11

194 11 0
                                    

Sebuah panggung altar berwarna putih,para tamu undangan,seorang pendeta,dan seorang laki laki yang entah sejak kapan sudah mencuri hati nya.

Dengan gaun putih sederhana dan menggenggam se-bucket bunga mawar merah muda.Berjalan diatas karpet merah menuju altar tersebut.

"Jadi laki laki ini adalah suami ku?"gumam nya menatap kedua mata coklat laki laki itu sambil berjalan mendekati nya.

Tapi tiba tiba saja ia menginjak gaunnya sendiri,kehilangan keseimbangan dan akan terjatuh.

"Aaaaa-"

/Membuka mata

Eh.Ia membuka mata nya,entah kenapa badannya terasa sakit dan kepala nya agak pusing.

Sebuah ruangan bercat biru pastel,cahaya matahari yang menembus kaca jendela,juga terdengar suara kicau burung.

Ternyata mimpi.Saking lega nya hingga menghembuskan nafasnya.

Nara mencoba mengingat apa yang ia lakukan semalam.Sepersekian detik kemudian ia ingat dan langsung membelalakkan matanya.Reflek menengok ke arah samping nya.

Punggung seorang laki laki yang ia sangat hafal betul ia siapa,Junghwan.

Jadi semalam...

"Nara udah bangun?"suara itu mengejutkannya,disusul si pemilik suara yang membalikan badan dan tersenyum.

"I-iya..."jawab Nara gugup melihat Junghwan.

Ia teringat semalam baru saja melakukan ritual setelah resmi menjadi istri Tuan Junghwan.Kemarin adalah hari pernikahan mereka.

Ia juga baru sadar,seluruh pakaiannya lolos entah kemana.Hanya selimut yang saat ini ia genggam yang menutup tubuh nya,juga tubuh Junghwan.

"Kenapa?..."tanya Junghwan mendekati Nara dan mulai merangkulnya.

Sedangkan Nara terkejut mendengar suara Junghwan yang jauh lebih berat dan terdengar agak serak,seksi.

Apa yang terjadi?kenapa ia sangat gugup?

***

2 Bulan yang lalu.

Setelah semua yang berkaitan dengan Nyonya Park dan anak nya selesai,diputuskan seluruh warisan milik ayah Junghwan semua nya akan diwariskan pada Junghwan.

Tak terkecuali seluruh perusahaan milik ayah nya dan kantor yang menjadi tempat nya bekerja dulu.

Kini hidup nya lebih baik,namun tetap saja sesuatu menggangu pikirannya sejak lama.

***

Suatu hari,Junghwan pergi ke pusat perbelanjaan untuk berbelanja.

Suatu hari,Junghwan pergi ke pusat perbelanjaan untuk berbelanja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
More Than NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang