluknya untuk menguatkan "sabar ya Chan"
Hyunjin baru saja ingin mengatakan sesuatu tapi Chris langsung menggeleng, isyarat jika sebaiknya Hyunjin diam saja. Chris tau maksud Hyunjin pasti baik, tapi kan juga harus hati-hati jika mau membantu, apalagi sekarang semua sedang ada di sini.
Seperti Mark, Lucas, Jungwoo, Jisung, Jeno, Jaemin, Seungmin.... Chris hanya was-was, jika ada orang yang tidak di harapkan mendengar kan bisa gawat.
"Cari pekerjaan aja Chan, atau mau ikut aku jadi model?" tawar Jungwoo, Haechan dengan cepat menggeleng "Aku gak setinggi Jungwoo-hyung, lagipula aku... jelek"
PLAK
Tanpa ragu-ragu Jaemin menggeplak kepala Haechan pelan.
"Apaan sih Chan! Kamu manis banget tau!" ini Mark yang teriak, mukanya sudah sangat kesal mendengar omongan Haechan yang mengatakan dirinya sendiri jelek.
"Jangan ngomong yang enggak-enggak lah Chan, emang siapa yang berani bilang kamu jelek? Mereka gak punya kaca!" Seungmin juga ikut kesal.
"Maaf" Haechan menunduk.
"Tapi Jungwoo-hyung bener lho, cari pekerjaan" sahut Jaemin
"Denger-denger anak di bawah umur kayak kita lebih aman cari kerjaan di Hwang Group, kakakku kerja di sana"
Mendengar itu Haechan menoleh pada Jeno dengan wajah berbinar "Beneran Jen?" Jeno mengangguk semangat.
"Tapi... emang kerjaan apa yang cocok buat aku Jen?" Haechan murung lagi, yang lain juga ikut memikirkan pekerjaan apa yang cocok untuk Haechan.
"Felix tau!" semuanya menoleh pada Lee Felix, Hyunjin mengerutkan keningnya, ia takut saja ide Felix malah akan aneh-aneh.
"Apa emang Lix?" tanya Lucas, ia penasaran ide apa yang bisa muncul di otak anak kecil macam Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Boss I'm the King - Hyunlix
Fiksi PenggemarHwang Hyunjin, Saat usianya telah mencapai 14 tahun, ia telah memiliki banyak anak perusahaan di bawah naungan 'Hwang Group' yang ia dirikan sendiri. "Hyung, aku mau masuk SMA di sini. sepertinya seru, aku ingin punya teman yang normal dan seumuran...