Chapter 3 Memulai hidup baru

1 0 0
                                    

Ketika hal itu terjadi aku sedikit mengangguk kepala dan mengatakan.

"Oh.. Hay"

Aku menyapa dia dengan senyuman memaksa.

"바보 사람"  (orang idiot).

Lalu eun bi melewati ku seperti aku hanya pengganggu baginya, meskipun eun bi berbicara seperti itu dengan pelan, tapi aku mendengarkan nya dengan jelas.

Seketika aku kesel terhadap nya, namun itu hanya beberapa detik aja, aku pun mulai merenung kan yg terjadi sampai sekarang.

Aku berpikir emang bahwa aku adalah orang idiot selama ini, aku sok ikut campur dengan urusan orang lain sehingga aku tidak memperhatikan diri sendiri.

'Sadarlah, hidup mu tidak berakhir seperti ini!'

Setelah menyemangati diri sendiri, aku mulai minum di dapur dan masukan air ke botol, kemudian pergi ke kamar ku.

Setelah ke kamar, aku mulai melanjutkan aktivitas ku sebagai penerjemah dan setelah selesai aku meluangkan waktu ku untuk belajar bahasa cina.

"Ah.....aku capek"

Ketika mengatakan hal itu aku melihat waktu, dan jam menunjukkan sekarang jam 11:35 malam.

Lalu...

*kruack*

Disaat aku beres-beres aku mendengar suara, aku melihat ke jendela namun tidak ada seseorang.

'Apartemen si*lan ini!'

Aku masih belum terbiasa tentang hal ini, meskipun kejadian ini sering terjadi saat aku tinggal di tempat ini.

Aku akan berniat langsung ke tempat tidur ketika aku melihat seorang cewek yang keluar dari kamarnya.

Itu adalah eun bi penghuni baru apartemen ini.

'Perempuan ini!'

Sebelum eun bi memeriksa asal dari suara tersebut, Aku mengetuk jendela kamar ku agar dia bisa mengetahui nya.

Lalu eun bi menoleh ke kamar ku, dan aku memberikan isyarat untuk jangan melakukan nya, dan segera masuk ke kamarnya.

Namun dia keras kepala dan membuka kamar 10.

Kemudian angin keluar dengan kencang.

'Bangke!!'

Aku langsung mengambil alat pemukul dan keluar dari kamar.

Lalu aku berlari dan segera menutup pintu tersebut.

"Kau..."

Aku menghentikan perkataan ku, ketika aku melihat ekspresi ketakutan dia.

"Hei sadar lah."

Aku menggoyang kan badan nya sambil mengatakan hal itu.

Ketika dia sadar dia langsung menutupi kepalanya dengan kedua tangannya.

Ketika melihat hal itu, aku mulai membawa nya menuju ke kamar ku.

Dia mengikuti ku tanpa perlawanan.

Ketika kami masuk, aku mengunci pintu kamar ku, dan menahan pintu tersebut dengan kursi.

Ketika dirasa udah aman, aku kembali ke tempat tidur, disana ada eun bi yang trauma seperti melihat sesuatu.

Aku mendekati nya dan bertanya

"Apa yang tadi kau lihat?"

Namun Dia hanya melihat ku dengan mata yang bergetar.

Ketika melihat hal itu, aku membawa air minum dan menyuruh nya untuk meminum air tersebut.

Apartemen SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang