Cute Little Mommy(Jung Family)

17

*＊✿❀　❀✿＊*

Pagi hari di kediaman Jung, sudah di penuhi oleh kemarahan Jaehyun. Ia murka.

"Kau sengaja kan melukai anakku?!."

Jaehyun sedikit membentak Ara.

Ia sudah tahu kejadian yang menimpa Jeno. Tadi pagi, saat akan memandikan Jeno, Jaehyun melihat bekas merah di pundak kanan sang anak.

"Aku tidak sengaja Jaehyun. Lagi pula salah pembantu-pembantumu yang tidak bisa menjaga anak-anakmu."

Jaehyun mendecih mendengar ucapan Ara, sekarang ia malah menyalahkan para pelayannya.

"Lebih baik sekarang anda pergi, jangan berbuat keributan lagi di sini."

Ara yang mendengar itu melotot kaget.

"Kau mengusirku?."

"Tempat ini miliku, jadi aku bebas mengusirmu dari sini!."

Ara kemudian mendekati Taeyong yang masih memeluk Jeno dan Mark.

"Taeyong sayang... Kau tega mengusir Eomma-mu sendiri hah?... Eomma sudah tidak punya tempat tinggal lagi."

Ara berbicara selembut mungkin pada Taeyong. Berharap anaknya, tidak setuju dia di usir.

"Kau mau jadi anak durhaka, karena menelantarkan orang tua hm?."

Taeyong beralih menatap Jaehyun.

"Hyungie..."

Jaehyun menghela nafas, ia merasa luluh melihat tatapan Taeyong.

"Hah... Baiklah, kau boleh tinggal di sini. Tapi ingat, kalau bukan karena Taeyong, aku tidak sudi!."

Setelah itu Jaehyun, mengambil Jeno dari Taeyong, lalu membawanya ke kamar.

"Terima kasih Taeyong sayang..."

Taeyong tidak menjawab, ia segera menyusul Jaehyun.

'Hah... Anak bodoh.'

*＊✿❀　❀✿＊*

Taeyong mendekati Jaehyun yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Sedari tadi, Jaehyun terus mendiaminya.

"Hyung~"

Panggil Taeyong, Jaehyun menoleh.

"Kenapa?."

"Eung... Hyungie marah kah?."

"Marah kenapa?."

Taeyong mempoutkan bibirnya. Ia mendekati Jaehyun, lalu duduk di pangkuannya.

"Karena Yongie tidak setuju Eomma di usir."

Jaehyun meletakkan kertas yang tadi di pegangnya, lalu kemudian merangkul Taeyong.

"Kalau Hyung jawab iya, kenapa?."

Taeyong semakin merengutkan bibirnya, matanya sudah berkaca-kaca.

"Hyungie jangan marah... Yongie takut."

"Yongie tidak ingin durhaka pada Eomma..."

Setetes air mata Taeyong jatuh. Ia merasa tidak nyaman karena Jaehyun mendiaminya.

"Hush.. Hush... Jangan menangis sayang."

Jaehyun mengusap air mata di pipi putih Taeyong. Lalu mengecup bibir sang suami.

"Maafkan hyung ya. Hyung janji, tidak akan marah lagi pada Yongie."

"Janji?."

Taeyong menjulurkan jari kelingkingnya pada Jaehyun.