Story 1: Swan

31 6 0
                                    

"Bunda lihat angsa itu cantik" Ujar anak kecil yang berada di sampingku ini.

"Iya cantik ya nak" balasku dengan senyuman.

...

Aku berlari menuju kantor dengan rambut yang tak terikat rapi.

"Aduhh lagi lagi telat" Ujarku dalam hati sambil berlari menuju lift.

Saat sesampainya di lantai 3 aku langsung cepat cepat duduk di kursi tempat kerjaku.

"Huh akhirnya sampai" gumamku.

"Lee Sea" panggil seseorang, aku langsung bergegas berdiri dan menjawab "iya pak?" aku gugup karena yang memanggil itu adalah atasanku.

"Ikut ke ruangan saya sekarang" katanya lalu pergi dari pengelihatanku. Aku menunduk lalu menoleh teman kerjaku yang berada di sampingku. Dia membuat kepalan tangan dan mengatakan 'Semangat' tanpa bersuara lalu memandangi komputernya lagi.

Aku menghela nafas sebelum melangkah maju keruangan Pak Hansol.

Tok.. tok.. tok..

"Permisi pak, bapak manggil saya?" tanyaku setelah membuka pintu. Pak Hansol langsung menganggukan kepalanya dan mengisyaratkan aku masuk.

"Ada apa ya pak?" tanyaku.

"Saya lihat akhir akhir ini kamu sering terlambat 1 jam dari jam kantor" katanya, "ada alasan apa sampai kamu telat masuk kantor 1 jam bahkan lebih?" tanyanya.

Aku menunduk sebelum menjawab pertanyaannya, memikirkan bagaimana cara untuk membuat alasan agar pak Hansol percaya bahwa aku telat karena ada acara keluarga. "Jadi begini pak akhir akhir ini saya telat karena saya baru pindah rumah ke tempat yang lebih jauh dan saya masih beradaptasi jadi saya sering telat karena jam buspun sangat siang untuk sampai kantor" jawabku.

Benar adanya bahwasannya aku memang baru pindah rumah, jadi beberapa hari ini saat pulang kantor aku harus merapihkan barang barangku. Aku masih tinggal dengan orang tuaku, orang tuaku pindah tugas kerja ke daerah pusat Seoul sedangkan aku bekerja di daerah Itaewon butuh 30 menit untuk sampai kantorku sekarang.

"Baiklah jika adanya begitu kamu boleh kembali bekerja" katanya, aku langsung membungkuk dan keluar dari ruangannya. Aku kembali ke kursiku dengan ekspresi lelah dan cemberut.

"Cape ya Se habis pindahan? apalagi ini ke Seoul" tanya temanku Sera, ya nama dia adalah Jeon Sera.

Aku mengangguk lemas "Yahh, mungkin iya cape tapi mau gimana lagi kan mama papa yang minta katanya anak perempuan gaboleh tinggal sendirian" ujarku.

"Semangat Se aku yakin pasti mama papa kamu bakalan izinin kok, kan kita juga belum ada satu tahun kerja di perusahaan ini" jelas Sera sambil menepuk-nepuk bahuku. Aku mengangguk mengiyakan perkataan Sera itu. Toh ada benarnya aku baru bekerja disini selama 6 bulan, Sera adalah teman sekaligus sahabat sejak aku duduk di bangku SMA.

Saat Kuliah Sera dan aku terpisah baru sekarang lagi kita betemu dan manjadi teman satu kantor.

...

Kini sudah waktunya istirahat dan jam makan siang. Biasanya aku akan pergi ke Restoran depan kantor bersama Sera, tapi kali ini tidak. Aku bergegas ke balkon atas untuk melihat kolam yang di sediakan oleh kantor. Aku membuka rotiku sambil duduk di kursi yang berada di bawah pohon.

Aku menghela nafas sambil memakan rotinya, "rasanya pengen jadi angsa itu, berenang aja tenang" gumamku. Aku memakan lagi rotiku sampai habis sambil melihat angsa yang masih berenang renang di kolam yang berada di depanku.

Aku penasaran kenapa ada angsa di perkantoran seperti ini. Bahkan banyak sekali figura figura di dalam kantor yang gambarnya itu angsa.

Setelah aku selsai makan roti aku langsung kembali ke tempat kerjaku lagi. Disana sudah ada Sera yang sedang berbincang dengan karyawan lainnya.

"Ada apa Ser?" tanyaku saat aku sampai.

"Itu aku dapet kabar kamu di pindah kerjakan ke kantor pusat" katanya, mataku membulat setelah mendengar ucapan itu.

"Kantor pusat? Di Seoul dong?" tanyaku lagi dan di balas anggukan oleh Sera "Yap yap betul sekali, coba kamu ke ruangan pak Hansol dulu katanya mulai besok kamu kerja disana" ujarnya lalu duduk di kursi tempat ia bekerja.

Akupun ikut duduk sambil memikirkan besok aku sudah tidak kesini lagi untuk bekerja. Tapi aku bekerja di kantor pusat yang lebih menyeramkan dan besar. Aku pernah berkunjung 2 kali ke kantor pusat untuk cek barang yang harus aku bawa ke Itaewon dan itu cukup membuatku sakit kepala karena kantor yang luas dan banyak orang disana.

"Sea? Lee Sea" panggil Sera, aku menoleh dengan keadaan yang masih bingung "hemm?" jawabku.

"Kenapa?" tanyanya.

"Ohh.. gapapa yaudah aku ke ruangan pak Hansol dulu" ujarku, lalu aku berdiri dan berjalan menuju ruangan pak Hansol.

Tok.. tok.. tok..

"Masuk" katanya, tanpa basa basi akupun langsung masuk ruangannya.

"Permisi pak, saya ingin bertanya sesuatu" ujarku, pak Hansol langsung melihat aku dan menutup berkas yang sedang ia baca.

"Silahkan" ujarnya, aku duduk setelah pak Hansol persilahkan aku untuk duduk. "Saya ingin bertanya apakah benar saya akan pindah ke kantor pusat pak?" tanyaku dan di jawab anggukan oleh beliau, "Iya mulai besok kamu bekerja di kantor pusat, saya liat liat juga kamu cukup kompeten dengan kerja kamu saya juga suka hasilnya. Meskipun akhir akhir ini kamu suka kesiangan kinerja kamu gaada yang turun semua pekerjaan kamu selesai dengan tepat maka dari itu saya menyarankan kamu untuk ke kantor pusat" Jelasnya.

Sekarang aku paham karena penjelasan yang di berikan oleh pak hansol, "Mohon kerjasamanya ya, saya mengajukan kamu ke pusat karena divisi kamu yang terbaik saat ini" aku mengangguk "baik pak terimakasih" ujarku, "saya permisi ya pak" lanjutku.

"Silahkan" katanya mempersilahkan.

Aku langsung ke luar ruangan pak Hansol dan bergegas untuk ke tempat ku bekerja lagi.






Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
비밀 (Secret Secret) - Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang