"Kamu beneran udah gapapa, Wa?" tanya Kitashin dengan mata berkaca-kaca.
"Iyaa...dibilangin kok gak percayaan. Aku mah gak bakal mati segampang itu," jawab Oikawa.
"Yang koma sampe 2 minggu gak usah sok kerad. Lo bikin satu kecamatan geger tauk," Yaku gemes dengan kepedean Oikawa.
"Iya Wak, bikin kaget aja. Mangkanya kalo mau nyelepet anak orang tuh tau tempat," kata Suga.
"Hahaha. Udah betengkar di pinggir kolam trus pake acara kecebur pulak. Mana kolamnya jadi warna merah lagi," tambah Semi.
"Kok kamu tau kalo kolamnya jadi merah?" Oikawa heran karena seingatnya baru kali ini mereka ngobrol sejak kecelakaan itu.
"Biasa, tau dari sg-nya Suna."
Hanya huruf o saja yang keluar dari Oikawa. Sudah bukan rahasia lagi kalau Suna merupakan ladang informasi berjalan. Oikawa cukup bersyukur karena Suna gak sekolah di Aoba Johsai. Kalau dia beteman sama Mattsun dan Maki pasti bakalan ada sekte pencari aib.
Oikawa yang masih terjebak di badan Iwaizumi sekarang lagi nge-zoom sama Pawang Squad. Pawang Squad merupakan sebuah perkumpulan yang diisi oleh makhluk bernasib serupa : jadi pawang. Grup itu terbentuk saat ada lomba voli SMA se-Surabaya. Berawal dari Suga dan Semi yang ghibahin anggota klub voli mereka. Lalu Iwaizumi yang gak sengaja denger trus jadi ikutan nyaut dan malah berakhir adu nasib. Sejak saat itu mereka jadi dekat. Kemudian makin banyak yang bergabung dan viola! jadilah Pawang Squad.
"Kak Kita jangan nangis," Akaashi, anggota Pawang Squad yang paling peka akhirnya membuka mulut.
Mata Kita memang sudah berkaca-kaca sejak awal. Dia masih merasa bersalah karena membuat Iwaizumi dan Oikawa terjatuh ke kolam.
"Kita, denger. Aku jatuh ke kolam trus hampir meningsoy itu bukan salahmu. Kamu kan posisinya juga ke dorong si duo bocil rebutan sarung! Justru aku yang gak enak karna anggota klub ku udah bikin kamu kebentur sampe harus dijahit. Jadi stop ngerasa bersalah dan stop kirim papan karangan bunga. Tetangga pada ngira ada yang meninggal tauk," Oikawa mencoba mencairkan suasana.
"Iya deh. Sekali lagi maaf dan makasih," ujar Kita agak tersenyum lega.
"Nahh gitu dong. Kan jadi canti-ALAMAK," Oikawa mengaduh lantaran kakinya ditendang keras. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Iwaizumi.
Iwaizumi duduk berhadapan dengannya. Mereka hanya dipisahkan oleh meja persegi yang tak begitu panjang. Selagi menyuapi Sunny, dia juga mengawasi Oikawa. Antisipasi kalau-kalau Oikawa berujar sesuatu yang aneh. Dan apa yang dia takutkan baru saja terjadi.
"Lo ngapa dah Wak? Eh iya, gimana nih sama ide gua? Pada bisa kan?" tanya Yaku.
"Aku gak pernah ndaki sih tapi kuy gass lah," Suga bersemangat.
"Aku sih yes," tambah Semi.
"Tapi bukannya gunung itu pernah ditutup gara-gara banyak pendaki yang hilang ya?" Akaashi ingat betul pernah membaca artikel tentang gunung yang dimaksud.
"Emang si. Tapi itu udah 5 tahun yang lalu dan itu karena fenomena alam bukan hal mistis yang kayak diberitakan. Kalau gak salah nama fenomenanya tuh surya pethak. Pas itu keadaan gunung jadi dingin banget bikin para pendaki hipotermia akut. Mereka mulai berhalusinasi parah dan akhirnya kesasar deh," jelas Yaku.
"Tenang aja. Gua uda ke sana 2 kali sama Kuroo setelah dibuka lagi. Percaya deh sama gua. Gimana?" tambahnya meyakinkan.
Yang lain mengangguk kecuali Oikawa. Dia 100% yakin Iwaizumi juga ingin ikut. Tapi dengan kondisi mereka yang seperti ini, mereka harus fokus mencari cara agar dapat kembali secepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka lan Chandra || OIIWA [✔]
FanficKecelakan yang dialami Oikawa dan Iwaizumi saat liburan di Jogja membuat jiwa mereka tertukar. Masalah tidak hanya di situ. Hantu dengan kemben hijau kerap kali menghampiri mereka seakan ada yang ingin disampaikan. Akhirnya bisa liat koleksi sempakn...