01-story of Andara

17.2K 672 71
                                    

Langit sudah semakin menggelap, angin menghembus dengan kencang membuat bulu kuduk seketika meremang, jalan sudah tampak sepi karena jam yang sudah menunjukkan pukul duabelas malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit sudah semakin menggelap, angin menghembus dengan kencang membuat bulu kuduk seketika meremang, jalan sudah tampak sepi karena jam yang sudah menunjukkan pukul duabelas malam.

Gadis yang baru saja pulang dari kerja paruh waktunya itu, berjalan dengan takut-takut di jalan gang sempit yang sudah sepi dengan minim pencahayaan membuat suasana semakin mencekam.

Andara. Nama gadis itu, dengan terus merapalkan doa di hatinya. Malam ini suasana begitu senyap, perempuan bertubuh mungil itu berjalan sendiri menyusuri gang sempit, matanya sesekali menerawang menatap gang di lewatinya dengan takut.

Apalagi gang yang di lewati menuju rumahnya ini memang sangat jarang di lalui orang-orang karena memang gang kecil dan sempit ini hanya satu jalur menuju perumahan kalangan kecil sepertinya.

Kaki kecilnya melangkah lebih cepat, merasakan di belakang tubuhnya seperti ada seseorang yang mengikutinya. Jantungnya berpacu dua kali lebih cepat saat melihat siluet bayangan samar-samar seseorang mengikutinya dari belakang.

"Akhh."

Andara berteriak histeris saat tangan kirinya di tarik dari belakang dan sebuah tangan besar membekap mulutnya membuatnya sulit untuk berteriak meminta tolong. Badannya bergerak memberontak berusaha melepaskan pelukan kuat dari orang tidak di kenalnya ini.

"Diam bangsat!" bentak laki-laki itu, dapat Andara dengar dari suara berat serak khas seperti orang mabuk. apalagi penciumannya mencium aroma alkohol yang menyengat membuat Andara semakin di landa ketakutan.

Air matanya seketika mengalir deras dipelupuk matanya, merasakan seperti ada hal buruk yang akan terjadi pada dirinya. Apalagi pria tidak di kenalinya ini masih mendekapnya erat dan membawanya ke dalam mobil dengan paksa. Badannya terus memberontak berusaha melepaskan diri tapi apa daya tubuhnya yang kecil melawan badan besar kekar laki-laki itu, yang ada hanya sia-sia saja usahanya.

Badannya bergetar hebat dengan air mata yang terus berlomba-lomba keluar di matanya, saat pria mabuk di depannya ini mendekatkan tubuhnya hendak mencium bibir Andara yang dengan cepat di hindarinya dengan memalingkan wajahnya ke samping.

Andara masih belum melihat wajah pria di depannya karena minimnya pencahayaan, karena melihat penolakan dari Andara. Pria itu mengeram kesal, di cengkeramnya pipi Andara kuat hingga menghadap kearah wajahnya.

Degh

Jantung Andara terasa ingin copot seketika, saat sudah melihat wajah laki-laki yang tengah menyekapnya.

Bagas....

Laki-laki itu Bagas, teman satu sekolahnya. Yang terkenal pembuat onar dan juga laki-laki yang suka membully-nya bersama dengan teman-temannya disekolah.

Andara semakin memberontak, berharap agar bisa lepas dari Kungkungan kuat Bagas. Dia tidak mau hal buruk yang di pikirkannya sedari tadi akan benar-benar terjadi. Dia harus bisa terlepas dari Bagas.

Namun usahanya hanya sia-sia saja, karena Bagas yang sudah di lampau kesal dengan penolakan Andara, dengan kecam menampar pipi Andara dengan kuat hingga meninggalkan bekas merah di pipi perempuan itu.

Merasakan tidak ada lagi penolakan, dia mendekatkan kembali wajahnya lalu mencium kasar bibir tipis yang bergetar hebat dengan nafsu yang menggebu-gebu apalagi dengan dirinya yang sudah di landa mabuk berat. Andara mendorong dada Bagas kuat, Namun laki-laki yang sudah di kelabui nafsu birahi itu malah semakin merapatkan tubuhnya.

Tidak peduli dengan Andara yang sudah kehabisan oksigen, cukup lama. Akhirnya Bagas melepaskan tautan bibirnya dan menatap wajah tak berjarak di depannya dengan senyum miring tercetak jelas di bibirnya.

Dengan wajah tanpa dosanya, Bagas menyibakkan baju di kenakan Andara hingga terpampang jelas perut rata milik perempuan malang itu. Andara menangis dengan pedihnya. Namun seolah tuli, Bagas malah semakin melancarkan aksi becatnya menghabisi Andara tanpa belas kasihan sekalipun di lubuk hatinya.

Di pikirannya kini hanya, menyalurkan hasrat yang sedari tadi ingin di lampiaskan untuk menghujani habis perempuan di depannya tanpa memikirkan akibat kedepannya setelah melakukan aksi bejatnya.

Malam ini, benar-benar malam kelam dan terpuruk bagi gadis malang itu. Harta berharganya yang sudah di jaga-nya hingga tujuhbelas tahun ini, kini harus hilang di ambil paksa oleh laki-laki yang bukan suaminya.

Jeritan kesakitan dan tangisan kencang milik Andara terdengar menyedihkan di malam kelam ini, namun lagi-lagi tak di pedulikannya. Bagas malah asik dengan aktivitas bejatnya tanpa mengindahkan permohonan ampun dari mulut Andara.

Andara merasa, dia adalah perempuan paling kotor dan hina di dunia. Tuhan seperti mempermainkan hidupnya sampai membuatnya merasa tidak pantas untuk kembali merasakan hidup di dunia lagi.

Ibunya, apa yang harus dia lakukan jika ibunya mengetahui bahwa anak gadis semata wayangnya kini bukan lagi seorang gadis.

Dia sekarang adalah gadis kotor dan hina.

Bersambung....

Cerita sudah sedikit sya rombak karena setelah sya membaca ulang, cerita ini kebanyakan typonya, benar-benar tidak enak di pandang. oleh sya dan jga kalian para pemirsa. Jika ada yang minat ingin mengulangi untuk membaca dari awal lagi, Monggo 🤜🤛

Sebelum membaca, alangkah baiknya berikan vote serta comment ya bestieee.

See you next part guys 🤟

Story Of Andara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang