31

2.6K 481 150
                                    

.
.
.

3 tahun kemudian,

Seorang wanita berjalan keluar dari sebuah butik dengan anggunnya. Pakaian yang dikenakan tampak modis dan elegan. Dress berwarna cokelat diatas lutut tampak cocok dikenakan olehnya. Juga rambut pirang yang dibiarkan tergerai disapu oleh hembusan angin malam yang cukup dingin.

Yizuka [Name], kini berubah menjadi seorang wanita cantik nan anggun bekerja sebagai designer dengan kemampuan yang mumpuni dan tak perlu diragukan.

Tiga tahun ia menitih karier awal, kini [Name] mendapatkan balasan yang setimpal. Meskipun baru beberapa bulan ia memiliki butiknya sendiri, ia sudah mampu menarik banyak pelanggan karena desain bajunya yang cukup bagus.

Masih dalam kurun waktu yang sama, usaha toko motor Shinichiro juga semakin melejit. Keduanya bahkan tampak sudah siap untuk menikah kapanpun itu. Namun tampaknya Shinichiro memiliki rencana tersendiri.

[Name] berdiri di pinggir jalan, menunggu taksi online yang ia pesan beberapa saat yang lalu. Diliriknya jam digital pada ponsel yang menunjukkan pukul sembilan malam.

Sembari menunggu taksi datang, ia menghubungi seseorang di telepon. Tak lain dan tak bukan adala Shinichiro. Nada bicaranya langsung menjadi ceria, seolah rasa letih sehabis bekerja hilang begitu saja.

"Halo, sayang?"

Belum apa-apa, pipinya sudah memerah ketika mendengar panggilan khusus dari Shinichiro. Padahal ini bukan pertama kalinya [Name] diperlakukan seperti ini. Namun tetap saja hal itu membuat jantungnya berdebar-debar.

"Shin, itu sungguh menggelikan, kau tahu?" jawabnya diakhiri tawa kecil.

Dari seberang telepon Shinichiro turut tertawa pelan. "Jadi ada apa? Tidak biasanya kau menelepon di jam-jam seperti ini."

"Emm, hanya ingin, sih. Aku sedang menunggu taksi online-ku datang. Mungkin akan sedikit terlambat sampai di rumahmu."

"Eh, sudah mau pulang?"

"Hm? Kau terdengar cukup kaget. Bukankah aku sudah memberitahumu kemarin?"

"Etto ... sepertinya aku lupa..."

"Yang benar saja, Shin. Hari ini kau ulang tahun. Bagaimana bisa aku diam saja, hm? Tenang saja, aku sudah memberitahu adik-adikmu juga, kok."

"[Name], tapi tidak bisakah kita sedikit menunda pesta kecil yang kau adakan? Umm-aku masih ada urusan di toko motorku."

"Hee, benarkah? Tapi aku terlanjur menutup butik," jawab [Name] tampak lesu.

"Satu jam saja, ya? Aku janji akan selesaikan urusanku dalam waktu tersebut. Ya, ya?"

[Name] menghela nafas panjang. Tiba-tiba rencananya berubah tak karuan. Namun ia tak punya pilihan lagi. Dengan sedikit terpaksa ia pun mengangguk setuju. "Baiklah, hanya satu jam, ya? Aku merasa bersalah karena baru bisa merayakan ulang tahunmu sekarang."

"Tidak masalah. Kalau begitu aku akan tutup teleponnya, hati-hati di jalan, ya? Hubungi aku jika terjadi sesuatu."

"Hm, ya, aku tahu."

✓ ❝ Sano Shinichiro x Reader - Boyfriend SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang