Beberapa suara langkah kaki menggema di lorong, kakinya melangkah membawanya menuju sebuah pintu besar berwarna silver dengan kedua patung ular di kedua sisinya. Petugas yang menjaga pintu tersebut lantas segera membukakan pintu untuk ketiga orang yang ingin memasukinya.
Devlone, Arech, dan Bill masuk ke dalam ruangan yang berminim cahaya tersebut, di ujung sana terdapat seseorang yang sibuk memandangi pemandangan di luar jendela besar itu.
"Bibi," panggil Devlone.
Alesca berbalik menghadap Dev, akhirnya seseorang yang telah dinanti tiba, ia pun berjalan mendekati Dev, Arech, dan Bill.
"Hai Arech," sapa Alesca.
Arech tersenyum menanggapi sapaan Alesca. "Hai bibi Alesca, apa kabar?"
"Oh kabarku baik, bagaimana denganmu sendiri," balas Alesca.
"Tentu saja baik. Jika tidak aku tidak akan berada di sini bersama bibi Alesca yang cantik."
"Kau bisa saja Arech." Alesca dan Arech pun tertawa kecil.
"Aku tidak tahu kau juga berada di sini, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Alesca.
Arech yang ingin menjawab Alesca mendadak tidak jadi berbicara karena Dev menyerobot masuk di antara percakapannya dengan Alesca.
"Nyonya Alesca yang terhormat, kau tentu datang kemari bukan dengan alasan ingin berbincang dengan Arech benar," ucap Dev bernada tanya di akhir kalimatnya.
Alesca menoleh pada Dev. "Tentu saja tidak Devku tersayang. Arech lihatlah kekasihmu cemburu denganku," balas Alesca sambil terkekeh kecil di belakang kalimatnya.
Arech pun ikut terkekeh lalu ikut mengejek Dev, "Dia memang seperti itu bi. Hei Dev jika kau cemburu katakan saja, jangan selalu mencari perhatian seperti itu benar kan Bill."
Bill hanya menjawab dengan tersenyum tipis, sebenarnya ia ingin ikut tertawa tapi ia juga takut. Bagaimana jika sewaktu-waktu tuannya akan memberikan pelajaran untuknya dengan mengikutsertakan Lex, membayangkan saja ia sudah bergidik ngeri dan Bill tidak ingin itu terjadi, makanya Bill memberi jawaban hanya dengan tersenyum.
"Wah Bill kau sama saja dengan rajamu, sama-sama tidak seru ya kan Bi?" kata Arech.
Alesca mengangguk. "Sudah-sudah hentikan kasihan wajah Dev yang sudah memerah."
Dev yang sedari tadi mengepalkan tangannya untuk menahan kesal, lantas ia beranjak pergi ke salah satu sofa di ruangan itu, kemudian ia duduk di sana.
Alesca, Arech, dan Bill berjalan mengikuti Dev. Alesca duduk di depan Dev, Arech duduk di samping kanan Dev, sedangkan Bill berdiri di samping kiri Dev.
"Jadi kedatangan kali ini untuk apa bi?" tanya Devlone tanpa basa-basi. "Apakah bibi ingin menginap di sini?" lanjutnya
Alesca menggeleng, "Tidak Devlone, kedatangan bibi kali ini ingin menyampaikan sesuatu hal penting."
Dev mengerutkan alisnya, ia bertanya, "Apa itu Bi?"
"Ini tentang keluarga itu yang,..." lalu semua mata yang berada di situ tampak menyimak dengan serius informasi dari Alesca, dan dari situ mereka semua melanjutkan pembicaraan tetang topik yang kebetulan sama dengan apa yang ingin Arech sampaikan pada Dev sebelumnya.
...........
..........
...........
Di sisi lain Villion dan Hezt tiba di Rumah yang bergaya kuno, megah, sepi serta ditambah suasana gelap menyelimutinya, membuat kesan rumah ini terlihat menyeramkan bahkan suara burung hantu pun terdengar jelas di malam yang hening. Rumah inilah yang menjadi tujuan kakak-beradik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eriscta
FantasyEstast Tavenz (Estastvenz) Keluarga Estastvenz adalah sebuah keluarga kuno yang sampai sekarang berdiri dengan kokoh, keluarga yang mempunyai rahasia, misterius serta bukan manusia biasa. Keberadaannya pun sulit diakui oleh masyarakat, karena kelua...