9. Maaf

1.4K 164 9
                                    

[Hanya kehaluan autor yang terobsesi dengan Female Alpha]

Di sekolah, tepatnya di kantin lima sekawan ini sedang makan di jam istirahat.

"eh tau ga sih, denger denger ni ya tadi si Albian katanya jadian sama si angel"Alexsa membuka obrolan setelah mereka memesan makanan

Zein yang mendengar itu pun mulai mendongak, ia terkejut tentu saja.

"ha?masa sih lex"tanya julia menimpali

"hm gua gatau juga bener apa kaga nya, soalnya tadi mereka yang di kelas temennya si angel pada bilang gitu"

"zein? Kamu gapapa?"tanya nathan yang sadar akan perubahan raut wajah zein

"hah? Gua kenapa? Gapapa kali" jawab zein sembari memaksakan senyum nya

"jangan percaya dulu zein, kan kita tau sendiri si angel itu terobsesi banget ama Albian"ujar Judith menenangkan

"hm semoga aja" balas zein sembari menunduk memakan makanannya

______________________________________

Di lorong kelas seorang zeinlice aldrick sedang berjalan sembari bersenandung pelan.

Namun sesuatu menghentikan langkah kakinya, disana di ujung lorong ia melihat pujaan hatinya teman masa kecilnya, sedang mencium seorang gadis.

WTF hell tangan zein terkepal erat, ia maju melangkah kan kaki nya menuju dua pemuda yang sedang asik bercipok ria itu.

"ekhemm" ia berdehem keras

Dua insan itupun menghentikan ciuman nya dan melihat siapa orang yang mengganggu aktivitas mereka itu.

"ck apaan sih lo" ujar sang pria yang kesal aktivitasnya di ganggu

"ini sekolah, bukan tempat penyewaan jalang" balasnya dingin disertai tatapan tajam nya

Si pria yang melihat itu pun agak takut, tapi rasa kekesalan nya mendominasi, dan si wanita yang tidak terima di katai jalang pun maju dan menampar wajar mulus zein.

"jaga kata-kata lo ya bangsat, gua bukan jalang"ujar nya emosi

Zein yang barusan di tampar pun menatap orang yang menamparnya tajam, ia tersenyum miring.

"oh ya? Lu bukan jalang tapi cewe ga tau malu, lo tau kan ini sekolah? Kenapa asik banget cipokan?"
Ucap nya maju sembari tersenyum remeh

sang pria yang tak terima pacar nya di perlakukan begitu pun maju, dan satu bogeman panas berhasil menepat pada perut zein.

Sampai-sampai zein terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya, ya ini tidak main-main sakitnya.

"cuihh, pasangan yang sama-sama emosian ya kalian kkk... " ujarnya sembari meludah kan darah dari mulutnya dan pergi meninggalkan mereka yang masih terkejut

Albian pov

Apa itu tadi? Darah, apakah aku keterlaluan? tidak-tidak itu benar,        ia menga-ngatai pacar ku.

Tapi apakah ia baik-baik saja? Maafkan aku

"sayang ayo kita pergi" ucap angel membuyarkan lamunan ku

"ah iya ayo kita pergi"balas ku sembari menggandeng tangannya, aku akan mengantar nya ke kelas

Normal pov

Zein masuk ke dalam kelas nya, duduk di bangku yang bersebelahan dengan Albian.

Nathan yang berada di belakang bangku nya pun menghampiri zein, menyentuh pelan lengan nya.

"hm? Kenapa than?" Zein mendongak menatap nathan yang duduk di sebelah nya di bangku bian

"kamu kenapa?" ucap nya pelan ia terkejut melihat darah yang berada di mulut wanita itu, darah terus menetes melalui dagu nya

Zein tersenyum, mengusap dagu nya pada telapak tangannya.

"gapapa kok cuman terhantup tiang aja tadi" balas zein kecil, ia mengusap pelan kepala nathan

Dan dari arah pintu, seseorang dari tadi melihat kegiatan mereka, tangannya mengepal.

Giginya bergemelatuk, ia berjalan ke arah meja nya.

"minggir"ucap nya datar

Nathan yang mendengar pun mendongak, ia berdiri tersenyum ke arah zein.

"lice aku pergi dulu ya, kalau ada apa-apa bilang aja ok?" ucapnya memberitahu zein

"Hm iya sana gih nanti keburu guru masuk" balasnya seraya membalas senyumman nathan

Bian yang sedari tadi melihat kedekatan mereka pun berdecih malas, ia duduk ke bangku nya dan menatap zein yang sedang melihat keluar jendela.

Apakah ia marah kepadanya soal tadi?,kenapa alice tidak mengganggunya seperti biasa, jika bian duduk di bangku nya sehabis keluar dari kelas alice selalu menggangguinya, ada rasa sedikit kekosongan dalam hati bian Ingat sedikit saja.
.
.
.
.
.
TBC dulu...
Makasih yang sudah baca

I'm AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang