|| BAB 7 ||

12.5K 338 80
                                    

AS'SALAMUALAIKUM

.

.

Annyeonghaseyo

.
.

⚠️ WARNING : WAJIB VOTE DAN KOMEN SEBELUM LANJUT BACA ⚠️

📍Tandai jika ada typo!

<3

SELAMAT MEMBACA ❤️

×××××

"Kak Arga, sekali lagi makasih ya udah buat cafe ini jadi ramai." Dengan reflek Arga langsung mengacak gemas rambut Salsa. Sudah berkali-kali Salsa mengucapkan terima kasih karena Arga telah membawa teman-temannya untuk makan di Cafe tempat Salsa bekerja.

"Sekali lagi lo bilang makasih gua cium." Dengan cepat Salsa melangkah mundur dengan menggeleng.

"Kak Arga!" Arga tertawa puas melihat wajah panik Salsa. "Udah sana lanjut kerja, gua tungguin nanti gua anter pulang."

Salsa hanya bisa mengangguk, menolakpun tidak bisa karena tau sifat Arga yang keras kepala.

"Lo beneran mau deketin Salsa, Ga?" Fadel bertanya dengan raut wajah yang serius.

"Iya, emang kenapa sih?" Arga bertanya dengan heran, harusnya mereka senang bukan? Setelah sejak lahir Arga menjomblo sekarang Arga mulai bergerak mendekati gadis.

"Lo gak ada denger gitu, Ga?" Marcel menyahut dengan suara pelan. "Maksud lo apa sih?"

"Gini biar gua yang jelasin," Danu langsung menyahut cepat. "Salsa itu disekolah cukup famous ya, tapi kita yakin lo gak tau sih. Orang lo sibuk sama urusan lo sendiri." Arga melirik sinis, dan dibalas cengiran Danu.

"Salsa?"

"Iya, Salsa. tapi famous nya dia tuh karena dia suka sama Sean."

"Sean?" Arga terdiam sebentar, sepertinya nama itu tidak asing ditelinganya. "Ketua Futsal?"

"Tepat! Nah yang gua denger-denger Salsa udah ngejar-ngejar Sean dari awal dia jadi masuk sekolah." Jelas Al dan di angguki yang lain.

"Tapi gua juga dengel-dengel Salsa ditolak telus sama Sean anjing itu." Sahut Fadel dengan cepat. Arga mengangguk, tak lama ia tersenyum miring.

"Bagus dong, jadi gua punya kesempatan buat ambil hati Salsa." Arga tersenyum lebar. Danu ngangkat jempolnya, "Gas jadiin dia Ibu ketua kita, Ga!"

"SETUJU!!!" Arga tertawa lalu mengangguk.

🌧🌧🌧🌧

"KAK SEAN!" Salsa berlari kencang menyusul Sean yang bahkan tidak berhenti ketika ia meneriaki nama lelaki itu. Setelah berlari cukup jauh, Salsa mengatur nafasnya.

"Kak Sean, Selamat Pagi. Salsa bawain bekal buat Kak Sean. Di makan ya?" Salsa menyodorkan paperbag yang berisi kotak bekal yang Salsa buat khusus untuk pujaan hatinya. Namun Sean hanya melirik paperbag itu tanpa mengambilnya dari tangan Salsa. "Kak?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝟑𝟎 𝐃𝐄𝐓𝐈𝐊 ⁽ᴼⁿ ᴳᵒⁱⁿᵍ⁾Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang