"WOYY PAK BAMBANG KAGAK MASUKKKK" ucap ketua kelas dengan hebohnya
"MARI KITA KONSERR KAWANNNNN" Teriak Noah yang moodnya sudah kembali.
Uwowo cantikkk
APA?!
Ingin rasa hati berbisikk
untuk melepas keresahann dirikuu uwowo
walau mentari terbit di utara
"WOYYY BU SINTING DATENGGGG!!!!" Teriak Johny yang baru saja kembali dari toilet.
"Sinting siapa anjimm?!" Tanya Noah
"Sinta tolol maksudnyaaaaaa..." ucap David santai. Yang lain pun ber oh ria.
"Weh anyingggg balik egooo!!" Teriak Johny yang seketika mereka langsung kembali ketempat masing-masing.
Secepat kilat mereka cembali ke tempat duduk masing-masing, sehingga Bu Sinta yang seketika memasuki kelas mereka tidak perlu memarahi kelas yang biasanya menjadi biang onar di sekolah.
"Anak-anak, berhubung Pak Bambang sedang berhalangan, ia menitipkan tugas untuk dikerjakan. Kalian kerjakan halaman 15 nanti dikumpul setelah sellerai pelajaran. Saya masih ada urusan jadi saya percataran kepada ketua kelas." ucapnya kemudian meninggalkan kelas itu.
"Anjirrrr tugas mulu dahhh.." ucap Rakha.
Kelas tersebut pun akhirnya mengerjakan tugas yang diberikan bersama-sama sehingga dapat terselesaikan dengan cepat dan mereka memanfaatkan jam kosong tersebut dengan bermain.
****
Waktu sudah menunjukan pukul 14.30 yang artinya sudah waktunya pulang sekolah. Noah pun langsung menuju parkiran motor untuk pulang ke kostannya.
Namun sebelum kembali, ia pergi ke taman yang dekat dengan kostannya dan memang Noah sering ke taman tersebut jika ingin menenangkan diri karena taman itu sepi dan tenang baginya.
Namun saat burada di taman tersebut ia melihat ada seorang wanita yang berusia hampir kepala empat itu sedang menangis. Noah memang tidak terlalu suka untuk mencampuri urasan orang lain. Namun sudah 20 menit ia diasana, wanita itu masih terus menangis dan Noah merasa tidak tega melihatnya.
Noah memang menghargai wanita, meskipun ibunya sering menyakiti hatinya tetapi baginya wanita tetaplah berharga. Karena tak tega Noah pun menghampiri Wanita itu dan memberikannya tissue.
"Tan, kalau butuh tissue..." sambil memberikan tissue itu kepada wanita itu.
"maaf ya, saya mengganggu kamu. Tadi saya kira tidak ada orang lain.." ucapnya dan menerima tissue itu.
"nggak kok tan, saya juga baru aja disini. Tempat ini memang nyaman untuk nenangin diri." ujar Noah
"iya, tempat ini memang nyaman..." ujarnya lalu menarik Noah untuk duduk disampingnya.
"tante terlihat kuat, tapi kalau sampai nangis mungkin masalah tante cukup berat..." ujarnya tanpa disadari
"eh maaf tan aku jadi sok tau..."
"kamu bener kok. Saya hanya belum siap dengan masalah dan hal-hal yang akan datan nanti." ujar manita itu
"tapi tan, percaya deh setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Masalah itu ada untuk mengukur seberapa kuat kita dan kita hanya perlu sabar serta yakin kalau masih ada jalan lain. Dan menangis itu juga perlu kok supaya kita lega aja.." Noah hanya memandang kedepan dengan tatapan kosong. tetapi, wanita itu menatap Noah dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Nama kamu siapa?"
"Noah tan.."
"Terima kasih ya sudah mau mendengarkan dan menemani saya. Orang tuamu pasti beruntung mempunyai anak sepertimu." ujarnya lalu tersenyum lembut kepada noah.
Noah hanya bisa tersenyum dan terkekeh mendengarnya.
"Kalau begitu, saya pamit dulu ya tan..." Noah pun pamit lalu mengambil tasnya dan langsung kembali ke kostannya.
****
Malamnya Noah harus pergi bekerja dengan menjadi penyanyi di sebbah cafe. Ia bisa bekerja disitu karena bantuan Rakha sahabatnya. Rakha membantunya ketika ia sedang mencari pekerjaan. Cafe itu milik kenalan Rakha sehingga Noah bisa bekerja ditempat itu.
Noah bekerja dari pukul 7 malam hingga pukul 10 malam dan penghasilannya dari cafe itu juga cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Andri adalah pemilik dari cafe itu.
Setelah selesai bekerja Noah langsung kembali ke kostannya dan membersihkan diri kemudian baru beristirahat.
Ketika ia sedang melihat instagramnya, ia tidak sengaja melihat instagram dari ayahnya yang terlihat bahagia dengan keluarga barunya. Melihat itu, memang menyakitkan bagi Noah. Ia tidak bisa bohong jika ia juga membutuhkan kasih sayang dari ayahnya. Namun, yang ia dapatkan hanyalah perilaku dingin dari sang ayah.
"kata orang gua gak boleh egois karena mereka juga berhak bahagia. Tapi apa mereka juga gak egois ya?" lirihnya
"HAHAHAHA udahlah terlaulu berharap yang ada makin capek... yok bisa yokkk lupain semuanya..." ucapnya untuk menyemangati dirinya.
Setelahnya Noah mematikan hpnya dan keluar untuk sekedar merokok menghilangkan rasa lelahnya. Noah memang terkenal bad boy, meskipun jika sedang stress atau lelah ia pergi ke club, ia tidak pernah "bermain" dengan wanita. Noah masih tahu batasannya, ia hanya tidak ingin melakukan hal yang akan menjadi masalah baginya dikemudian hari.
Setelah dua batang rokok habis, Noah kembali kekamarnya dan kemudian berusaha untuk memejamkan matanya. Namun, bayangan wajah sang ayah yang terlihat bahagia dengan keluarga barunya masih terbayang sehingga membuatnya sulit untuk tidur. Ia membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk membuatnya dapat tertidur dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOAH
Teen FictionNOAH, seorang anak berusia 15 Tahun yang rindu akan kasih sayang dan melampiaskan semuanya dengan ulah kenakalannya. Tidak ada arti keluarga bagi dirinya. Berjuang sendiri untuk bisa menikmati hidup dengan balapan motor. "Boleh kah gua bahagia seper...