Chapter 4

104 18 4
                                    



Hello( ꈍᴗꈍ)




Jungkook memutuskan untuk berjalan kaki menuju sekolahnya, menikmati pagi Kota Seoul yang begitu indah. Lagipula jarak rumah yang dia tempati tidak begitu jauh dari sekolahnya. Jadi tak masalah baginya untuk berjalan kaki seperti ini. Toh, dia juga sudah terbiasa.




Di jalan, dia terus bercengkrama dengan sahabatnya, Mingyu. Saling mengejek dan mengolok untuk bahan candaan. Ciri khas dari seorang sahabat.



"Jung, coba lihat!" Mingyu berteriak dengan sedikit histeris, memukul bahu Jungkook untuk segara melihat apa yang menjadi atensi nya saat ini.



Otak Jungkook sedikit memproses, menyipitkan matanya untuk bisa melihat objek dengan lebih jelas. Tak berselang lama, Jungkook mengumpat dan berlari kearah yang ditunjuk Mingyu tadi.



Tanpa pikir panjang lagi, Jungkook segara menghajar siswa sekolah lain yang tengah mengeroyok Kim Taehyung. Meskipun ia tahu, pemuda Kim itu tidak selemah yang dipikirkan. Tapi dengan jumlah yang begini banyak, tak memupus kemungkinan jika Taehyung akan babak belur.



Mingyu juga ikut membantu, meskipun dia sangat ogah, tapi jika ini sudah berhubungan dengan Jungkook. Dia tidak bisa lepas tangan. Sesekali ia melirik kearah Jungkook dan Taehyung yang masih fokus menghajar siswa sekolah lain. Mendecih sebal, ini masih pagi dan ada saja yang membuatnya kesal.


Tiga menit berlalu, Jungkook mengatur nafasnya susah payah. Ternyata mereka punya tenaga yang cukup kuat. Tapi itu bukan penghalang baginya, ia berhasil menjatuhkan tiga anak sekaligus. Lalu pandangannya teralih pada Taehyung yang masih menghajar siswa lain.


Jungkook tersenyum, entah dalam kondisi apapun. Jantungnya selalu berdebar ketika didekat Taehyung. Selanjutnya ia ikut membantu Taehyung untuk menghabisi siswa yang masih bertahan.



Tak berselang lama, Jungkook, Taehyung maupun Mingyu mampu merobohkan para siswa sialan itu. Hembusan nafas yang tak beraturan terdengar begitu jelas. Luka lebam berhasil mereka dapatkan dari perkelahian tadi.



Jungkook berjalan mendekati Taehyung, berjongkok memperhatikan wajah Taehyung yang babak belur. "Kenapa hidup mu selalu buruk, Kim?" Ujar Jungkook seraya menyibak poni Taehyung yang menutupi wajahnya. Jungkook menelan ludahnya kasar. Sialan! Mulutnya memang bangsat.


"Biarkan aku membantu."

Baru saja pemuda Jeon ingin meraih lengan Taehyung, tubuhnya di dorong paksa kebelakang. Membuat nya limbung dan jatuh di atas jalan.


Taehyung tersenyum miring, mengubah posisi tubuhnya menjadi berdiri. Memandang Jungkook dengan pandangan mengejek.


"Aku tidak perlu bantuan dari sampah seperti mu. Kenapa kau tidak mati saja, bajingan?" Taehyung berteriak murka, menginjak kaki sang pemuda Jeon dengan sekuat tenaga yang membuat sang empu berteriak kesakitan.


"Brengsek!" Mingyu yang sedari tadi diam, langsung berlari kearah Taehyung. Melayangkan tinjunya hingga membuat sang pemuda Kim jatuh tersungkur.


"Pria bodoh seperti mu tak tahu cara berterima kasih, hah?" Sang pemuda jangkung tak terima, menarik kerah seragam Taehyung lalu melayangkan pukulan lagi. Amarah memuncak, dia sudah membantu pemuda sialan itu, tapi yang didapatkan bukan ucapan terima kasih malahan menyakiti sahabatnya. Bajingan memang.


"Lepaskan, Bajingan!" Taehyung mendorong tubuh Mingyu untuk melepaskan cengkraman pada kerah seragamnya. Tubuh Mingyu terhuyung kebelakang, Taehyung menggunakan kesempatan itu untuk menendang perut sang pemuda jangkung.


"Kau sama saja dengan sampah sialan itu." Taehyung berujar sarkas. Melirik kearah Jungkook dengan tatapan benci. Lalu membenahi seragamnya dan berjalan meninggalkan Jungkook dan Mingyu disana.


"Sialan! Kau—"



"Hentikan, Gyu. Biarkan Taehyung pergi."


Mingyu ingin sekali menghabisi Taehyung sialan itu. Tapi tangannya sudah ditahan oleh sang pemuda kelinci.


"Kenapa Jung? Kenapa kau membela pemuda sialan itu, hah? Apa kau tak melihat apa yang telah ia lakukan padamu? Bagaimana, bagaimana bisa kau,, AARRGGHH!!" Sang pemuda jangkung mengerang penuh kekesalan. Menendang udara kosong untuk melampiaskan amarahnya.


"Jung, aku rasa aku bisa gila." Mingyu menarik rambutnya frustasi. Rahangnya mengeras, masih merasa sangat kesal. Baru pertama kali ini dia bertemu dengan manusia sesombong Kim Taehyung bajingan itu.


"Maaf."


Mingyu mengatur emosinya, ini bukan saat yang tepat untuk menghajar Jungkook. Dia sudah terlalu gemas dengan pemuda onyx itu. Nafasnya berhembus dengan berat. Ia berbalik kearah Jungkook, membantu sahabat nya untuk berdiri.


"Kau tak apa? Apa kita perlu membolos hari ini? Kurasa kaki mu patah."


"Mulut sialan mu, Kim. Kau mendoakan ku tidak berjalan, hah?" Jungkook menggerutu, berusaha berdiri sendiri meskipun kakinya terasa sakit luar biasa.



"Aku heran kenapa aku dipertemukan dengan orang keras kepala seperti mu, Jung." Melipat kedua tangannya didepan dada, seraya menggelengkan kepalanya melihat Jungkook yang menolak bantuannya dan terus berjalan meninggalkannya diiringi suara rintihan.









TBC

Maaf ya belum ada moment taekook yang manis-manis :(

Karena ff ini ga menjurus ke romance :(

So, harus sabar dulu. Perlahan nanti bakal ketahuan ada apa antara Taehyung dan Jungkook.

My Ex [ Rose ] || TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang