Story 4: Jajangmyeon

8 2 0
                                    

Aku berjalan menelusuri kota yang sudah terang karena cahaya yang berada di gedung gedungnya. Lagi lagi aku pulang malam karena aku mendapatkan jadwal lembur hari ini.

"Huh kapan aku punya pacar seperti itu" gumamku pelan setelah melihat 2 insan yang sedang duduk bemesraan di pinggir sungai han. Aku menoleh ke berbagai arah mencari pedagang kaki 5 karena aku kini mulai lapar. Aku menemukan salah satu pedagang yang menjual jajangmyeon aku langsung sedikit berlari untuk sampai ke tempat itu.

Aku melihat 2 laki-laki yang sedang duduk di tempat itu. "Pak Jisung?" ujarku kepada orang itu. "Ohh Lee Sea? baru pulang kah?" tanyanya.

"Iya pak saya baru pulang ini saya mau beli makanan dulu untuk di rumah" jelasku. Ia mengangguk, "ahh sini duduk dulu makan dulu disini lagian kamu lembur pasti lapar" titahnya.

Aku dengan cepat melambaikan tangan dan menggelengkan kepala "engga usah pak lagian saya mau bawa pulang makanannya" ujarku "kalau begitu saya permisi ya" lanjutku sambil membungkuk.

Aku langsung berbalik dan menuju ahjuma yang tepat berada di belakangku, "Ahjuma mau jajangmyeonnya 3 ya dibungkus aja terimakasih" ujarku. Ahjuma itu langsung mengangguk mengiyakan pesananku.

Tak sampai 10 menit pesananku sudah jadi. Aku langsung membawa jajangmyeon itu dan pulang, sedari 5 menit yang lalu pak Jisung dan pak Hyunjin sudah tak terlihat lagi oleh mataku. Aku tak memperdulikan mereka kemana sekarang yang aku pedulikan hanyalah perutku dan rumah sekarang.

"Lee Sea" aku menoleh kearah belakang dan melihat sosok yang lebih tinggi dariku dan berbadan kekar "Kak Chan?" ujarku kaget. Aku sedikit mundur ketika seorang Bangchan ini mendekat "ada apa?" tanyaku cepat.

"Kemana saja kamu 1 tahun ini?" tanyanya.

"Kita udah putus kak tolong jangan cari aku lagi" jelasku.

"Tapi gaada yang pernah bilang kalau kita putus Sea" ujarnya.

"Aku yang mau! kita udah gaada apa apa lagi jadi stop hubungi aku" jelasku lagi.

Kak Chan kini semakin mendekat dan langsung menggenggam lenganku, aku berusaha menepis lengannya. "Lepas kak" titahku.

"Dengerin aku dulh makanya aku bukan monster Sea so please dengerin aku dulu" ujarnya. Aku langsung menggeleng dengan cepat karena aku terlalu takut untuk mendengarkan ceritanya.

"Lepasin tangan dia" ujar seseorang tepat di belakangku, aku sedikit menoleh dan melihat sosok Hwang Hyunjin yang sedang berada di belakangku.

Lelaki itu mendekat kearahku lalu menyilangkan tangannya didada. "Christopher Bang jadi setelah pergi bertahun-tahun kamu beraninya sama anak kecil? emang dasarnya kamu itu pecundang" ujar pak Hyunjin.

"Hyunjin ini urusanku dengan perempuan ini kamu gausah ikut campur kamu bisa pergi sekarang" titahnya. Aku tetap menatap mata pak Hyunjin mengantakan 'tolong' tanpa bicara apapun.

"Wanita ini" katanya lalu menggenggam tangaku dan melepaskan dari genggaman kak Chan, "Wanita ini punyaku jadi kamu gaboleh sembarang pegang ataupun mengobrol dengan wanita ini" jelasnya lalu berbalik dan menarikku menjauh dari kak Chan.

Aku berjalan mengikuti pak Hyunjin karena tanganku masih di genggam erat olehnya. Aku sedikit menepuk bahunya agar aku bisa melepaskan genggamannya. "Pak" panggilku sambil menepuk pundaknya dan benar saja ia langsung berhenti. Aku membunggkuk "Terimakasih pak sudah menolong saya kalau tidak ada bapak saya gatau harus gimana" jelasku.

"Iya lain kali hati-hati" ujarnya dan akupun mengangguk.

"Terimakasih pak, kalau begitu saya pulang dulu" pamitku lalu membungkuk. Aku langsung berjalan meninggalkan pak Hyunjin yang masih berdiri.

비밀 (Secret Secret) - Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang