𝐂𝐇𝐀𝐆𝐑𝐈𝐍 , tr

𝟏𝟐

[ m.name ] tidak pernah menyangka bahwa ia akan dalam situasi ini sekarang.

ia disambut dengan kegelapan, bisa dibilang ini adalah ruang tunggu untuk berpindah kehidupan setelah kematiannya.

"sialan..." kerut kening [ m.name ], ia tidak berhasil... ia bahkan tidak bisa membantu mereka-

"[ m.name ]?"

suara itu-

suara sialan itu-

"[ m.name ]?!"

menoleh, [ m.name ] membeku ketika ia berhadapan dengan seseorang yang dikenalnya.

aksen prancis yang menyebalkan tak terlupakan dan lengan yang hilang, [ m.name ] tidak akan salah.

perang dunia satu, prancis, di mana ia bertemu pria ini di jalan paris.

"bohong, gausah main-main ya sama aku..."

"[ m.name ]!!"

floris beauchene, prajurit yang ia beri bunga sebagai simpati atas kepergian istrinya saat ia dikeluarkan dari tugas tentara karena luka.

bagaimana mereka meninggal dengan keadaan memeluk satu sama lain-

dan sekarang [ m.name ] berdiri hanya beberapa meter jauh, tentara prancis yang sama berlari ke arahnya dengan senyum lebar.

"tu m'as manqué... beaucoup, idiot!"

prancis- tentu saja ia berbicara bahasa prancis.

butuh beberapa saat bagi kepala [ m.name ] untuk membiarkan kata-kata itu meresap dan diterjemahkan, aku merindukanmu... sangat, idiot.

[ m.name ] mengejek sambil tersenyum dan membuka tangannya, menyambut floris ke dalam pelukan.

pelukan itu sedikit aneh dengan perbedaan tinggi mereka, floris berumur 28 dan ia 16, sial.

floris tampaknya tidak peduli dan tetap berpegangan pada [ m.name ], ia menarik nafas dalam-dalam lalu tertawa terbahak-bahak.

"chérie."

"bleh, mon amour." jawab [ m.name ] mengejek jijik pada julukan 'sayang' dan [ m.name ] balik menjawab dengan 'cintaku' untuk mengganggu floris yang menepuk bahunya dengan ringan, floris menarik dirinya untuk melihat pria berambut [ h/c ] itu.

"vous avez l'air si jeune! qu'est-il arrivé?"
[ kau terlihat sangat muda! apa yang terjadi? ]

tanya floris yang menggerakkan satu-satunya tangan untuk meremas pipi kanan [ m.name ] lalu menariknya untuk membuatnya kesal.

"si je suis honnête, beaucoup de choses se sont passées."
[ kalau boleh jujur, banyak hal yang terjadi ]

ucap [ m.name ] menghela nafas sambil menundukkan kepalanya ke dada floris, jaket bomber berwarna hijau tua yang sudah tidak asing lagi itu menenangkan [ m.name ] dari apa yang sedang terjadi.

mengapa floris ada di sini, apa yang terjadi.

"chérie, regarde moi."
[ sayang, lihat aku ]

bersenandung lelah, [ m.name ] mengangkat kepalanya lalu floris menggunakan tangannya untuk menyisir rambut [ m.name ] ke belakang, ia tersenyum menatap kekasihnya versi lebih muda ini.