51-Story of Andara

1.3K 150 26
                                    

Clekk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clekk

"Sayang..?"

Pintu kamar terbuka oleh Bagas yang menyembulkan kepalanya, tatapannya terpaku pada sosok Andara yang duduk di sofa dengan kepala yang tertunduk hingga wajahnya tertutup oleh rambut panjangnya.

Bagas menghela nafas gusar saat melihat Andara memegang ponselnya dengan erat diatas pahanya, kakinya melangkah pelan menuju Andara yang tidak bergeming sekalipun ditempatnya.

"Sayang?" panggil Bagas sekali lagi setelah sudah duduk di samping Andara, tangannya terangkat untuk menyentuh bahu Andara.

Andara mengangkat kepalanya mendengar panggilan Bagas padanya, tidak ada air mata sedikitpun yang mengalir dari matanya, hanya tatapan kosong tak berekspresi diwajahnya. "Udah ketahuan ya?"

Bagas menatap khawatir pada Andara yang juga tengah menatapnya dengan senyum getir yang menghiasi. Menggeleng kuat kepalanya, Bagas mengelus sayang pipi Andara yang tampak memerah menahan tangisnya.

"A-akku." Andara tidak bisa lagi melanjutkan ucapannya, terasa berat di tenggorokannya untuk mengeluarkan sepatah kata yang ingin sekali diucapkan.

"Gapapa sayang, ada aku disini. kamu gak salah sama sekali, aku yang salah, aku minta maaf sebesar-besarnya sama kamu sama dedek bayinya." Bagas berlutut dihadapan Andara dengan meraup wajah Andara agar terus menatapnya sedih.

"Semua ini salah aku, aku bejat aku brengsek. Aku laki-laki gak tau malu, aku berdosa karena udah menodai perempuan sebaik dan setulus kamu Dara, masa depan kamu rusak karena perbuatan bejat aku sama kamu, aku mohon ampun Dara aku salah, k-kamu bisa jeblosin aku penjara sekarang juga, aku udah perkosa kamu Dara." Bagas memohon ampun pada Andara dengan berlutut dihadapan Andara, tangisan lirih penuh penyesalan terdengar dari kata tiap kata yang keluar dari mulut Bagas.

Andara tidak pantas mendapatkan kata-kata hina yang mereka berikan pada Andara, mereka tau apa soal Andara hingga seenaknya saja memberikan kata-kata kebencian pada Andara. Andara disini korban kenapa jadi dia disalahkan? Bagas yang menjadi pelaku utama disini, bukan Andara atau orang lain.

"Bagas jangan gini, ayok bangun. Aku gak pernah sekalipun menyalakan kamu atas apa yang udah terjadi sama aku, kamu bukan laki-laki bejat atau brengsek sekalipun, yang berlalu biarlah berlalu. Aku juga gak ambil pusing dengan komentar-komentar mereka tentang aku."

Andara menarik tangan Bagas untuk bangkit dari posisi berlutut didepannya dan kembali duduk disampingnya, tangannya terangkat untuk menyeka air mata Bagas yang berjatuhan di pelupuk matanya yang memerah karena menangis sesenggukan.

"Jangan ngomong kayak gitu lagi, aku gak suka kamu ngehina diri kamu sendiri. Kamu suami dan seorang ayah yang baik buat aku sama dedek bayi, hidup kita yang jalanin berdua, orang-orang hanya bisa berkomentar tanpa tau kebenarannya."

"Tapi mereka udah ngomongin kamu yang tidak-tidak sayang." Bagas menyela, dia sudah baca semua komentar-komentar sampah orang-orang yang sok tau atas kehidupan Andara.

Story Of Andara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang