Cute Little Mommy(Jung Family)

09

*＊✿❀　❀✿＊*

Johnny menggendong bayi laki-laki yang baru saja di lahirkan beberapa jam yang lalu.

Saat ini Ten masih tidur,setelah tiga jam melakukan operasi.Efek dari obat bius juga mungkin.

"Halo sayang...Ini Daddy.."

Johnny menyentuh pipi sang bayi pelan dan mengelusnya.

"Kau sudah menyiapkan nama untuknya?"

Tanya Yoeun.Wanita itu memperhatikn bayi dalam gendongan Johnny.

"Hmm...Aku sudah mempersiapkan nama untuknya.."

"Seo Hendery.."

Yoeun tersenyum mendengar nama yang di sebutkan Johnny.

"Tampan.Sama seperti Daddynya.."

Puji Yoeun.

*＊✿❀　❀✿＊*

Taeyong menyuapi Mark dan Jeno bergantian.

Sore ini tiga kesayangan Jaehyun tersebut duduk di atas karpet di depan tv.

Kedua bayi yang baru bisa berjalan tersebut juga sedang bermain.Di temani Hwarin.

"Taeyong..."

Taeyong yang baru saja ingin kembali menyuapi Mark,menoleh ketika mendengar namanya di teriakan.

"Eomma..."

Ara memasuki rumah dengan senyum lebar.Kemudian duduk di sofa.

Mark dan Jeno beringsut memeluk Taeyong.Merasa asing dengan kehadiran Ara.

Taeyong meletakkan mangkuk bubur di meja,lalu memeluk kedua anaknya.

"Ada apa Eomma kesini?"

"Hanya berkunjung"

Ara memperhatikan dua bayi yang di peluk Taeyong.

"Ini ya cucu Eomma..."

Taeyong hanya mengangguk pelan.

"Tampan ya seperti Jaehyun..."

Ara meletakkan tasnya dan ikut duduk di atas karpet.

"Sini sayang...Nenek ingin memeluk kalian..."

'Nenek lampir...'

Batin Hwarin.

Mark dan Jeno semakin memeluk Taeyong dengan erat.Kedua bayi tersebut juga menyembunyikan wajah di dada sang ibu.

"Jangan takut...Nenek hanya ingin memeluk kalian.."

Bujuk Ara.Ia berusaha menarik Jeno pelan.

"Eomma jangan di paksa kasihan Nono..."

Ucap Taeyong.Ia mengusap punggung Jeno pelan.

"Ck..Eomma hanya ingin bermain dengan cucu Eomma..."

Ara berdecak kesal.

"Ayolah sayang ke sini dengan Nenek..."

Ara masih berusaha membujuk Mark dan Jeno bergantian.

"HUAAA!!.."

"HUAAA!!.."

Mark dan Jeno malah menangis.

Taeyong dengan cepat menenangkan Mark dan Jeno.Entah Taeyong juga merasa aneh,tidak biasanya Mark dan Jeno takut bertemu orang tidak di kenal.

"Mark dan Jeno tidak pernah seperti ini sebelumnya..."

"Maksudmu?"

Ara menoleh pada Hwarin.