Chapter 3 -Dev, sahabat, dan pelayannya-

3 3 0
                                    

Dua jam yang lalu, Dunia Zyonestavenz.

Kastil terlihat kacau balau, di sini barang-barang berserahkan, para pelayan menunduk penuh ketakutan melihat amukan dari Sang Raja. Tidak ada satupun yang berani untuk menghentikannya termasuk pelayan pribadinya sendiri.

Tiba-tiba di tengah kekacauan tersebut seseorang datang dari arah pintu utama yang membuat semua mata mengalihkan pandangannya kepada orang itu.

Dia masuk dengan membawa aura santai dan elegan, dia terus melangkah maju tanpa perduli dengan orang-orang yang tengah menatapnya sekarang.

Bill, pelayan pribadi Sang Raja terkejut dengan kedatangan tamu yang tak diundang tersebut. Bill membungkuk menyapanya, "Selamat datang tuan Arech."

Arech hanya mengangkat sebelah tangan menanggapi sapaan Bill, tanpa berhenti melangkah. Arech terus berjalan lurus mendekati sang raja yang tengah berdiri sambil memegang sebuah benda.

Arech, dia adalah sahabat masa kecil Sang Raja, hingga sekarang persahabatan mereka masih merekat satu sama lain. Arech juga diberkati dengan wajah yang tak kalah tampan dari Sang Raja, hanya saja matanya bulat dengan bulu mata lentik, dan bibir tipis yang menawan. Arech memiliki rambut ikal yang panjangnya sampai bawah telinga, wajahnya juga bersih dan juga segar, namun tinggi Arech di bawah 4cm dari Sang Raja yaitu 178cm.

.....................

Tepat di hadapan Sang Raja dia berhenti melangkah, kemudian kepalanya menunduk memberi hormat yang terdengar sedikit konyol. "Salam rajaku, ku harap kau bersedia untuk menghentikan kekacauan ini karena aku kemari membawa kabar yang sangat anda inginkan."

Sang Raja mengangkat sebelah alisnya, "Tergantung, apa itu benar-benar yang aku mau?" Di tangan Sang Raja masih terdapat guci yang ingin dilemparkan tadi, namun dia urungkan semenjak kedatangan Arech.

"Tentu saja, rajaku yang terhormat." Arech mengangkat kepalanya yang memerlihatkan seringai tipisnya.

Seringai tipis Arech membuat Sang Raja menggeram tidak suka.

"Lancang! Kau begitu berani terhadap rajamu!" Ia mendengus kesal, alisnya menukik tajam. Seketika bunyi 'Prangg!!' Sebuah benda melesat jauh melewati sisi wajah Arech dan hampir mengenainya.

Arech terkejut, dia mengedipkan matanya beberapa kali kepada Sang Raja. Ya tebakan kalian benar, Sang Raja baru saja melemparkan sebuah guci yang berada di tangannya. Arech tahu bahwa Sang Raja memang sengaja melesetkan lemparannya, itu semua dilakukan hanya untuk menakuti dirinya.

Namun dengan sangat cepat Arech mampu mengendalikan keterkejutannya dan kemudian dia terkekeh pelan seraya. "Dev, kau bukan rajaku," ucap Arech menegaskan. "Kau tahu itu," lanjutnya.

Dev mendengus sebal,"Iya sayang sekali kau benar." Wajah Dev berubah masam mendengar fakta dari Arech yang sama sekali tak bisa ia bantah. Devlone Vaerrist Okkardo dialah Sang Raja itu.

Devlone berjalan pergi meninggalkan semua kekacauan dari ruang utama, namun sebelum itu ia berpesan kepada Bill untuk membersihkannya. Di belakangnya Arech berjalan membuntuti Dev, seperti anak bebek yang mengikuti induknya.

......................

.........................

Sesampainya di ruang kerja Dev, ia menyuruh Arech duduk di kursi yang berhadapan dengannya duduk, di tengah kedua kursi itu terdapat meja panjang berbentuk oval, berbagai tumpukan kertas terlihat mengisi sisi kanan dan sisi kiri meja. Kedua tangan Dev, ia tumpukkan ke atas meja dan tanpa basa-basi ia langsung bertanya pada Arech, "Kabar apa itu?"

"Woah-woah, sabar Dev, sebelum itu bukankah masih ada sesuatu yang kurang?" Arech menatap Dev sambil tersenyum manis mencoba memberi isyarat, tapi emang yang ditatap pada dasarnya tidak peka, jadi Dev hanya menatap balik Arech dengan wajah innocent-nya itu dan seketika senyum manis Arech pun luntur.

The ErisctaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang