Hallo(◍•ᴗ•◍)❤
Jimin yang melihat sang sahabat kembali ke kelas, dengan terburu menghampirinya. Kepalanya penuh dengan pertanyaan yang siap memberondong sang pemuda Kim.
"Sialan, Taehyung. Kau apakan si anak baru itu?" Jimin itu tipe cowok kepo. Penampilannya saja cowok, tapi jiwanya seperti gadis yang suka bergosip.
"Kenapa wajahnya babak belur? Hei, Tae. Kau tidak sedang kerasukan kan?"
Pemuda pendek itu mencoba menggoyangkan tubuh sang sahabat. Tapi reaksinya tidak ada sama sekali. Taehyung tetap diam seribu bahasa.
Akhirnya Jimin lebih memilih untuk diam. Mencoba untuk tidak memperkeruh suasana. Meskipun ia tidak tahu sebenarnya apa yang telah terjadi antara sahabatnya dengan si anak baru itu. Tapi ia yakin, bukan masalah sepele yang dihadapi Taehyung untuk saat ini.
••••••••
Sedangkan dilain sisi, Jungkook tengah membersihkan luka di wajahnya. Sial sekali harus terkena pukulan di wajah tampannya. Beruntung itu Taehyung yang melakukannya. Jika orang lain, dia sudah menghabisi nyawa orang itu.
"Astaga! Jungkook sialan, kemana saja kau bedebah?" Pemuda yang mendobrak pintu masuk toilet secara paksa berteriak ketika melihat Jungkook berada di dalam sana. Menyumpah serapah kepada pemuda bergigi kelinci itu.
Jungkook hanya tertawa kecil melihat kelakuan Mingyu. Temannya terlalu berlebihan.
Mingyu mendengus, sedikit jengkel dengan sahabat sehidup tidak sematinya. Melangkah maju mengamati wajah sang sahabat yang terdapat luka lebam di sana.
"Sehari saja muka sudah babak belur. Dapat satu Minggu bisa kelar hidup mu, Jung." Mingyu berkata dengan sarkas. Sebenernya dia khawatir, tapi tipe orang seperti Jungkook itu tidak perlu dikhawatirkan.
Oh Man, Jungkook itu laki-laki tulen, bisa bela diri, cerdas, tampan, manis, dan bertalenta.
Jadi tidak usah mengkhawatirkan kehidupan si kelinci jadi-jadian itu. Kehidupan Jungkook itu baik, itu menurutnya sih.
"Apa kau sudah bertemu dengan Taehyung?" Tanya Mingyu mencoba mencairkan suasana. Menatap lekat kearah Jungkook.
"Ya, dan dia memberikan ku ini. Luar biasa sekali." Jungkook menjawab dengan senyuman di wajahnya. Tak lupa jarinya menunjuk bekas luka yang ia dapatkan akibat jotosan Taehyung.
Mingyu melotot, merasa tak percaya dengan apa yang diucapkan sahabatnya barusan. "Serius? Dia memukul mu?" Tanyanya dengan tatapan tak percaya.
"Bajingan sekali Kim Taehyung itu. Biarkan aku yang menghajarnya."
Mingyu yang hendak pergi, segara ditahan oleh Jungkook. Ia menggelengkan kepalanya, dan berkata, "Aku bisa melakukannya sendiri."
Dan membuat pria jangkung itu menghela nafas panjang. Memijat keningnya yang berdenyut sakit.
••••••
Bel sekolah telah berbunyi, para siswa segera berhamburan keluar kelas. Langit yang sudah gelap tak menyurutkan semangat mereka untuk menikmati waktu yang tersisa.
Begitu pula yang dilakukan oleh Jimin. Ia segara menghampiri Taehyung dan ingin mengajak sahabatnya untuk bersenang-senang. Meskipun raut wajah Taehyung masih muram durja.
"Ingin pergi bersama? Biarkan aku yang mentraktir untuk malam ini."
Taehyung tak menolak, tak juga menyetujui ajakan Jimin. Hanya saja ia tak berselera untuk berbicara. Jadi dia membiarkan pemuda buntal menggeret tangannya keluar kelas.
Dan sialnya lagi, saat baru saja ia menginjakkan kakinya di koridor. Iris tajamnya bertemu dengan mata bulat yang sangat ia benci.
Seketika dirinya meradang, ingin menerjang pemuda yang ada dihadapannya. Namun dicegah oleh Jimin. Ia menatap bingung kearah sang sahabat. Seperti orang hilang akal.
"Jimin, lepaskan aku! Biarkan aku menghabisi bajingan itu. Dia tidak pantas untuk hidup. Sampah rendahan!"
Jungkook hanya diam ditempat, menahan Mingyu untuk tidak lepas kendala. Menatap sedih kearah Taehyung. Tapi dengan raut datarnya, ia berusaha untuk tetap terlihat tenang.
"Bisakah kau pergi? Aku tidak bisa menahan Taehyung lebih lama lagi."
Ucap Jimin dengan susah payah seraya menghalangi tubuh Taehyung. Ia sudah kewalahan, karena memang postur tubuh Taehyung memang lebih besar darinya.
Jungkook tak menjawab perkataan Jimin. Tapi ia mengerti jika dia tidak seharusnya menemui Taehyung terlebih dahulu.
'Maafkan aku.'
TBC
Maafkan jika kalian merasa kaku dengan cerita Jia.
Karena lama gak nulis jadi lupa sendiri 😁😁
See you in the next chapter 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex [ Rose ] || Taekook
FanfictionSumpah mati Taehyung tak ingin melihat Jungkook dalam kehidupannya. Tapi takdir berkata lain, seolah olah ingin mempermainkan kehidupannya. Taekook Top!Tae Bot!Kook Boy x Boy 18+ maybe