PART 1

572 41 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Noah nakal? sulit diatur? ohh ayolahh itu hanya pelampiasannya. Noah baru berusia 15 tahun, tapi ia sudah harus dewasa sebelum waktunya. Sebenci apapun ia pada keadaannya saat ini tetap saja ia tidak bisa merubah keadaan. 

Noah, seorang pemuda yang nakal dan sulit diatur membuatnya terkenal disekolah. Tidak ada satupun guru yang tidak mengenal Noah dengan kenakalannya. Meskipun begitu, ia termasuk anak berprestasi terutama dalam bidang olahraga.

Sedari usia 13 tahun ia harus membiayai hidupnya sendiri dan tinggal sendiri di sebuah kostan kecil. Balapan menjadi salah satu mata pencahariannya. Hal ini terjadi semenjak perceraian kedua orang tuanya yang sekarang entah bagaimana kabarnya karena Noah pun tidak pernah berkomunikasi lagi.

Aneh memang, ketika banyak pasangan diluar sana masih menantikan buah hati, tetapi berbeda dengan kedua orang tua Noah yang justru tidak peduli dengan keberadaannya. Hal menyakitkan baginya adalah ketika keberadaannya tidak dianggap. Bahkan, saat itu Noah kecil mengharapkan pelukan hangat seorang ibu. Tapi kenyataan menghancurkan semuanya. Sejak kecil, keduanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Ketika pulang pun bukannya menghabiskan waktu bersama, melainkan pertengkaran yang sering sekali Noah liat.


Flashback On


"Lebih baik kita pisah!! Dan bawa anak pembawa sial itu!!" ucap James yang kemudian menunjuk Noah yang sedari tadi melihat mereka kepada Risa istrinya.

Bagai tersembar petir, "Anak pembawa sial" kata-kata yang sangat menyakitkan. Secara tak sadar air mata noah jatuh mendengar perkataan orang yang dipanggilnya papa.

"Saya nggak mau bawa anak itu!! Terserah mau kamu apakan dia yang penting saya tidak ingin anak itu ikut dengan saya!" Dengan nada tinggi Rissa berucap demikian tanpa menghiraukan bahwa suaranya terdengar oleh sang anak.

Tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya adalah hal yang paling menyakitkan. Noah anak yang berusia 13 tahun itu hanya bisa diam menahan rasa sakit di hatinya.


Flashback off


Semenjak kejadian itu, tak lama ia keluar dari rumahnya dan tinggal di kostan kecil dengan uang sisa tabungannya. Tak pernah merasakan kasih sayang dan hangatnya pelukan orang tua sejak kecil membuatnya mencari pelampiasan lain.

Membuat onar, balapan liar, tawuran, dan beberapa hal lainnya ia lakukan untuk menjadi pelampiasannya. Alasan yang sunggu sederhana, ia melakukan itu semua hanya untuk mencari perhatian orang-orang disekitarnya.

Langit menjadi saksi setiap tangisan dan curhatan Noah. Yupsss, meskipun ia memiliki sahabat, tetapi ia sulit untuk mengungkapkan segala hal yang ada dipikirannya. Ia sengaja melakukan itu karna ia tak ingin sahabatnya merasa iba dengannya.

NOAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang