"Jeng Lita."
Lita tersenyum lebar dengan melambaikan tangannya pada teman sosialitanya, Lita bersama beberapa teman-temannya tengah berkumpul disebuah restoran terkenal yang sering geng sosialitanya berkumpul.
Menarik sedikit kursi untuk didudukinya, Lita melempar senyum saat teman-temannya menyapanya dengan memuji penampilannya yang memang ada sedikit perubahan.
"Jeng Lita makin hari makin cantik aja dilihat-lihat, makin mulus." teman disebelahnya menyenggolnya manja saat kata pujian terlontar membuat Lita malu sekaligus bangga.
"Ohiya jeng, saya mau tanya tentang berita yang bulan lalu lagi rame disekolah anak saya." satu teman Lita celetuk bertanya pada Lita yang posisi keduanya saling berhadapan.
Perempuan satu lagi langsung menoleh menatap penuh kearah Lita yang sudah gugup ditempatnya. "Iya jeng, saya juga penasaran soal berita Bagas yang udah nikah karena udah ngelecehin orang sampai hamil."
Pasokan udara disekitar Lita rasanya menipis membuatnya susah untuk bernapas saat temannya bertanya mengenai berita tentang anak laki-lakinya. Matanya mengedar menatap sekeliling temannya yang terus menatapnya dengan tatapan penuh tanya.
"Eh, tapi perempuan yang Bagas hamilin bukannya perempuan yang jeng Lita bilang pembantu itu kan?" bergantian kini teman Lita yang disampingnya bertanya.
Lita mati kutu sudah, badannya rasanya tidak bisa di gerakkan, restoran yang dingin ber-AC tiba-tiba menjadi panas dirasakan oleh Lita. mulutnya masih terbungkam enggan untuk menjawab pertanyaan temannya.
Tangannya terkepal kuat, akan dia habisi Andara saat pulang nanti. Karena perempuan sialan itu nama baiknya menjadi buruk di teman-temannya yang masih saja membicarakan berita Bagas dengan Andara tanpa memikirkan dirinya yang masih duduk terpaku dihadapan mereka.
Andara menatap terus pada cincin yang melingkar indah dijari manisnya pemberian Bagas semalam, bibirnya terus menyungging senyum manis saat memorinya kembali berputar pada kejadian semalam, dirinya tidak menyangka bahwa Bagas akan membuat kejutan ulangtahun untuknya.
Benar-benar ulangtahun yang begitu mengesankan di hidup Andara.
Suara perut meraung-raung dari perutnya membuat Andara harus menghentikan kegiatan lamunannya, dirinya harus mengisi perutnya yang terus memberontak minta diisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Andara [End]
Teen Fiction[ budidayakan Follow dulu sebelum baca ] Andara Mujia Anjani, gadis berumur tujuh belas tahun dengan segala kisah pilu nya. Di mulai dari dirinya yang di perkosa oleh teman sekolahnya yang sering membully nya dan sebulan dari kejadian naas itu Andar...