Author POV
Sesuai rencana,mereka pergi ke pantai dihari pertama.Menggunakan mobil sepupu Nara yang waktu itu,Jinu,mereka pergi ke pantai pukul 12 siang.
Sebenarnya bukan waktu yang tepat karena bukan musim panas.Tapi untung lah hari ini tidak hujan.
...
Nara menggendong Junghwan dipunggung nya untuk menuju pantai yang berpasir.
(*Nara ni dulu sempet ikut Taekwondo,dan berat badan Junghwan ga seberapa,jadi ya dia kuat)
Memilih duduk dan bermain pasir.Gelak tawa mereka pecah bersamaan dengan pecah nya ombak yang terdorong ke arah pantai dan menghantam pelan tubuh mereka.
Basah kuyup bukan lah masalah untuk saat ini.Air yang dingin pun jadi hangat karena mereka melakukannya dengan suka cita.
Sejenak mereka lupa masalah masing masing,lupa akan beban hidup,lupa akan masa lalu,dan tak memikirkan pada yang akan terjadi detik berikutnya.
Sambil bercanda,Nara menuntun Junghwan berjalan pelan pelan diatas pasir.Setelah tak kuat,barulah Nara menggendong nya lagi dipunggung nya.
Setelah bersih bersih,kedua nya beristirahat disalah satu kursi dipinggir pantai untuk melihat matahari terbenam.
"Capek ga?"tanya Nara,bersandar pada pundak Junghwan.
"Karna sama kamu,capek nya dikit doang"jawab Junghwan terkekeh.
Seharus nya kedua kaki itu tidak boleh bergerak dan menahan beban terlalu lama.Alhasil kini kaki kanan Junghwan terasa sangat pegal.
Sedangkan kaki kiri nya pun sakit,takut ligamennya kembali sobek dan membuat nya tambah tak bisa menggerakkan kaki kiri nya.
"Maafin ya"ujar Nara berikutnya.
"Kata nya paus suka nyanyi waktu matahari tenggelam,disana"bukannya menanggapi permintaan maaf Nara,Junghwan kembali teringat isi buku novel yang ia baca dulu.
Setelah itu hanya terdengar suara ombak kecil yang perlahan naik ke pantai lalu kembali ke laut.
***
Seperti rencana yang kedua,mereka pergi ke sebuah perpustakaan umum.Membaca banyak buku dan meminjam beberapa buku hanya dilakukan oleh Junghwan.
Tidak dengan Nara yang dijam kedua sudah tertidur lelah memandangi si 'mamang' sibuk membaca buku.
Ketika Junghwan sudah membaca buku,tak ada kata kata lagi yang bisa mengganggu gugat konsentrasi nya.
...
Sambil membaca,Junghwan mengelus elus rambut Nara yang tertidur diatas meja.
"Permisi pak,anak nya tolong dibangunin, perpustakaan akan tutup jam 5"tiba tiba saja datang seorang pengurus perpustakaan.
"Ah iya,makasih"Junghwan hanya bisa mengangguk dan berterima kasih.
Ngelag sejenak,'anak nya tolong dibangunin',ajg.Bukan bapak nya woy.
Nara memakai jaket kebesaran dan terlihat kecil,sedangkan wajah Junghwan yang memang terlihat agak bapak bapak.Ya ga salah sih,tapi...
"Ra, perpustakaan nya udah mau tutup,bangun dulu yuk"ujar Junghwan pasrah.
***
Malam nya,setelah nonton sebuah film.Nara membersihkan kasur dan menyiapkannya untuk Junghwan.
Hendak bergerak pergi,Nara langsung ditahan Junghwan.Dengan lembut Junghwan menarik Nara agar berbaring,segera mendaratkan kepala Nara ke atas lengan kiri nya sebagai bantalan.
"Aku belum kunci pintu kamar"ujar Nara mendongak melihat Junghwan.
"Kalo nolak,aku laporin kamu karena udah maksa berhubungan sama orang disabilitas"ujar Junghwan,menarik selimut nya agar menutupi kedua tubuh mereka.
"Lah kok aku.Enak aja"protes Nara memukul dada Junghwan.
"Ya makanya disini aja"bisik Junghwan,segera merangkul tubuh perempuan itu dan menunduk untuk menautkan kedua bibir mereka.
Larut dalam ciuman panas mereka,kegiatan berikut nya tak perlu ditulis.
(*Ini Korea ya gaes,orng pacaran dan cukup umur,beberapa pasti pernah berhubungan bad*n)
Tapi kedua nya lupa,hubungan mereka masih sebatas tetangga karna kedua nya juga belum ada yang menyatakan cinta.Sudah jelas akan begini...
"I love you,Ra..."
"Me too,bae"***
Setelah hari itu,mereka semakin dekat lagi dan lagi.Ditambah bujukan Nara berhasil meyakinkan Junghwan untuk menemui keluarga nya.
Namun sesuatu terjadi tidak sesuai harapan kedua nya.
Hari dimana Junghwan ditemani Nara bertemu dengan orang tua nya.Dengan buta nya si ibu tiri membawa Junghwan masuk ke dalam rumah nya,sedangkan Nara tak dipersilahkan masuk.
Nara pulang seorang diri,lalu besok nya Junghwan datang dan meminta maaf.
Namun tak selesai disitu,orang tua Junghwan bolak balik membawa Junghwan pulang ke rumah mereka.Tak memperdulikan siapa 'pahlawan' yang selama ini membantu Junghwan.
Gelap mata dan menelan mentah mentah bahwa anak mereka telah kembali.
Junghwan sudah mencoba kembali kepada Nara,namun ia ditarik menjauh oleh keluarga nya.
Hubungan mereka mulai renggang,dan kedua sudah tak pernah lagi bertemu.
Kebetulan Nara pindah kerja,dan Junghwan lebih sering dirumah orang tua nya.Selalu tak ada kesempatan walau hanya untuk bertegur sapa.
Kedua nya memang saling merindukan,namun mungkin takdir tak mengizinkan mereka bertemu.
Sempat menghubungi lewat telefon,tapi tak pernah bisa saling tersambung.Lelah,kedua nya berhenti berusaha.
Kembali ke dalam lingkup hidup masing masing.Dipaksa untuk melupakan apa yang pernah terjadi.Dan ditarik paksa untuk bergerak saling meninggalkan.
Tapi bulan tak pernah berjanji untuk tidak bertemu dengan bintang lagi...
.
.
.
.
.
.
.
Next masa enggak ⬇️
Kuy🏂💨
Sekali lagi maaf ya,ilustrasi nya Jepang padahal latar nya Korea🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Neighbor
De Todo(15+) Berawal dari pindah ke apartemen dilantai lima,menolong laki laki disabilitas,hingga jatuh cinta kepada nya.Ga tau deh,baca aja(☞ ಠ_ಠ)☞ ▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭⎼▭