02 • SELESAI

45 6 0
                                    

Pintu kamar terbuka dengan suasana yang masih sama, setiap buku berjejer, tertata rapi ditempatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu kamar terbuka dengan suasana yang masih sama, setiap buku berjejer, tertata rapi ditempatnya.

Tempat dimana dirinya bersandar dengan nyaman, tempat dimana amarahnya diredam.

Album berwana hitam yang tertempel banyak sekali kenangan berbentuk foto.

Didalamnya terdapat gambar yang tidak pernah berubah, senyum yang tidak berubah, tawa yang tidak pernah berubah bahkan kebersamaan didalamnya terasa indah. Walaupun kenyataannya orang aslinya sudah banyak berubah.

Jari jemarinya menyentuh beberapa judul buku yang berjejer disana, mengambil salah satu buku yang bertuliskan 'Milik Keyra'. Membuatnya termenung ketika membaca lembar pertamanya 'everything will the end'

•••

Gadis cantik dengan wajah penuh amarah berjalan menyusuri koridor untuk menuju kelasnya, nafasnya naik turun dan tak berhenti mengepalkan tangannya.

"KEYRA!" Suaranya menggema diambang pintu membuat seisi kelas memperhatikan kedatangannya. "Sini lo!" Dia menghampiri Keyra yang terduduk dikursinya.

Sang pemilik nama itu langsung menepis uluran tangan yang akan menariknya. "APA?" Ucapnya yang gak kalah galak dari gadis itu.

Dia terus menarik Rara dari tempatnya, membawanya ke belakang sekolah, semua orang yang melihat itu memperhatikan keduanya.

"LEPASIN GUE!" Rara memaksa melepaskan tangannya yang terus ditarik oleh gadis itu. Namun pelaku gak menghiraukan permintaan Rara.
"Gue minta sama lo, jangan deketin Rafa!"

Gadis itu menekan setiap katanya, yang membuat Rara memicingkan matanya.
Rara mendengus, tertawa seolah meledek gadis itu

"Apa hak lo buat jauhin gue dari dia?"

"Gue suka sama dia anjing" bisiknya kesal karena Rara terus menertawakannya.

"Lo denger baik-baik ya DIANDRA! Sekuat apapun lo jauhin gue dari Rafa lo gak akan bisa!" Senyum sinisnya tergambar dibibir cantik milik Rara, gak peduli siapa yang ada dihadapannya. Keduanya gak pernah akrab selama dia mengenalnya.
Alasan kuat yang Rara punya gak ingin membuat Rafa, sahabatnya jatuh hati kepada wanita yang salah.

"Gue gak akan tinggal diam!" Gadis itu berdecak kesal memandang kepergian Rara. Usahanya mendapatkan hati Rafa seolah terhalangi oleh Rara.

Aku hanya berusaha terlihat utuh walau nyatanya sudah hancur separuh.
Bel istirahat terdengar merdu dan sangat dirindukan setiap siswa dan siswi seantero SMA Bina Bangsa, namun lain cerita dengan kelas XI IPS 1, beberapa siswa dan siswi harus menyelesaikan tugasnya sebagai tukang bersih-bersih di kelasnya,
wait bukan itu maksudnya.

Ini adalah tugas Rara sebagai divisi kebersihan dikelasnya, setelah istirahat Rara ditugaskan wali kelas untuk memantau teman-temannya melakukan bersih-bersih, ini dikarenakan kelasnya akan digunakan sebagai tempat rapat pertemuan guru dan wali murid. Tak ada alasan lagi jika Rara meneriaki beberapa teman kelasnya yang gak bersikeras untuk membantunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SELESAI - Kita Telah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang