Story 7: Home

4 2 0
                                    

Temen temen yuk mohon bantu vote, karea vote kalian sangat membantu sekali!!! jangan lupa buat komen skskks~

BTW HYUNJIN RAMBUT PENDEK GIMANA?? SEHAT?? SKSKKS
.
.
.
.
.

2 Minggu kemudian...

Setelah kejadian itu di rumah sakit aku sudah tidak kesana lagi karena orang tua dari pak Hyunjin tidak memberiku pesan atau meneleponku seperti beberapa waktu yang lalu. Mungkin sekarang pak Hyunjin sudah siuman dan sekarang sedang beristirahat di rumahnya, karena setelah kejadian itu aku tidak melihat pak Hyunjin datang ke kantor lagi.

"Lee Sea" panggil Jaeah. Aku langsung mendatangi wanita itu "apa?" tanyaku.

"Ikut ke ruangan pak Jisung kamu dipanggil" ujarnya.

"Hah?? oke bentar" ujarku. Aku berlari kemejaku untuk menyimpan berkas yang sedang aku pegang. Aku dan Jaeah langsung bergegas ke ruangan pak Jisung.

Setelah sampai aku langsung di persilahkan masuk dan duduk didepannya. "Ada apa ya pak?" tanyaku.

"Jadi gini Sea yang ganti kamu jadi ketua divisi kamu yang baru sudah datang jadi minggu besok kamu gausah datang kesini lagi" ujar pak Jisung.

"Maksud bapak saya di pecat?" tanyaku.

"Bukan" katanya, ia langsung memberikan kertas "ini alamat kantor kamu yang baru, kamu minggu depan langsung ke alamat ini untuk kerja disana" jelasnya.

Aku langsung mengambil kertas itu dan menoleh ke ara Jaeah, Jaeah mengangguk. Aku sedikit ga paham dengan yang terjadi sekarang, di kantor ini banyak sekali yang diluar ekspetasiku. Aku mencoba mengerti dan memahami apa yang terjadi padaku hari ini, aku langsung membereskan barangku ketika aku sudah berada di meja kerjaku lagi.

"Kak Sea mau kemana?" tanya Jeongin.

"Ah biar Sekertaris Jaeah nanti yang menjelaskan ke kalian yaa" ujarku.

Setelah membereskan barang-barangku dan pamit kepada rekan kerjaku, aku langsung bergegas pulang. Aku memiliki waktu 4 hari untuk bekerja di tempat baru yang tadi pak Jisung kasihkan alamatnya itu. Aku memperhatikan kertas yang masih berada di tanganku, dan memikirkan apa yang akan aku lakukan dihari aku libur nanti.

...

3 Hari kemudian...

Starbuck, coffee latte adalah kopi yang sering aku minum ketika di hari libur seperti ini. Ya benar sekali, kini aku berada di cafe sendirian dengan laptopku dan meminum kopi sambil menunggu teman lamaku datang kesini karena ia sedang berkunjung ke Seoul.

"Sea" panggil seseorang.

"Seraa!!" panggilku, Sera langsung berlari menuju arahku dan memelukku.

"Apa kabar??" tanyaku pada Sera.

"Baik, kalau kamu?" tanya Sera.

"Baik juga kok, ayo duduk" ujarku mempersilahkan, "mau pesan apa??" tanyaku.

"Greentea Latte aja aku Se" ujarnya.

"Oke bentar aku pesenin dulu ya" ujarku, aku langsung bergegas menuju kasir dan memesan pesanan Sera.

Hampir satu setengah jam aku menceritakan semua kisah ke Sera, mulai dari aku masuk kerja sampai akhirnya dipindahkan kerja lagi. Aku bercerita juga tentang temanku di kantor yang bernama Jaeah kepada Sera dan tak lupa aku menceritakan juga kalau besok aku pindah ke kantor yang baru.

Setelah semua ceritaku selesai, Sera langsung pamit untuk pulang karena matahari sudah mau tenggelam. Akupun pulang kerumah dan membersihkan diri lalu bergegas untuk tidur.

...

Aku bangun membuka hpku dan duduk setelah melihat jam di hpku yang menunjukan pukul 7 pagi. Aku bermalas-malasan dulu sambil mengumpulkan niat untuk mandi dan beres beres karena aku harus berangkat pagi untuk mencari alamat yang akan aku tuju ini.

Setelah 10 menit aku berleha-leha aku langsung mengambil handuk lalu mandi. Setelah melakukan itu semua aku langsung menuju lantai bawah dan sarapan seperti biasa sebelum mulai berkegiatan.

"Bu, yah Sea berangkat duluan ya" pamitku.

"Kamu ga makan dulu Sea?" tanya ibu.

"Engga bu nanti aja pas jalan sekalian beli, Sea berangkat ya" pamitku.

Aku langsung mencari taksi, karena dengan alamat ini mencari dengan aku menaiki bus pasti sangat cape dan lama jadi aku memutuskan untuk menaiki taksi. 20 Menit berlalu kini aku sudah berada di alamat yang aku tuju, dengan keadaan yang bingung aku di turunkan di rumah yang besar dengan lampu dimana mana.

"Lee Sea ya?" tanya seorang lelaki tua yang sepertinya satpam di sini.

"Ah iya pak" jawabku.

"Silahkan masuk" titahnya.

Akupun langsung mengikuti bapak itu masuk kedalam rumahnya. Aku lalu di sambut dengan salah satu pelayan yang ada di depan pintu dan diantar kesebuah ruangan.

"Silahkan masuk nona" titahnya, aku masuk dan langsung duduk di sofa yanh di sediakan di rumah ini.

"Hai Lee Sea, apakabar?" tanya orang itu.

"Loh pak Hyunjin?" ujarku kaget.

"Saya tanya kamu apa kabar?" tanyanya lagi.

"Saya baik kok pak, kalau bapak sendiri??" tanyaku.

"Sudah lebih membaik kok"  jawabnya, "kamu disini untuk menjadi tangan kanan saya, disini tangan kanan saya berarti yang bantu saya untuk kerja di rumah bukan di kantor kamu sudah tidak ada urusannya lagi dengan kantor tapi urusan kamu hanya dengan saya" jelasnya.

"Ahh gitu ya pak? jadi yang harus saya kerjakan sekarang apa?" tanyaku.

"Sebentar" ujarnya lalu keluar ruangan ini. Tak lama kemudian sang ibu datang lalu duduk di sampingku.

"Loh ibu?" ujarku kaget, wanita ini langsung memelukku erat.

"Kabarmu gimana Sea?" tanyanya.

"Baik kok bu" ujarku.

"Sekarang kamu bekerja dirumah ini untuk menjaga Hyunjin ya Sea, bunda minta tolong karena kamu Hyunjin mau berusaha untuk sembuh sekarang tolong bantu bunda ya Sea" pintanya.

"Tapi bu kenapa harus Sea?" tanyaku.








Bersambung...

Rumah Hwang Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah Hwang Hyunjin

비밀 (Secret Secret) - Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang