Apa yang ada dipikiran kalian?
Tay mati mengenaskan?
Atau kini sudah tinggal menjadi serpihan abu?
___-___
New menghapus sisa-sisa darah yang tidak sengaja menetes mengenai dagunya.
Tubuh Tay yang tergeletak diatas kasurnya nampak tak berdaya. Nafas yang keluar dari mulutnya hampir terdengar memburu, wajah Tay nampak pucat dengan bibir mengering dan pelipis yang berpeluh dan tidak lupa kulit lehernya yang kembali terkoyak.
New melihat bagaimana Tay menatapnya dingin namun terlihat mati dan yang bisa New lakukan hanya diam, meresapi apa yang sudah dia perbuat, satu menit lalu new kembali menggigit leher tay meminum darahnya dengan lebih rakus dari sebelumnya.
Darah yang terasa begitu manis dilidah New, darah Tay yang beraroma mawar seperti dirinya New benar-benar menyukainya sampai lupa diri. Darah tay seakan adalah candu yang sulit New lepas.
Tay tidak pingsan ia masih sadar, bahkan disaat ajalnya didepan mata Tay tidak sedikit pun memejamkan matanya. Ia menyaksikan bagaimana New dengan kemarahannya langsung menggigit lehernya dan tentunya Tay mendengar bagaimana New mengatakan bahwa kini dirinya sudah terikat.
Air mata mengalir begitu saja. Tubuhnya kini terasa sudah tak lagi berfungsi bahkan untuk mengucapkan satu kata saja Tay tidak mampu. Tay merasakan jari sedingin es itu mengusap air matanya, Tay tidak berusaha mengelak seperti biasanya karna tubuhnya benar-benar sudah lumpuh total saat ini.
New terus mengusap air mata Tay yang kian menderas. Dia tidak menyesal atas perbuatannya karna Tay pantas mendapatkan semua itu, New hanya memberi pelajaran agar Tay berhenti menggunakan mulut kotornya untuk terus mencela dirinya. Baginya Tay memang harus mengalami hal ini karna New pasti akan meminum darah Tay lagi sekali pun itu harus New lakukan dengan cara licik. Ingat bahwa separuh dari jiwa New adalah milik iblis dan kelicikan itu pasti menjadi ciri khasnya.
Dan untuk sebuah ikatan? New berbohong, dia tidak benar-benar mengikat Tay karna bagaimana pun caranya New tidak dapat mengikat Tay disaat Tay dalam keadaan sama sekali tidak mau diikat.
Dalam hukum iblis ada sebuah perjanjian dari kedua belah pihak. Dan disini New tidak melakukan kontrak itu. New ingin Tay sendiri yang meminta untuk menjalin kontrak hubungan suatu hari nanti.
"Tidurlah Te, mimpi indah karna aku akan menjagamu disini." ucap New lembut dengan belaian tak kalah lembutnya di pipi basah Tay.
Sebuah kecupan akhirnya mendarat dikening Tay, membuat Tay meremang seandainya Tay dalam keadaan normal mungkin dia sudah menghajar New habis-habisan karna telah lancang mencium dirinya.
Ini adalah ciuman pertamanya bahkan Wira saja sudah lama tidak mencium dirinya. Mengingat Tay akan mengamuk jika hal itu terjadi.
Tay merasakan kepalanya yang kini sudah dipindahakan diatas paha New dan dengan lembutnya New mengusap-usap rambut Tay membawa laki-laki keras kepala itu dengan cepat menjemput mimpinya.
'Kembali kau melakukan tindakan sesuka hatimu New Thitipoom!' Gemuruh dihati New terdengar sampai menimbulkan sakit di dada New, itu adalah suara milik ayahandanya. Sang raja iblis yang tak pernah melepaskan pengawasannya.
'Aku mencintainya Ayah.' jawab New dengan mata yang tak lepas dari wajah Tay yang berada dipangkuannya.
'Segeralah kembali dan temui ibumu, sudah cukup bermain dengan mainananmu!'
'ya aku akan menemui ibu segera. Sekarang tolong putuskan telepatinya karna dadaku mulai terasa sesak!' keluh new.
'anak nakal! '
"Kau harus segera jatuh cinta padaku Te... Atau iblis tua itu akan menyeretku kembali keneraka. Ah atau kapan-kapan aku akan mengajakmu kesana lalu kita akan pergi kesurga untuk mengenalkanmu pada Ibu, Ibu leboh pengertian."
___-___
Tay terbangun merasakan sinar matahari pagi masuk menyorot pada tubuhnya yang terasa kaku. Tay menggeliat kembali mencari titik ternyaman untuk meneruskan tidurnya yang terganggu.
"Tay bangun, Off sudah menunggu dibawah. " Wira berjalan mendekati tubuh anaknya yang sudah lebih besar darinya. Dengan lembut Wira menarik bantal yang menutupi wajah Tay. "sayang bangun kamu ada kuliah pagi hari ink. Nanti telat lagi kasian Off juga. " Wira dengan susah payah menarik tubuh Tay agar terduduk.
Tay mengguman tidak jelas. Ia masih diserang kantuk dan merasakan tubuhnya yang kelelahan.
"Hei bangun. " Wira menepuk pipi Tay agar anaknya itu mau membuka matanya.
"Iya Ma... Ini Te udah melek. " dengus Tay dan kembali merobohkan tubuhnya. Dia benar-benar mengantuk.
Wira menggelengkan kepalanya dan lagi kembali menarik tubuh Tay sekarang Tay sudah berdiri. Dengan susah payah wira menyeret Tay yang masih memejamkan matanya kearah kamar mandi dan saat tepat berada di depan kamar mandi pribadi Tay, Wira mencubit lengat Tay sampai laki-laki itu membuka matanya dan langsung masuk kekamar mandi tanpa protes.
"Cepat mandi awas kalau masih ngelanjutin tidur didalam. Nanti Mama yang akan mandiin kamu!" teriak Wira dari luar sambil geleng-geleng kepala.
"Iya ini Te udah mandi. " sahut Tay bersamaan dengan suara gemericik air.
Wira kemudian keluar dari kamar putranya. Tapi tadi dia sempat mencium bau mawar yang menurutnya cukup aneh, Wira tahu bahwa anaknya tidak suka wangi bunga jadi ketika kamar Tay dipenuhi wangi mawar rasanya sangat asing. Dia bahkan ingat bagaimana tay melarang wira untuk menanam bunga diarea taman karna wanginya yang katanya mengusik ketenangan Tay.
Ada dua pilihan untuk menjawab kebingungkan Wira. satu, Tay sekarang sudah berubah? dua, New yang sengaja memperlihatkan atensinya agar Wira bisa merasakan kehadiran dirinya didekat anaknya. Dan jawabannya hanya New saja yang tahu melakukan itu.
Didalam kamar mandi Tay masih asik bermain dengan busa sampo dikepalanya, memberi pijatan nyaman pada kulit kepalanya sembari bersenandung lirih.
Setelah tubuhnya terasa segar dan bersih Tay menarik handuk dan melingkarkannya dipinggangnya. Tay juga mengambil handuk kecil lalu mengusakkan pada rambutnya yang meneteskan air. Kemudian dia berjalan menuju kaca besar yang memang ada didalam kamar mandinya.
Saat Tay melihat wajahnya dari pantulan kaca ada guratan ketegangan yang terasa, wajahnya memang nampak segar tapi... Tangan gemetar Tay menyentuh Kantung matanya yang nampak bengkak, sangat bengkak seakan malam yang panjang telah ia habisi dengan tangisan.
Tay tidak pernah menangis dia adalah manusia kaku dan mwrasa bahwa hidupnya datar-datar saja. Jadi apa itu bukan sekedar mimpi buruk? Tanya Tay ragu dan langsung melihat area lehernya, tidak ada luka. Kulit lehernya nampak mulus seperti saat terakhir ia membiarkan New menyembuhkan lukanya. Lalu jika kejadian menyeramkan yang Tay lewati tadi malam adalah mimpi bagaimana Tay bisa dengan jelas merasakan bahwa kejadian itu begitu nyata.
Tay memejamkan matanya erat kejadian demi kejadian mulai memenuhi isi kepalanya. Sampai akhirnya Tay spontan membuka matanya ketika gambaran wajah New yang nampak marah langsung tergambar jelas dikepalanya.
Itu hanya mimpi, tadi malam aku hanya lupa bermeditasi sebelum tidur. Tay meyakinkan dirinya menenangkan perasaannya yang gelisah, sebelum kemudian tubuhnya kembali dibuat tegang karna pantulan New yang berdiri dibelakangnya dengan wujud malaikanya tengah menatapnya dengan tatapan dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
The My Last Breath [TAYNEW]
Mystery / ThrillerTay Tawan laki-laki yang memilih akan bunuh diri saja ketimbang menjadi objek obsesi cowok aneh dengan dua sayap indah dibalik punggungnya. Sayap yang mampu berubah menjadi sehitam bulu gagak dan seputih bulu angsa, sesuai dengan suasana hatinya. "...