8. Cokelat

82 34 15
                                    

Aku suka cokelat, perpaduan pahit dan manis yang kentara membuatku terlena akan luka walau sementara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku suka cokelat, perpaduan pahit dan manis yang kentara membuatku terlena akan luka walau sementara.
~TataHyekie

Hening itulah yang Shezan dan kembar rasakan saat memasuki kelas, tidak ada orang selain mereka. Teman-teman belum kembali ke kelas mungkin masih di kantin atau ada keperluan yang lain, lagi pula jam istirahat belum berakhir.

"Cokelat siapa ini?" Tanya Syakira kaget melihat ada cokelat yang bersemayam ditasnya.

"Cokelat?" Tanya Syahira.

"Iya, ada cokelat ditas Gue."

"Ada stiker love nya tu jatuh." Kata Shezan.

"Cie yang ada penggemar rahasia." Shezan meledek Kira dan itu membuatnya malu.

"Paan si nggak jelas lo Ze." Ucap Kira yang mati-matian menahan senyumnya lalu mengambil stiker bentuk hati yang jatuh.

"Acie-cie pipi Kira merah." Ledek Shezan menjadi-jadi. Kira terduduk diam sambil menyembunyikan bullshingnya.

Tak lama bell masuk berbunyi kelas kembali ramai, Shezan mengamati satu persatu teman laki-lakinya.

"Menurut Lo siapa yang ngasih Kira cokelat?" Tanya Shezan pada Hira.

"Nggak tau, tapi kemungkinan besarnya Ifan." Kata Hira seraya melihat kearah Ifan.

"Em, Ifan." Ujar Shezan mengangguk-anggukan kepalannya.

Bell masuk telah lama berlalu namun Guru mata pelajaran selanjutnya belum datang.

"Ketua kelas chek ke kantor cari Guru yang bersangkutan, barang kali dia lupa." Intruksi liana pada ketua kelas. Liana merupakan salah satu siswi yang rajin di kelas.

"Nggak usah diinggetin!" Ujar Bobi dan kawan-kawan yang lain.

"Sok rajin!" Cetus salah satu orang yang kurang menyukai liana yang kerajinan.

"Jam kosong woi!" Teriak Tirta.

"Serah," Ucap Liana tidak peduli.

Anak-anak kelas kesenangan dengan jam kosong mereka sibuk dengan aktifitas masing-masing, ada yang main game, nonton kpop, ngerumpi, makan, tidur dan ada juga yang belajar.

"Beb ke WC yuk," Ajak Shezan pada Hira.

"Dahlah, alibi ke WC padahal mau keliling sekolah cuci mata, bopong." Kata Syahira yang sangat memahami Tujuan Shezan.

"Cuci tangan sekalian cuci mata sayang, ahahahha." Shezan tertawa, tak dapat di pungkiri memang itu salah satu tujuannya.

"Kira yuk ikut," Ucap  Shezan menggandeng Kira dan Hira.

"Kemana?" Tanya kira.

"WC." Jawab Shezan sembari memberikan senyum terbaiknya.

"Dih ke Wc."

"Sekalian cuci mata siapa tau ketemu oppa kyeopta."

"Ngogey."

Mereka berjalan menirukan princes syahrini.

"Maju mundur maju mundur syantik syantik." Ucap mereka kompak sambil bergandengan tangan menirukan gaya aslinya.

"Ahahahahahaha." Dan setelahnya mereka tertawa.

Tepat di belakang kelas XI Ipa 1 mereka berhenti saling pandang.

"Teriakin Oppa Kyeopta yuk." Ujar Shezan, Syakira dan Syahira mengangguk.

"Satu... Dua... Tiga. Oppa Kyeopta!"

"Neomu-neomu saranghae!"

"Neomu-neomu jhoayeo!"

"Saranghae oppa!"

"Jeongmal sarang hae!"

"Ada yang ngintip lari..." Syahira melihat ada yang ngintip aksi memalukan mereka, kemudian mereka lari terbirit-birit.

"Hosh... hosh..." Suara deru nafas mereka yang tidak beraturan itu terdengar.

Sesampainya di WC Shezan langsung mencuci tangan dan mukanya, begitu pula dengan Syakira dan Syahira.

"Gila cape banget." Kata Kira.

"Beli minum yuk!" Ajak Hira yang kehausan.

"Hayuk."

"Mang teh jus gula batu Tiga." Syahira memesan minuman favorite mereka.

"Alhamdulillah seger." Ucap Shezan bersyukur.

"Terus mau kemana ini?" Tanya Kira.

"Lewat depan kelas yang di belakang yok!" Ajak Shezan bersemangat.

"Disana banyak Cogan,"

"Manut deh." Kata Hira dan kira pasrah.

"Btw siapa yang ngasih lo cokelat Kir?" Tanya Shezan penasaran, mereka bercerita sambil berjalan.

"Ifan, dia WA gue." Jawabnya singkat.

"Gue sama Zea emang udah nebak-nebak kalau Ifan orangnya," Ujar Hira.

"Eh ada Nabil tu." Tunjuk Hira.

"Jodoh lo Ze." Kata Kita menyikut lengan Shezan.

"Dih ogah!" Tolak Shezan tak suka.

"Siapa juga yang mau sama lo!" Ujar Nabil berkata di belakang Shezan tepatnya di telinga Shezan.

Happy reading, tolong support Author jika kalian menyukai cerita ini dengan cara vote, comen dan share. Terimakasih sebelumnya✨.








SMA itu seperti senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang