Hembusan angin menerpa surai seorang pemuda yang tengah melamun diatas rooftop sekolah. Pandangannya kosong, pikirannya berkelana. Semenjak kemunculan pemuda bernama 'Jeon Jungkook' hidupnya kini dipenuhi dengan rasa gelisah. Memori yang telah lama ia pendam mencoba mendobrak rasionalnya. Amarah bercampur dengan rasa rindu berkecamuk dilubuk hatinya, membuatnya sulit untuk tertidur beberapa hari ini.
Menghala nafasnya, kepalanya terlalu pening memikirkan pemuda Jeon itu. Lantas mendecak dan mengusap surainya kasar. "Apa kau belum puas menyakiti ku, Jeon?" Bibir itu bergumam lirih, "Kenapa kau melakukannya?"
Sorot hazel itu mulai meredup, tergantikan dengan genangan air mata yang berkumpul. Hingga buliran itu jatuh membawa pipi sang pemuda Kim. Taehyung terisak pelan. Hatinya sakit, sangat sakit.
Dulu, Jungkook adalah orang yang berharga bagi Taehyung. Jungkook adalah dunianya, tawanya, dan cintanya. Baginya hidup tanpa Jungkook seperti masakan tanpa garam. Ia begitu memuja pemuda kelinci itu. Demi apapun dia tak ingin melepaskannya. Tapi semua itu berubah ketika Jungkook lebih memilih orang dibandingkan dia yang sangat mencintai pemuda kelinci itu. Hingga rasa sayang pemuda Kim itu perlahan berubah menjadi rasa benci ketika tau jika Jungkook pergi ke luar negeri dengan orang itu.
Flashback
"Jungkook, perkenalkan ini Seungchol. Teman kecilku yang sering aku ceritakan padamu."
Pemuda Kim tersenyum manis, sedikit menarik tangan sang kekasih untuk segera mengulurkan tangannya supaya berjabat tangan dengan pemuda bernama Seungchol yang ia kenalkan sebagai teman kecilnya.
"Jungkook." Jungkook mengulurkan tangannya yang langsung dijabat tangan pemuda berbibir seksi itu
"Ah, ya. Seneng berkenalan denganmu."
Mereka berdua saling melempar senyum. Hanya untuk sekedar formalitas perkenalan. Sang pemuda Jeon sedikit memundurkan tubuhnya untuk mensejajarkan posisinya dengan tubuh Taehyung. Mata onyx itu memandang pemuda hazel lekat. Tersenyum tipis ketika melihat Taehyung begitu bahagia.
"Ah, Taehyung. Aku membawakanmu oleh-oleh dari Amerika. Kuharap kau menyukainya." Sungcheol mengulurkan tangannya yang tengah menenteng sebuah bingkisan. "Uhm, maafkan aku Jungkook. Aku tidak tahu jika Taehyung membawa temannya. Jadi aku tak membawakanmu hadiah." Ucap Sungcheol dengan nada sedikit kecewa seraya menggaruk tengkuknya.
Jungkook tersenyum tipis," Tidak, ini bukan salahmu. Aku saja yang datang padahal tidak diundang." Jungkook tertawa, mencoba mencairkan suasana. Oh ayolah, sebenernya dia merasa asing dengan suasana ini. Berada ditengah dua pemuda yang memiliki segalanya. Sedangkan dia hanyalah seorang anak yang tinggal dengan seseorang mau menampung dirinya.
Taehyung menyikut sang pemuda kelinci pelan. Sehingga sang pemuda Jeon menoleh kearah sang kekasih, dan mendapati sang Kim tengah memasang raut tak suka. Ia tahu, Sang Kim tak suka jika merendahkan dirinya sendiri.
"Maaf." Ucap Jungkook lirih, lantas membuat pemuda Kim itu tersenyum tipis.
"Baiklah, untuk permintaan maaf ku. Aku akan mentraktir kalian berdua." Ucap Sungcheol seraya merangkul kedua pundak pemuda yang ada didepannya.
Saat itu mereka—Taehyung dan Jungkook tengah sibuk dengan ujian kelulusan mereka. Yeah— mereka masih berada di kelas 3 sekolah menengah pertama. Membuat waktu mereka sedikit tersita dengan kesibukan masing-masing. Karena mereka tidak berada di dalam kelas yang sama.
![](https://img.wattpad.com/cover/284558619-288-k154930.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex [ Rose ] || Taekook
FanfictionSumpah mati Taehyung tak ingin melihat Jungkook dalam kehidupannya. Tapi takdir berkata lain, seolah olah ingin mempermainkan kehidupannya. Taekook Top!Tae Bot!Kook Boy x Boy 18+ maybe