Seketika lupa saat harus fokus pada mata kuliah dan pekerjaan yang kebetulan hari ini sangat sibuk.
Hujan cukup deras,banyak orang meneduh di warung tenda tempat Nara bekerja.
Terutama dijam jam pulang kerja,orang yang turun dari bis dan tak kebagian tempat meneduh dihalte tentu lari ke arah tempat yang tak kehujanan untuk berteduh.
***
Baru selesai mandi dan menggunakan piyama,Nara teringat si 'mamang' yang semalam jadi teman tidur nya.
Hari ini kan hari Kamis yang artinya masih hari kerja,sedangkan Junghwan bekerja pada kantor yang jelas jelas menerapkan lima hari kerja.
Langsung berlari dan membuka pintu...
"Makasih Pak Kim,maaf ngerepotin lagi"laki laki itu sudah ada didepan pintu kamar nya.Berterimakasih pada satpam apartemen.
Sepertinya Pak Kim,si satpam apartemen baru saja membantu nya naik.
"Iya,saya permisi"ujar Pak Kim,berbalik,memberi salam kepada Nara,lalu turun kembali ke pos jaga nya.
Junghwan memperhatikan Nara,baju nya basah kuyup,rambutnya lepek,air hujan menetes dari sela sela roda di kursi nya.
Nara yang salah tingkah akibat mengingat kejadian tadi pagi,kembali masuk ke kamar nya.Junghwan menunggu nya selama beberapa detik karna tau apa yang akan terjadi.
Dan benar saja,Nara kembali keluar,terkejut melihat Junghwan masih duduk didepan pintu kamar nya.
Kedua nya canggung,tapi yang satu tersenyum,yang satu malu malu dengan wajah kemerahan.
Membawa semangkuk kimchi,setengah bagian dari setoples kimchi pemberian ibu pemilik warung tenda tempat Nara bekerja.
Tanpa ekspresi mendekati Junghwan,dan mendorongnya masuk ke dalam kamar apartemen Junghwan.
***
Setelah mandi air hangat didalam ember dengan diameter 50cm,Junghwan duduk diatas kasur nya sambil menutupi tubuh nya dengan selimut.
Kepala nya digosok menggunakan handuk oleh Nara agar rambutnya kering.Tak peduli sebenarnya kaki nya kedinginan.
Tapi Nara tak sebodoh itu,dia tau betul tadi si 'mamang' ke hujanan.Ia sudah membuatkan teh,dua mangkuk mie rebus,dan menatakan alat makan beserta bantal duduk Junghwan.
Lalu sepasang kaos kaki abu abu setinggi betis,sudah terpasang dikedua kaki Junghwan.Nara memasangkannya tadi.
Sama sama belum makan,kedua nya yang lapar pun menghabiskan seluruh makanan yang sudah Nara sajikan.
Cocok dengan hawa yang dingin,nasi dan mie kuah yang hangat membuat mereka tak bisa berhenti makan.
...
Akhirnya selesai,semua nya habis bahkan untuk butiran nasi.
Nara segera membereskan alat makan kotor nya,lalu mengambil minyak dan mengisyaratkan akan mengoleskannya kepada Junghwan sebagai penghangat.
Usai memberikan minyak tersebut dipunggung Junghwan,Nara menelan ludah saat akan mengoleskan minyak itu ke dada laki laki didepannya.Reflek ia memberikan minyak itu ke Junghwan.
"Bu-buat di dada kamu"ujar Nara.
Sampai selesai pun tak ada yang berbicara,kedua nya tak tau juga harus bagaimana.Dan tak mengerti apa yang sedang terjadi sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Neighbor
Random(15+) Berawal dari pindah ke apartemen dilantai lima,menolong laki laki disabilitas,hingga jatuh cinta kepada nya.Ga tau deh,baca aja(☞ ಠ_ಠ)☞ ▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭