6

177 19 2
                                    

Nara berjalan pulang dari tempat kerja nya yang baru,sebuah restoran cukup besar dan terkenal.Diikuti si bos  dari belakang.

Memang agak jauh dari apartemen,perlu naik bis 3 kali jika berangkat dari universitas nya.

Tapi enak nya,gaji lebih besar,dan bos sangat baik.Bos nya adalah seorang bapak bapak berumur setengah abad.Ia seorang pengusaha,sudah lama bercerai,dan tak mempunyai anak.

Badannya sehat dan terlihat seperti masih umur 40an,perawakannya pun tinggi besar dan gagah.

Sering sekali mentraktir karyawan karyawan nya dan memberikan banyak kemudahan.

Disana,Nara adalah yang paling muda.Karyawan tertua nya sudah berumur 40 tahun dengan 3 anak,tiga karyawan lainnya sudah punya pacar dan tunangan,yang dua ibu ibu bersuami.

Suatu hari mereka merayakan pesta ulang tahun pemilik restoran.Makan makan dan minum minum sudah menjadi kebiasaan.

Nara memang minum saat itu,namun 2 teguk Soju tak membuat nya mabuk sedikit pun.

Namun disaat yang lain mabuk berat dan satu persatu pulang,si bos menawarkan diri untuk mengantar Nara.

Nara sudah menolak nya berulang kali,namun si bos kekeuh dengan alasan berbahaya sudah malam.Padahal bos nya itu malah yang lebih mabuk.

Bis sudah habis,terpaksa Nara berjalan kaki.Dia terus menolak keinginan si bos yang ingin mengantar nya pulang,tapi bos nya justru mengikuti nya dari belakang dan terus terusan bergumam...

"Ayo Ra,saya anter pulang"

"Ga usah om,saya bisa pulang sendiri"tolak Nara.

Sudah melewati beberapa blok,namun ia masih tetap diikuti.Jalanan yang sudah sangat sepi membuatnya takut.

Ditambah bos nya mulai merangkul pundak nya dan tak mau melepaskannya.

Nara bingung harus berbuat apa,ia meminta untuk dilepaskan.Namun tak digubris oleh orang mabuk seperti bos nya saat ini.

Hingga mulai tidak sopan dengan memegang pantat Nara,mengelus elus pipi nya,dan menciumi rambut Nara.

Nara mencoba melawannya dan bersikap tegas,namun si bos tetap tak mau menjauh dari nya.

Tiba tiba si bos nya menarik kemeja nya hingga beberapa kancing nya lepas.Nara menjerit dan menampar bos nya itu.

"Kurang ajar!!"tak terima,si bos pun menarik rambut nya hingga Nara terjatuh,dan siap memukul nya.

"Woy!!"teriak seseorang,segera mendekat,namun bukan langkah kaki.

"Jangan ikut campur Lo!!pergi!!"ujar laki laki paruh baya itu menanggapi teriakan orang yang sedang mendekati nya.

"Lo yang pergi dasar ga tau malu!!"sahut laki laki yang masih belum Nara ketahui.

Dengan panik,Nara masih sibuk berusaha menutupi dada nya.

Laki laki dengan kursi roda itu sedikit nekat,sedangkan pria paruh baya ini lebih bisa bergerak bebas.Ia mendorong jatuh laki laki itu dari kursi roda nya.

Menendangi nya dengan membabi buta,hingga laki laki tadi tak sempat melawan.

/Bruaghk

Menggunakan potongan kayu yang entah dapat darimana,Nara memukul kepala bos nya sekuat mungkin.

Lalu segera membantu laki laki tadi untuk naik ke kursi roda nya setelah tau siapa dia.Tanpa berkata kata,segera pergi sebelum bos nya bangun setelah tersungkur ke semak semak.

Berlari sekuat tenaga sambil mendorong kursi roda si laki laki.Ia tau betul harus kemana.

***

More Than NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang