2. Awal

10 6 0
                                    

Jangan lupa vote, follow
Selamat membaca, semoga suka🌻

°°

"ASSLAMUALIKUM, AYAH IBU!" jerit seorang Gadis manis,di depan pintu rumah nya.

Gadis itu adalah Miraya Alfasya, sering di panggil Mira yang berumur 16 tahun bulan lalu gadis yang tinggal di kota Medan, Sigadis imut tapi juga cantik,bertubuh mungil dan sigadis periang, rupanya sangat apik, Mira memang sempurna kalau soal fisik tapi lain dengan otaknya yang lemot, dia tidak pintar-pintar amat standar lah dia masih duduk di bangku 10 SMA.

Ceklek

"Astaghfirullah, Mira jangan teriak kalo ngomong, Ibu sama Ayah denger kok." Sahut ibu Mira sambil membuka pintu rumahnya,
Namanya Destri, Ibu yang sangat menyayangi Mira ya Destri sangat menyayangi anaknya itu.

"Hehe, maaf Ibu," jawab Mira tidak merasa bersalah
"Ayah mana Bu." tanya Mira sambil mencari-cari sosok Ayahnya.

"Ada apa Mira kenapa teriak- teriak manggil Ayah sama Ibu, kedengaran loh sampai halaman belakang suara kamu" Sahut sosok pria paruh baya sambil berjalan ke arah anaknya, pria paruh baya itu adalah ayah Mira yang bernama Malik,

Ayah Malik adalah sosok Yang paling paling di gemari oleh anaknya Mira, karna ayahnya itu punya sikap yang lembut ketika bersama orang yang di sayang tapi juga bisa berubah tegas ketika memberi amanat ketika anaknya dan istrinya berbuat salah, karna itu Itu Mira sangat menyayangi Ayahnya itu.

"Maaf Yah," sahut Mira
"Mira hari seneng banget tauk Yah, Bu." tutur Mira sangat bersemangat

"Ya Udah duduk dulu yuk Mira pasti capek kan habis pulang kerja." sahut sang Ibu.

"Iya,duduk dulu baru Mira boleh cerita." tambah sang Ayah

Mereka berjalan menuju Tikar yang tergelar di ruang tamu, Tidak ada sofa atau sejenisnya karna hidup keluarga Mira jauh dari kata mewah, hidup Mira dan kluarga nya sangat sederhana

Ayah Mira hanya bekerja sebagai Kuli bangunan dan hasilnya bisa di bilang cukup untuk Makan dan Minum
Dan Mira sendiri Juga bekerja di cafe ayah temannya untuk membiayai sekolahnya, Beasiswa jangan harap Mira mendapatkannya sudah di bilang dari awal Mira Tidak tergolong Murid yang pandai.

"Ayo cerita, Mira hari ini seneng kenapa." Ayah Malik membuka suara ketika mereka sudah duduk.

"Hari ini Mira seneng karna Mira di kasih bonus sama bos Mira karna Mira rajin katanya." cerita Mira dengan antusias.

" wah, Baik banget Bos kamu," jawab sang Ibu
"Kamu harus tambah rajin kalau begitu." tambah sang Ibu.

"Harus bersyukur, Mira juga harus jujur kerjanya yah jangan males-malesan, Bos nya Mira udah baik sama kita, jadi Mira harus semangat kerjanya oke." tutur sang ayah.

"Asiap itu mah, Mira harus semangat." ucap mira sambil mengangkat tangan hormat

"Yaudah sana, Belum sholat isya kan sholat dulu baru makan, nanti cerita lagi" suruh sang Ibu

"Iya Buk, Mira ke kamar dulu ya." jawab Mira sambil berdiri dan berjalan ke arah kamarnya.

Setelah Mira masuk kedalam kamar
Di ruang kluarga Ibu Mira tiba-tiba murung
Ayah Malik membuka suara
"Ibuk kenapa jadi murung begini, Ibuk gak seneng apa liat Mira bahagia gitu kok murung sih." tutur ayah Malik.

"Ibuk seneng kok." jawab Ibu Destri.

"Terus kenapa murung." tanya ayah Malik

"Ibuk takut Senyum Mira hilang kalau tau yang sebenarnya Ibu takut Mira benci sama ibuk."jawab Bu Destri lirih.

"Itu gak mungkin terjadi Buk, Mira gak mungkin Benci sama kita oke, jangan murung ah, Mira pasti mengerti kalau tau yg sebenarnya." jawab Ayah Malik menenangkan,
"Udah jangan murung nanti di liat Mira emang ibuk mau di tanya-tanya karna ibu murung terus." tambah nya.

"Ibuk ayah Mira dah selesai sholat nih, Mira laper Buk Yah mau makan." bicara Mira sambil jalan ke arah mereka.

" Yaudah Ayo ibuk temenin makan." jawab sang Ibu.

"Yaudah sana makan, Ayah ke kamar dulu ngantuk mau tidur." tutur ayah sambil beranjak dari duduknya dan pergi ke kamar.

"Oke ayah." jawab Mira sambil mengangkat tangan dan membentuk jarinya Ok.

"Yaudah yuk kedapur!" ajak Ibu Destri

"Yuk." jawab Mira.

Saat sampai dapur Mira pun makan dengan ditemani sang Ibu,
Mereka berbincang bincang kecil sampai mira selesai makan,
Selesai makan Mira mencuci piring makannya
Siap nyuci piring nya Mira pamit ijin ke kamar dengan ibunya.

"Buk, Mira ke kamar dulu yah mira lupa kalau ada Pr sekolah." izin Mira ke Ibunya.

"Yaudah sana kerjain, kerjain yang bener!" jawab sang Ibuk .

"Iya Buk, Mira ke kamar yah, bay bay ibuk ku sayang." jawab Mira sambil tersenyum menampilkan gigi nya yang rapi.

Mira pun beranjak ke kamarnya begitu juga dengan Ibu Destri.

Setelah Mira sampai di kamarnya mira langsung mengerjakan tugas sekolahnya,
Setelah tugas nya selesai Mira merenung sebentar dan membuka laci meja belajar kecil mira dan mengambil amplop putih dan membukanya,
Amplop yang berisi surat tagihan Spp sekolah mira
Mira sengaja tidak memberi tahu orang tuanya karna Mira Tidak mau membebani pikiran orang tuanya, dan untung nya Mira hari ini dapat bonus uang dari bos tempatnya kerja.

"Alhamdulillah bisa nyicil Spp nih," monolog Mira berbicara sendiri.
"Seneng banget." lanjut mira kegirangan.

Mira menyimpan lagi amplop putihnya ke laci mejanya,
Mira juga menyiapkan roster pelajaran buat besok sekolah, Mira pun beranjak ke tempat tidur dan berbaring

"Selamat malam dunia hihi" monolog Mira

Mira langsung tertidur karna kelelahan
Dia juga butuh istirahat buat menyambut hari esok yang penuh tenaga.

▪︎▪︎▪︎▪︎

ceritanya bosenin yah semoga aja enggak
Dan semoga juga kalian suka
Jangan lupa vomen end Follow aku juga yah biar aku seneng hihi>_<

SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang